Jakarta, koranrakyat.com- Tim Satgas Polri yang bergabung dengan tim Kementerian Luar negeri di Yaman, selama 20 hari kerja akhirnya berhasil melaksanakan tugas dengan baik mengevakuasi 2.000 Warga
Negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman untuk kembali ke tanah air. Pelaksanaan tugas ini Kapolri atas permintaan Kementerian luar negeri dan perintah presiden.
Ketua Tim Satgas Evakuasi, Kombes Pol Krishna Murti ditemui di Mabes Polri, Jumat (24/4) 2015 mengatakan atas kegiatan dilaksanakan oleh Satgas Polri selama bergabung dangan tim pemerintah dalam rangka percepatan evakuasi terhadap warga negara Indonesia yang berada di Yaman. " Kami sampaikan secara kronologis bahwa Kapolri atas permintaan Kementerian Luar negeri (Kemenlu) yang juga atas perintah Presiden telah mengirim 7 orang anggota Polri dalam rangka kegiatan evakuasi dan kegiatan tersebut dilaksanakan selama 20 hari dengan hasil yang signifikan, "ujarnya..
Selanjutnya, Krishna menegaskan kami bergabung dengan Kemenlu ,TNI AU, masuk kedalam ke dalam jantung konflik Yaman dan dua titik menjadi konflik are wilayah timur dan wilayah Barat. " Di wilayah Tikura ,masuk dari negara Taring, Oman, kebanyakan siswa dan sisa mereka yang digulingkan. Tim Satgas dipimpin oleh saya masuk ke wilayah Yaman Barat berkombes di Al Hudaydah dan di larikan ke Arab saudi, serta dievakuasi adalah warga negara Indonesia. Rata-rata tinggal disana para diplomat serta para tenaga kerja wanita dan pelajar," tegasnya.
Sesuai data, Krishna mengakui dari hasil kerjasama operasi tersebut, alhamdulilah Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi sekitar warga negara Indonesia dalam proses yang sangat efisien dan kerjasama ini dapat terselenggara dengan baik ." Kerena pola operasi yang dikembangkan oleh dalam hal ini kementerian luar negeri. Dan kami Polri yang bertugas dimana anggota Polri punya peran masing-masing dan kemudian disinkronsisasi oleh Pemerintah menjadi dalam evakuasi WNI dilakukan oleh Indonesia," " akunya.
Untuk itu, Krishna menjelaskan alhamdulilah, sampai saat ini seluruh WNI yang berhasil dievakuasi disana dalam kondisi selamat."Tidak ada yang menjadi korban, baik luka ringan akibat di Ibukota Sana'a sempat terjadi ledakan bukan mengarah ke KBRI , tetapi mengarah kepada dua kilo meter Markas Al Houti. Dampaknya melibatkan perpecahan gedung KBRI," akunya..
Jadi, Krishna menambahkan masalah WNI yang awal tidak tahu , bagaimana keluar dari Yaman, karena ada tim yang dibentuk oleh pemerintah ." Beliau dalam waktu cepat keluar dari Yaman. Ini proses yang efektiftif dan efesien," tambahnya.
Salah warga negara Indonesia yang dievakuasi,Ibu Zaenab FausiIbu Zaenab Fuazi mengataka sebelum saya berterima kasih kepada Bapak-bapak Polri semua dan negara indonesia telah bertanggung jawab berkaitan dengan pemulanga WNI."Kami merasa Kemenlu yang tidak kurang-kurang melidungi kami sampai, dari Yaman Sampai ke rumah masing-masing," ungkapnya.
Menyingung kepulangannya, Zaenab Fauzi mengakui kami semua di biayai oleh negara Indonesia. Kita sampai kesini mendarat ke Indonesia juga ditanggung oleh Indonesia sampai turun. " Kita ditanggung makan dan kita pulang diantar sampai ke tempat. Saya bersyukur kalau saya sebagaI sebagai anak negara indonesia," akunya. (Vk)