Garap Potensi Ekonomi Syariah, Bank Jatim Launching Tabungan Santri
Written by Redaksi
SURABAYA,KORANRAKYAT.COM 17 Maret 2023. Dalam rangka meningkatkan sinergi terkait pelaksanaan program prioritas pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP), maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim resmi melaunching Tabungan Santri pada hari Jumat (17/3). Bertempat di Harris Hotel and Conventions Malang, launching tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersamaan dengan rangkaian acara Silaturahim Pesantren Peserta Eko–Tren OPOP.
OPOP adalah sebuah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren. Pesantren dinilai bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan keuangan karena potensinya besar. Sehingga, pengembangan program OPOP harus terus digalakkan. Salah satunya dengan memfasilitasi Tabungan Santri.
Busrul mengungkapkan, Tabungan Santri adalah produk simpanan dana berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan kepada santri atau pengurus di lingkungan pondok pesantren atau lembaga pendidikan berbasis Islam. ”Tabungan ini menggunakan akad Wadiah Yad Adh Dhamanah dan bisa digunakan di semua e-channel Bank Jatim,” tegasnya.
Tabungan Santri dari Bank Jatim ini memiliki banyak sekali manfaat. Antara lain tabungan bisa ditarik dan disetor sewaktu-waktu serta memudahkan para orang tua untuk mengirim uang saku anak tanpa harus datang ke pondok pesantren. ”Pada intinya, Tabungan Santri dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan serta mengoptimalkan potensi di pesantren dan sekaligus meningkatkan inklusi keuangan. Kami berharap produk ini bisa terus didorong dan dimanfaatkan oleh para santriwan/santriwati,” ungkap Busrul.
Di samping itu, dia juga mengatakan, pihaknya berkomitmen akan terus berupaya menguatkan literasi keuangan di kalangan pemuda, santri, maupun pelajar agar kepemilikan dan penggunaan rekening terus meningkat.
”Aset kami di unit usaha syariah masih hampir Rp 3 triliun. Sementara potensi di syariah ini masih besar untuk digarap karena jumlah pondok pesantren, santriwan/santriwati, masjid, dan lembaga keagamaan di Jatim cukup besar. Jika seluruhnya terinklusi keuangan, maka tentu saja bisa mendorong pencapaian target keuangan inklusif jangka panjang,” papar Busrul.
Pihaknya meyakini bahwa Tabungan Santri dari Bank Jatim bisa memberikan edukasi keuangan terhadap para santri, mendorong budaya gemar menabung, serta melatih pengelolaan keuangan sejak dini. (an)
Ciptakan SDM Siap Kerja, Bank Jatim dan Disnakertrans Jatim Teken Mou Penyediaan Tenaga Magang
Written by RedaksiSURABAYA,KORANRAKYAT.COM , – Di era persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, demi bisa mencetak SDM unggul dan berkompeten, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur telah melakukan penandatanganan MoU pada hari Selasa (14/3) bertempat di UPT BLK Disnakertrans Jatim bersamaan dengan pembukaan pelatihan serentak BLK Provinsi Jawa Timur.14 Maret 2023
MoU yang ditandatangani oleh Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono dan Kepala Disnakertrans Jawa Timur Himawan Estu Bagijo dengan disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut meliputi kerja sama penyediaan kandidat (sebagai source) tenaga magang Jatimers Internship Program (JIP).
Eko menjelaskan, maksud diadakan perjanjian ini adalah untuk menjadikan Bank Jatim sebagai mitra UPT BLK di lingkungan Disnakertrans Jatim dalam program pemagangan bagi alumni peserta pelatihan yang dilaksanakan oleh UPT Balai Latihan Kerja. ”Tujuannya cukup banyak. Antara lain memudahkan Bank Jatim mendapatkan calon tenaga magang dengan kualifikasi yang sesuai standar perusahaan serta memudahkan alumni peserta pelatihan UPT BLK mendapatkan kesempatan mengikuti program pemagangan di Bank Jatim,” paparnya.
Selain itu, tujuan lainnya yaitu meningkatkan kompetensi serta meningkatkan kualitas SDM melalui sistem Pelatihan yang berbasis kompetensi dan penertiban Sertifikat Kompetensi yang diregistrasi melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Jadi, Disnaker menyediakan kandidat tenaga magang yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti rangkaian seleksi JIP di Bank Jatim. Ini merupakan komitmen kami dalam mendukung program Gubernur Jatim untuk memperluas lapangan pekerjaan,” lanjut Eko. Adapun untuk proses penyediaan tenaga magang tersebut didasarkan pada standar syarat-syarat serta kualifikasi tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank Jatim.
Eko juga memaparkan, dalam prosesnya nanti, Disnakertrans akan menyediakan database/portofolio kandidat tenaga magang yang telah memenuhi syarat dan kualifikasi. Kemudian pihak Disnakertrans memberikan profil masing-masing kandidat tenaga magang serta memberi rekomendasi sesuai kebutuhan Bank Jatim.
Menurutnya, program pemagangan merupakan salah satu cara cepat untuk menghasilkan calon tenaga kerja yang memiliki skill kerja sesuai kebutuhan jabatan yang ada di perusahaan sehingga siap bekerja. Dengan pola magang, maka calon tenaga kerja bisa langsung mengimplentasikan ilmu yang dimilikinya kedalam praktek kerja sesungguhnya. Kemudian juga bisa memahami budaya dan lingkungan kerja serta pengalaman membangun networking sekaligus memperluas wawasan dan mindset kerjanya.
”Saya secara khusus mengucapkan terimakasih kepada Bank Jatim yang nantinya akan menjadi tempat magang untuk anak-anak bisnis manajemen. Dengan magang, mereka akan mempunyai keterampilan cukup sehingga saat sudah masuk dunia kerja, mereka bisa lebih siap,” tegas Himawan.
Khofifah juga turut mengucapkan terimakasih kepada Bank Jatim karena telah memberikan penguatan kepada seluruh sektor di Jawa Timur. ”Terima kasih semuanya yang punya semangat untuk bisa menatap masa depan dengan penuh harapan dan kesuksesan,” tutupnya.(an)
Berdialog dengan Santri, Wapres Tekankan Pentingnya Kontribusi Santri di Segala Aspek
Written by Redaksi
JAKARTA,KORANRAKYAT.COM Kemajuan peradaban bangsa tidak terlepas dari peranan masyarakat, tidak terkecuali bagi santri. Pada Peringatan Hari Santri Nasional 2022, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin menekankan pentingnya santri untuk dapat memberikan kontribusi dari segala aspek untuk memajukan bangsa.
“Siapkan mental dan ilmu untuk berjuang. Seorang santri harus bisa berkontribusi dalam aspek apa saja,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat melakukan dialog dengan Restu Damira Nayla, seorang santri difabel asal Jakarta, pada acara Peluncuran Beasiswa Santri Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) Memperingati Hari Santri 2022, di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Wapres, santri harus mampu memberikan manfaat di segala kondisi dan tempat mereka berada.
“Istilah saya itu, kalau dibuang di laut harus jadi pulau, kalau dibuang di darat harus jadi gunung. Jadi, di mana saja ditempatkan harus memberikan manfaat,”
Selain pentingnya ilmu membaca, seorang santri juga harus memiliki kemampuan meneliti atau melakukan riset terhadap segala peristiwa yang terjadi di masyarakat.
“Saya memaknai iqra itu bacalah. Bukan hanya tilawah, tapi juga merenungkan atau menyelidiki, meneliti riset. Karena itu, yang dibaca pun bukan hanya _al huruful qur’aniyah_, tapi juga termasuk _al huruful ilahiyyah al maktuba ‘ala safahatil maujudat_, yaitu huruf-huruf Allah yang tertulis di dalam lembaran berbagai kehidupan yang ada di masyarakat,” jelas Wapres.
Lebih jauh, Wapres menyebutkan bahwa ilmu dan doa merupakan modal yang dimiliki santri untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa.
“Santri itu punya modal, punya ilmu yang telah diberikan dan doa dari guru,” tegasnya.
“Jadi, selalu minta doa kepada para guru, para kiai, dan kalian amalkan ilmu yang kalian bisa, walaupun sedikit. Teruslah belajar tiada henti,” pesan Wapres.
Sementara itu, Wapres juga berdialog secara virtual dengan Muhammad Husni Mubarok, santri asal Sumatra Selatan dan berpesan agar para santri dapat meneruskan perjuangan belajar untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Ketika ilmu nambah, justru menambah rasa bodoh. Kok banyak yang tidak saya ketahui ini? Karena itu, mencari ilmu terus saja. Insyallah saya doakan kalian semua di pesantren mendapat ilmu yang bermanfaat dan akan membawa maslahat kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Wapres.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua BAZNAS Noor Achmad, Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, serta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas. (eas)
Tanggapi Keluhan Masyarakat Pertamina Bantah BBM Berjenis Pertalite Ada Perubahan Kualitas
Written by Redaksi
JAKARTA,KORANRAKYAT.COM – Bertugas menyalurkan energi kepada masyarakat, Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memiliki setidaknya 7 (tujuh) proses Quality Control sebagai langkah memastikan seluruh produknya sesuai spesifikasi dan memenuhi standar yang telah ditentukan.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan bahwa, proses Quality Control ini dimulai sejak produk BBM masuk ke tanki timbun di Fuel Terminal (TBBM) hingga tepat sebelum disalurkan menuju SPBU.
“Proses Quality Control sebuah produk BBM sebelum bisa dinyatakan layak didistribusikan menuju SPBU ini dimulai dari saat produk tersebut disuplai dari kilang atau impor, saat penyimpanan, hingga sebelum disalurkan ke SPBU. Dalam tiap-tiap proses, produk BBM tersebut harus dinyatakan layak, memenuhi syarat atau standar spesifikasi yang ditentukan Dirjen Migas, jika uji sample tidak layak, tidak akan bisa keluar dari Terminal BBM,” jelas Irto.
Sebelum produk BBM bisa masuk tanki timbun di Fuel Terminal, Pertamina terlebih dahulu memastikan produk BBM yang disuplai dari kilang ataupun impor memiliki certificate of quality. Setelah dipastikan certificate of quality-nya, produk BBM yang disuplai lewat pipa akan diuji speknya selama pemompaan ke tanki timbun.
Proses suplai melalui kapal juga dilakukan pengujian. Sebelum dipompa ke tanki timbun, produk BBM dalam kapal tersebut akan di uji dulu kelayakannya, jika sudah sesuai dengan spek, uji juga dilakukan selama pemompaan produk BBM dari kapal ke tanki timbun.
“Ini adalah tahap awal. Jadi sebelum sebuah produk BBM bisa benar-benar masuk ke tanki timbun, sudah ada beberapa proses Quality Control untuk memastikan produk yang disuplai kepada Fuel Terminal sesuai dengan spesifikasi dan standar untuk dijual kepada masyarakat,” lanjut Irto.
Saat penyimpanan di tanki timbun, proses Quality Control juga tetap dilakukan secara periodik. Produk BBM secara berkala diuji tepat setelah proses pemompaan baik dari pipa kilang atau impor, hingga sebelum disalurkan ke mobil tanki. Sebelum mobil tanki dapat keluar dari Fuel Terminal BBM dan menuju SPBU tujuannya, produk BBM akan kembali diuji di pintu keluar.
“Jadi bisa dilihat, proses Quality Control ini tidak sembarangan, dilakukan periodik dan tahapannya sudah jelas. Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga dalam memastikan seluruh produk BBM yang akan dikonsumsi masyarakat ini sesuai spek, sesuai standar kualitas, dan layak digunakan,” imbuhnya.
Selain uji kualitas di Fuel Terminal, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan sebelum proses bongkar BBM dari mobil tanki hingga setelah seluruh produk BBM sudah tersalurkan ke tanki pendam SPBU.
“Di SPBU ini juga ada pengecekan, jika ada yang dirasa tidak sesuai spesifikasi, produk BBM tersebut akan diuji sample lagi di Fuel Terminal, tidak akan dijual, jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Pertamina berkomitmen seluruh produk BBM yang dijual di lembaga penyalur resminya sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan,” tukas Irto. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan serta produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 dan sosial media resmi Pertamina. Sementara sebelumnya banyak masyarakat mengeluh, karena BBM Pertalite yang biasa dipergunakan proses pembakaranya lebih cepat dan cepat habis.(eas)
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 menjelaskan bahwa saat ini semua negara berhadapan dalam persaingan yang sangat ketat. Kunci bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam hal tersebut ialah pada sumber daya manusianya sendiri.
"Apabila kita bisa _mengupgrade_ secepat-cepatnya sehingga levelnya melebihi negara-negara di kanan-kiri kita, itulah namanya kemenangan kita dalam bersaing," ujarnya di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa, 12 Februari 2019.
Untuk mempersiapkan hal itu, program kerja pemerintah berikutnya akan lebih terfokus pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Menurut Presiden, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus dipersiapkan untuk memiliki keterampilan yang siap bersaing.
"Kita ingin pendidikan yang fokus pada keterampilan bekerja. Ini sangat penting," tuturnya.
Di hadapan para perwakilan guru dari seluruh Indonesia, Kepala Negara memberikan perhatian untuk peningkatan sekolah kejuruan atau vokasi. Para guru disebutnya harus dapat memberikan pelatihan teknis bagi para putra-putri didiknya.
"Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif. Informasi yang saya terima, guru normatif itu prosentasenya lebih banyak," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah belakangan juga sudah mendirikan banyak balai latihan kerja (BLK) utamanya di lingkungan pondok pesantren. Di tahun mendatang, akan lebih banyak
"Mungkin tahun ini kita akan keluarkan 1.000. Mau kita evaluasi. Kemarin sudah bikin 50. Evaluasi lagi. Kita koreksi tambah lagi jumlahnya," kata Presiden.
Lebih jauh, Kepala Negara juga mengingatkan bahwa penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk dapat beradaptasi dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan revolusi industri.
_"Artificial intelligence_, _internet of things_, _advance robotic_, _cryptocurrency_, _virtual reality_ harus tahu. Mulai dikenalkan. Karena ini sebuah kesempatan. Kalau kita bisa melakukan lompatan, melompati negara lain, inilah kesempatan kita," tandasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.(eas)
Mahasiswa Diminta Perangi Hoax Bukan Malah Ikut Ikutan
Written by Redaksi
JAKARTA, KORANRAKYAT.COM- Maraknya aksi berita hoax, hal seperti terjadi adanya 7 kontainer kertas suara sudah dicoblos saat dicek tidaik ada. Ini bisa mencerdai Pemilu 2019. Menghadapi hal ini, Polri mengajak mahasiswa ikut andil memerangi berita bohong atau hoaks jelang Pemilu 2019.
Wakil Kepala Satuan Tugas Nusantara Brigjen Pol Fadil Imran saat membuka seminar nasional dengan tema “Anti Hoaks:Jangan Ada Hoaks di antara Kita,” di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1)2019 mengatakan dan meminta mahasiswa untuk mengecek informasi atau berita yang diduga hoaks. “Yang pertama jika ada berita hoaks, cek dan ricek. Cek sumbernya maupun siapa orang yang memberitakan,” ujarnya.
Selanjutnya, Fadil menegaskan dan meminta mahasiswa untuk tidak hanya percaya pada satu sumber ketika membaca atau mendengar informasi di media sosial. "Para mahasiswa untuk langsung mencari pemberitaan yang bersifat konfirmasi ke media arus utama atau maeinstream. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang utuh," tegasnya.
Untuk itu, Fadil menjelaskan salah satu langkah memerangi hoaks adalah melaporkan berita-berita yang diduga atau sudah dipastikan bohong kepada pihak yang berwenang. “Laporkan jika ada konten di media sosial yang menurut adik-adik mahasiswa mengandung berita-berita bohong yang dapat memecah belah bangsa ini, yang dapat mengganggu rasa aman,” jelasnya.
Sesuai perkembangan menandaskan rincinya kepada mahasiswa untuk memanfaatkan hak poltik pada Pemilu 2019. “Ingat pada 17 April (2019) nanti datang jangan golput. Berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan, damai, dan sejuk menjelang pada saat dan setelah pemilu. Ini yang kami harapkan dari satgas Nusantara.Mahasiswa saya harap tetap menjadi pendingin, mendinginkan, dan berpikir rasional,” tandsanya.
Jadi, Fadil menambahkan Satgas Nusantara dibentuk Polri untuk menangani berita-berita bohong atau ujaran kebencian, penghinaan, serta penyalahgunaan media sosial selama Pemilu 2019. "Satgas ini juga berperan untuk mendinginkan tensi panas menjelang pemilu. Satgas Nusantara membawahi empat subsatgas yang membidangi kemitraan, menajemen media, manajemen sosial dan penegakan hukum," tambahnya. (vk)
BENGKULU, (KORANRAKYAT.COM) - Pemandangan tak lazim bisa terlihat di SDN 103 Kota Bengkulu pasca diterpa musibah banjir. Air meluap akibat hujan tersebut tidak hanya menggenangi perkarangan sekolah, namun hingga masuk kedalam ruangan dan mengakibatkan buku bacaan di sekolah tersebut menjadi basah.
Terlihat pada poto yang berhasil diabadikan oleh media ini, buku-buku yang dijemur diperkarangan sekolah dan beberapa alat elektronik, seperti soundsistem, printer, komputer dan beberapa alat lainnya menjadi rusak akibat basah oleh air banjir.
Ironisnya lagi, akibat dari musibah tersebut kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut saat itu menjadi lumpuh total.
Dengan peristiwa tersebut, maka diharapkan kepada pihak-pihak yang merasa bertanggungjawab untuk tidak bertutup mata, atau segera mengambil langkah cepat dengan segera mencari solusi agar kejadian serupa bahkan lebih parah tidak terulang kembali. (1nd)
Presiden Jokowi Minta Mitigasi dan Edukasi Bencana Dilakukan Sejak Dini
Written by Redaksi
JAKARTA(KORANREAKYAT.COM) Pemerintah bersama dengan DPR telah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk melakukan edukasi dan mitigasi kebencanaan di Indonesia. Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana membutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh elemen dalam menghadapi bencana. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pengantar rapat kabinet paripurna yang diadakan di Istana Negara, pada Senin, 7 Januari 2019. Dalam rapat tersebut, Presiden bersama dengan jajaran Kabinet Kerja membahas program dan kegiatan untuk tahun 2019."Saya ingin mengingatkan untuk terus memperkuat daya tahan dan kesigapan kita dalam menghadapi bencana. Pada APBN 2019 pemerintah bersama DPR telah mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana alam," kata Presiden.Menurutnya, sebagai sebuah negara di wilayah cincin api, masyarakat Indonesia harus sigap dan tangguh dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yang terjadi.
Terkait dengan edukasi kebencanaan, Kepala Negara menginstruksikan jajaran terkait agar mulai memperkenalkan dan memberikan edukasi terkait mitigasi bencana sejak dini. Perkenalan awal pada mitigasi bencana diharapkan dapat menambah pengetahuan para siswa dan masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan saat bencana terjadi."Saya juga minta agar edukasi kebencanaan ini betul-betul dikerjakan secara baik dan konsisten, dilakukan sejak dini, dan masuk dalam muatan yang diajarkan dalam sistem pendidikan kita sehingga betul-betul kita siap dalam menghadapi setiap bencana yang ada," tandasnya.(eas)
Presiden Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Indonesia di Tengah Perubahan Zaman
Written by Redaksi.
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus aktif meluhuri dan melestarikan budaya bangsa Indonesia. Apalagi mengingat perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat serta semakin tingginya penetrasi budaya lain yang masuk ke Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Presiden dalam sambutannya saat menghadiri acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 di Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Minggu, 9 Desember 2018.
"Kita harus selalu ingat untuk terus aktif meluhuri kebudayaan Indonesia, kebudayaan nusantara dan sekaligus menguatkan dan mengembangkannya dalam menghadapi perkembangan zaman tersebut," kata Kepala Negara.
Presiden meyakini bahwa bangsa Indonesia memiliki kekhasan sendiri dibanding bangsa-bangsa lain. Menurutnya, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta peradaban bangsa Indonesia lahir dari pengalaman panjang menghadapi perkembangan zaman dan upaya dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ada."Oleh karena itu, mengakar kuat kepada peradaban Indonesia adalah utama. Namun, menjaga budaya untuk terus tumbuh di tengah interaksi belantara budaya-budaya dunia adalah tantangannya," lanjutnya.
Fenomena perkembangan teknologi transportasi dan informasi yang semakin canggih dan cepat, lanjut Presiden, membuat lalu lintas dan interaksi budaya semakin padat dan kompleks. Baik itu berupa interaksi antarkelompok dan antarbangsa, interaksi antarkearifan termasuk interaksi antara yang lama dengan yang baru."Tetapi yang paling penting menurut saya, budaya kesadaran masyarakat bawah untuk meraih kesejahteraan untuk meraih kemajuan jangan sampai sirna. Dan dalam lalu lintas pemikiran dan gagasan yang semakin kompleks ini memang potensi gesekan juga semakin tinggi. Namun harus diingat peluang untuk toleransi dan kolaborasi sinergi juga selalu terbuka lebar," tuturnya.
Untuk menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya tersebut, Presiden pun mengimbau semua masyarakat untuk teguh menjaga peradaban Indonesia sekaligus keterbukaan juga untuk berinteraksi. Selain itu, juga membangun kesungguhan bersama untuk bertoleransi dan untuk berbagi.(eas)
BENGKULU(KORANRAKYAT.COM) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu hingga saat ini belum memilki guru olahraga, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun honorer. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah, Yuliarzana, kepada wartawan, saat diwawancarai pada Sabtu (02/11/2018).
Beliau menceritakan, tidak adanya guru olahraga di sekolahnya hingga saat ini terhitung sejak 7 Tahun lalu. Dampak dari tidak adanya guru olahraga tersebut maka guru-guru yang ada terpaksa bergantian untuk mengisi jam-jam olahraga bagi siswa. Hal tersebut dilakukan agar para murid disekolah bisa tetap berolahraga dan mata pelajaran olahraga bisa tetap berjalan dengan baik.
"Selama ini guru olahraga di sekolah ini dari sekolah lain dan honor dibeberapa sekolah. Mereka tidak bisa melaksanakan tugas secara optimal disekolah kami, sehingga guru tersebut mengundurkan diri. Hingga saat ini, khususnya mata pelajaran olahraga, para guru disini yang mengisi, itupun secara bergantian. Baik itu guru honor maupun PNS," ujarnya.
Ungkapan senada disampaikan oleh salah satu guru bidang studi Agama, Redo. Beliau membenarkan ungkapan sang Wakil Kepala Sekolah tersebut sekaligus menceritakan pengalamannya semasa mengajar."saya pernah menjadi guru olahraga di sekolah ini, hal ini saya lakukan agar anak-anak dapat belajar dan beraktivitas melakukan kegiatan olahraga di sekolah kami," ungkapnya.
Kedepannya, mereka sangat berharap agar sekolahnya bisa memiliki guru olahraga."Harapan kami di tahun ajaran baru yang akan datang sekolah kami sudah memilki guru olahraga. Hal ini supaya kami (dewan guru,red) lainnya bisa fokus melaksanakan tugas berdasarkan bidang study masing masing," tutupnya. (In)
Pelajar Indonesia Se-Dunia Ikuti Simposium Internasional Di Moskow
Written by RedaksiMOSKOW,(KORANRAKYAT.COM) Pelajar Indonesia dari 41 negara mengikuti Simposium Internasional (SI) Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) pada 23-26 Juli 2018 di Moskow, Rusia.
Acara ini mengambil tema 'Kontribusi Pemuda dalam Strategi Pembangunan Nasional menuju Indonesia Emas 2045' dan bertujuan untuk mengoptimalkan peran sinergitas pelajar Indonesia di luar negeri terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia, juga sekaligus untuk mempererat persahabatan dan silaturahmi antar sesama pelajar Indonesia di mancanegara.
Selain diikuti delegasi 41 PPI Negara, 45 delegasi BEM Universitas dari tanah air juga akan ambil bagian dalam SI yang jumlah delegasinya terbanyak sepanjang sejarah perhelatan SI PPI Dunia ini, yaitu 160 delegasi.
Kapolri Tito Karnavian menjadi pembicara kunci pada acara yang terbagi menjadi empat diskusi panel , yakni pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi kreatif dan pariwisata, serta akselerasi pembangunan daerah, dengan menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR Mahyudin, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani, Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia Dino Patti Djalal, Staf Ahli Menpar Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti dan lain sebagainya.
Tito mengatakan, pemuda memiliki peran yang sangat penting dan tak terpisahkan dalam mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.
“Peran pemuda selalu mewarnai perjuangan bangsa. Mulai Budi Utomo, Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, pemuda menjadi bagian penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” ujar Tito.
Ia pun meyakini, PPI Dunia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki pelajar yang belajar di tanah air, seperti serapan budaya di negeri di mana mereka belajar dan jaringan internasional yang dapat bermanfaat untuk mendukung kemajuan bangsa.
SI diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelajar Indonesia untuk belajar memahami tantangan global, diikuti penyampaian gagasan untuk bersama-sama menemukan solusi terkait. Buah pemikiran yang tercipta akan dikemas dalam bentuk buku dan diserahkan kepada pemerintah sebagi sumbangsih pemikiran terhadap persoalan bangsa untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses pengambilan kebijakan.
Koordinator PPI Dunia Pandu Utama Manggala meyakini saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempererat jaringan dan bertukar gagasan mengenai arah pembangunan Indonesia pada 2045.
"Kami meyakini, dengan topik strategi pemuda untuk Indonesia 2045, kita para cendikiawan muda berhimpun untuk mempererat networking dan saling bertukar gagasan mengenai arah pembangunan Indonesia ke depan," ujar Pandu.
Koordinator PPI Dunia yang akan mengakhiri jabatanya pada 24 Juli ini menambahkan, 27 tahun lagi, pada 2045, kemudi Indonesia akan dipegang oleh para pemimpin muda saat ini. Itulah mengapa saat ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Beberapa acara penunjang yang dilangsungkan pada SI di antaranya, sidang internal PPI Dunia, pelatihan bersama International School of Economics, sesi berbagi, malam budaya Indonesia.
Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia pada tahun 2045 diprediksi mencapai 70%. Oleh karena itu, diharapkan pada tahun tersebut Indonesia dapat mencapai masa keemasan dalam berbagai aspek. Hal itu juga sekaligus menjadi tantangan bagi pemuda Indonesia saat ini, untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. (eas/ca)
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM). Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Asep Saifuddin Chalim di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Selasa (13/3/2018). Dalam pertemuan tersebut, Asep Saifuddin mengundang Wapres untuk hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pergunu yang akan diselenggarakan di Palangkaraya pada tanggal 4-6 Mei 2018.
Pergunu sebagai salah satu organisasi profesi guru yang telah terbentuk di 34 Provinsi dan 412 kabupaten/kota ini mengharapkan Wapres dapat memberikan semangat dan arahan kepada seluruh guru NU untuk meningkatkan kualias pendidikan fi Indonesia.
Wakil Ketua PP Pergunu Aris Adi Leksono menyampaikan bahwa saat ini Pergunu telah memberikan beasiswa kepada siswa, mahasiswa dan guru-guru yang belum menempuh pendidikan Sarjana. Tak hanya itu, Pergunu juga memberikan beasiswa kepada kepada sekitar 200 mahasiswa dari luar negeri untuk menempuh pendidikan di Institut KH. Abdul Chalim yang merupakan perguruan tinggi yang didirikan oleh NU.
Aris juga menyampaikan gagasan pentingnya sebuah Komisi Perlindungan Guru Indonesia sebagai wadah untuk menjalankan fungsi control serta perlindungan kepada guru di tengah maraknya kasus yang melibatkan guru dewasa ini.
“Gagasan pembentukan KPGI ini ada untuk memberikan perlindungan kepada guru-guru di Indonesia”, ujar Aris.
Wapres menyampaikan apresiasi kepada Pergunu yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Bahkan Pergunu telah melakukan terobosan dengan memberikan beasiswa kepada Mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan di Indonesia.
Lebih jauh Wapres mengungkapkan kualitas pendidikan secara umum tidak hanya bergantung pada kuantitas dari sekolah atau universitas, tetapi kualitas dari lembaga pendidikan itu sendiri. Bahkan lebih dalam Wapres menuturkan bahwa kualias pendidikan secara umum akan dipengaruhi oleh kualits lembaga pendidikan keguruan.
“Kualitas siswa sangat tergantung kepada kualitas guru, dan kualitas guru tergantung pada kualitas lembaga pendidikan keguruan. Disinilah Pergunu berperan untuk meningkatkan kualits pendidikan kita, : ungkap Wapres.
Di akhir pertemuan, Wapres menyampaikan harapannya agar mutu pendidikan kita dapat bersaing dengan negara-negara lain, sehingga kita tidak tertinggal dari negara-negara lain.
Hadir bersama Asep Saifuddin Chalim, Ketua Dewan Penasehat PP Pergunu As’ad Said Ali, Dewan Penasehat PP Pergunu Mujib Qulyubi dan Romi Siswanto, Wakil Ketua Pimpinan PP Pergunu Aris Adi Leksono dan Fathurrahman, Bendahara Pimpinan Pusat Pergunu Habiburrahman.
Sementara Wapres didampingi Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Pengguangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Sahrul Ujud.(eas)
Presiden Tegaskan Perlunya Deregulasi dan Debirokratisasi untuk Dukung Perguruan Tinggi
Written by Redaksi
MAKASAR(KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo mengingatkan agar dalam bekerja harus fokus dan memiliki prioritas apa yang ingin dikerjakan. Jangan lagi anggaran dibagi rata ke berbagai kegiatan yang tanpa fokus. “Bertahun-tahun dilakukan, hasilnya tiap tahun enggak berasa. Kontrolnya secara manajemen juga sulit. Kadang ‘baunya’ saja tidak terasa, duitnya hilang, hasilnya juga tidak terlihat sama sekali.
‘Baunya’ kadang-kadang tidak kelihatan, apalagi fisiknya,” ujar Kepala Negara ketika memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia Tahun 2018 yang dilaksanakan di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Kamis 15 Februari 2018.
Untuk itu, Presiden selalu mengingatkan agar tidak terjebak pada rutinitas yang monoton. "Harus berani melakukan perubahan dan berinovasi. Saya tegur pada Menristekdikti agar fakultas yang sudah berpuluh tahun tidak mengubah diri segera kita ubah karena dunia sudah berubah sangat cepatnya," kata Presiden.
Pemerintah juga harus bergerak cepat karena yang memenangkan kompetisi hanyalah yang memiliki kecepatan. Sekarang bukan lagi negara besar yang menang terhadap negara kecil. "Sekarang ini yang cepat adalah yang menang. Yang tanggap, yang responsif yang menang meski itu negara kecil," ujarnya.
Oleh karena itu, berulang kali Presiden meminta dilakukan deregulasi untuk memangkas aturan yang menjebak dan menjerat diri kita sendiri. Selama tiga tahun ini Presiden terus berusaha memangkas regulasi, memangkas prosedur yang berbelit-belit.
"Saya masih mendengar guru, kepala sekolah tak sempat mendampingi murid belajar karena mengurus SPJ. Saya tidak tahu di perguruan tinggi sama atau tidak, sama saya kira. Negara ini habis energinya hanya klarena urusan SPJ," ucapnya.
Untuk masalah SPJ ini, Presiden pernah menanyakan kepada menteri keuangan dimana terdapat 43 laporan yang harus disampaikan. Selain 43 laporan, terdapat 119 laporan turunannya. "Coba apa negara ini hanya _ngurusin_ 43 laporan plus anak laporan 119 tadi. Saya tidak mau lagi ini. Saya minta maksimal tiga laporan saja cukup. Laporan bertumpuk-tumpuk. Inilah rezim SPJ, rezim laporan yang ingin kita sederhanakan, sehingga semuanya dapat berjalan dengan cepat," ujar Presiden.
Selain kepala sekolah, guru dan dosen tidak sempat mendampingi siswa karena mengurus SPJ, penyuluh pertanian tak sempat pergi ke sawah karena sibuk membuat proposal dan laporan bantuan. "Ini sama dengan SPJ, persis sama. Tadi sudah saya sampaikan, saya khawatir jangan-jangan dosen dan rektor sibuk urus administrasi, SPJ penelitian daripada mengajar dan meneliti," kata Presiden.
Untuk itu, Presiden memerintahkan Menristekdikti untuk melakukan deregulasi dan debirokratisasi di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar jajaran perguruan tinggi tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengurus banyak hal.
"Duduk dengan menteri-menteri terkait, kembangkan sistem informasi handal, bangun aplikasi yang simpel dan menyederhanakan administrasi. Karena ini menjadi contoh bagi kementerian lain. Karena biasanya yang cepat mengubah dan berubah itu perguruan tinggi dan dimulai dari kemenristekdikti. Berubah terlebih dahulu. Ini sebenarnya mudah asal niat, asal mau," ujar Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Ketua FRI Suyatno dan Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Ariestina Pulubuhu.(eas)
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM)--- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa DNA Perguruan Tingi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) adalah Islam wasathiyah. Hal ini ditegaskan Menag s saat merilis Seleksi Prestasi Akademik Nasional-Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN 2018 di Jakarta.
Di hadapan para pimpinan PTKIN, Menag mengingatkan bahwa PTKIN memikul tanggung jawab untuk menyebarkan Islam wasathiyah, Islam yang moderat atau Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamiin. “Jika ada mahasiswa atau lulusan PTKIN menjadi ekstrimis, ini perlu dipertanyakan DNA-nya,” kata Menag, Senin (29/01).
Menag juga mengingatkan agar Universitas Islam Negeri (UIN) yang saat ini menyelenggarakan program studi umum agar pengetahuan keislamannya tidak luntur. “Program-program studi keislaman perlu dikawal dengan sebaik-baiknya. Karena itu core kita. Begitu juga program studi yang bersifat umum,” ujarnya.
Menag prihatin, di tengah semangat beragama umat yang semakin tinggi, prodi agama di PTKIN justru lebih kecil peminatnya dari prodi umum. “Ini harus dikaji. Kenapa masyarakat seperti itu,” ujarnya.
Menurut Menag, wawasan dan pendidikan keagamaan penting di tengah meningkatnya semangat keberagamaan umat. Sebab, beragama tidak cukup hanya semangat saja. Lebih dari itu, beragama juga perlu dibekali dengan wawasan dan pengetahun keagamaan. Karena itu, prodi-prodi agama harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.
Menag mencontohkan, prodi tafsir hadits. Menurutnya, sangat relevan dengan kondisi saat ini yang penuh dengan lalu lintas informasi. “Ilmu (tafsir hadits) ini sangat relevan pada saat ini agar masyarakat tidak mudah terpancing atau percaya pada fitnah dan hoax,” pungkasnya. (eas)