Redaksi
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk., yang digelar di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
JAKARTA,KORANRAKYAT.COM,- Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk., yang digelar di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Senin, 6 Oktober 2025. Penyerahan aset dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Jaksa Agung kepada Wakil Menteri Keuangan, dilanjutkan dari Wakil Menteri Keuangan kepada CEO Danantara, dan akhirnya dari CEO Danantara kepada Direktur Utama PT Timah Tbk.
Presiden Prabowo menyaksikan momen bersejarah tersebut yang menandai langkah besar pemerintah dalam memulihkan kerugian negara akibat praktik tambang ilegal di kawasan PT Timah. “Pagi hari ini saya ke Bangka. Tadi bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan swasta yang melaksanakan pelanggaran hukum,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada awak media usai acara.
Barang rampasan yang diserahkan mencakup aset dalam jumlah besar dan beragam, antara lain:
- 108 unit alat berat;
- 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer);
- 94,47 ton crude tin dalam 112 petakan/balok;
- Aluminium 15 bundle (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton);
- Logam timah Rfe 29 bundle (29 ton);
- Mess karyawan 1 unit;
- Kendaraan 53 unit;
- Tanah 22 bidang seluas 238.848 m²;
- Alat pertambangan 195 unit;
- Logam timah 680.687,6 kg;
- 6 unit smelter, serta
- Uang tunai yang telah disetorkan ke kas negara senilai Rp202.701.078.370, USD3.156.053, JPY53.036.000, SGD524.501, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.
Presiden Prabowo menyebut nilai aset yang berhasil disita dan diserahkan mencapai Rp6 hingga Rp7 triliun. Nilai tersebut belum termasuk tanah jarang (rare earth/monasit) yang nilainya bisa jauh lebih besar.
“Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati enam sampai tujuh triliun. Tapi, tanah jarang yang belum diurai, mungkin nilainya lebih besar, sangat besar, tanah jarang. Monasit ya, monasit itu satu ton itu bisa ratusan ribu dolar, 200 ribu dolar,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa total kerugian negara akibat kegiatan tambang ilegal di kawasan PT Timah ini telah mencapai sekitar 300 triliun rupiah. Jumlah yang mencerminkan besarnya kebocoran kekayaan negara yang harus segera dihentikan.
“Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total 300 T. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun, ini kita berhentikan” tegas Presiden.(as)
BALI,KORANRAKYAT.COM 23 Oktober 2025. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus menunjukkan prestasinya. Setelah beberapa waktu lalu meraih penghargaan ATM Bersama Awards 2025, kini Bank Jatim kembali meraih penghargaan dalam ajang Prima Awards 2025. Dalam kegiatan yang diadakan olehPT Rintis Sejahtera berkolaborasi dengan Infobanktersebut, Bank Jatim dianugerahi Platinum Award sebagai Best Issuer Bank (ATM) berkat kinerja unggulnya dalam layanan kartu ATM dan transaksi elektronik.
Bertempat di Hotel Mulia Nusa Dua, penghargaan prestisius tersebut diserahkan oleh Chairman InfobankGroup Eko B. Supriyanto dan diterima oleh Direktur IT, Digital & Operasional Bank Jatim Wiweko Probojakti. Penghargaan Best Issuer Bank ini diberikan kepada bank yang dinilai paling unggul dalam peran sebagai issuer, yakni penerbit kartu ATM atau kartu debit yang aktif mendukung kemudahan transaksi nasabah di jaringan ATM PRIMA. Penilaian dilakukan berdasarkan volume dan pertumbuhan transaksi, keandalan sistem, tingkat keamanan, serta inovasi dalam menghadirkan layanan digital yang efisien dan mudah diakses.
Wiweko menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penghargaan yang diberikan kepada Bank Jatim. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas kinerja dan prestasi Bank Jatim yang sekaligus juga komitmen Perseroan dalam memberikan layanan yang baik demi memenuhi kebutuhan Masyarakat. “Kami sangat bersyukur atas penghargaan Best Issuer Bank. Capaian ini menunjukkan komitmen Bank Jatim untuk terus menghadirkan layanan transaksi yang cepat, aman, dan terintegrasi melalui jaringan ATM PRIMA,” ungkapnya.
Sebagai salah satu bank daerah terbesar di Indonesia, Bank Jatim terus memperluas jangkauan dan kenyamanan layanan perbankan digital bagi nasabah. Guna melengkapi layanan yang diberikan oleh BJTM, nasabah dapat memanfaatkan transaksi di 847 jaringan ATM Bank Jatim yang tersebar di seluruh pelosok Jawa Timur, Jakarta, hingga Batam.Selain itu, nasabah juga dapat melakukan transaksi keuangan di jaringan ATM berlogo ATM Prima di seluruh Indonesia. Kemudian, untuk layanan perbankan yang lebih cepat dan dapat diakses di mana saja, nasabah bisa menggunakan layanan digital JConnect Mobile.
Menurut Wiweko, dalam upaya mewujudkan visi menjadi BPD nomor satu di Indonesia, Bank Jatim senantiasa berinovasi memberikan dukungan terbaik bagi nasabah, melalui layanan komprehensif, edukasi berkelanjutan, dan jejaring yang memperkuat potensi pertumbuhan. “Kami yakin, kepercayaan dan loyalitas nasabah tumbuh dari komitmen yang nyata. Dengan pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan kualitas aset yang solid, Bank Jatim terus melangkah pasti untuk menciptakan nilai tambah. Ke depan, kami akan memperkuat customer experience melalui inovasi digital berkelanjutan. Didukung oleh sumber daya unggul dan jaringan luas, kami siap menghadirkan nilai jangka panjang bagi seluruh stakeholders serta berkontribusi pada kemajuan ekonomi Jawa Timur." tuturnya.
Sementara itu, PRIMA Award merupakan ajang penghargaan tahunan yang digelar oleh PT Rintis Sejahtera, pengelola jaringan ATM dan layanan transaksi elektronik PRIMA, bekerja sama dengan Infobank. Penghargaan ini diberikan kepada bank dan institusi keuangan yang dinilai berprestasi dalam inovasi, kualitas layanan, keamanan transaksi, serta kontribusi dalam mendukung ekosistem pembayaran nasional. Adapun dasar pemberian penghargaan tersebut adalah hasil rating Digital Transaction Jaringan PRIMA hasil kerja sama PT Rintis Sejahtera dan Biro Riset InfoBank.
Vice President Director PT Rintis Sejahtera Suryono menyebutkan, PRIMA Award merupakan rangkaian dari kegiatan “PRIMA Executive Gathering 2025” yang diikuti 200 mitra Jaringan PRIMA dari sektor bank dan nonbank, menghadirkan pembicara internasional serta diskusi panel bersama pimpinan bank besar dan pelaku fintech. Mengangkat tema “Beyond Resilience: Accelerating Impact – Progressive Growth”, melalui Prima Executive Gathering 2025 RINTIS meneguhkan komitmen untuk memperkuat ketahanan siber melalui kolaborasi dan inovasi, sehingga mampu mempercepat dampak nyata bagi industri serta mendorong pertumbuhan yang progresif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, PRIMA juga memberikan apresiasi kepada mitra-mitra terbaik melalui PRIMA Award 2025, yang di antaranya mencakup kategori Best Issuer Bank, Best Acquirer Bank, dan Best Supporting Institution. Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kinerja, kualitas layanan, serta komitmen bank dan lembaga keuangan dalam memperkuat ekosistem pembayaran nasional.(an)
JAKARTA, KORANRAKYAT.COM, 24 Oktober 2025 -
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyerahkan dua kapal layanan kesehatan bergerak Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Sangihe, di Manado Bay, Sulawesi Utara, Kamis (23/10/2025).
Penyerahan ini dilakukan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebagai bentuk sinergi memperkuat layanan kesehatan di wilayah perbatasan.
Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, SE., Sestama BNPP Komjen Pol. Makhruzi Rahman, S.IK., M.H., Pimpinan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota Sulawesi Utara, beserta jajaran.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif BAZNAS RI dalam menghadirkan kapal layanan kesehatan bergerak untuk masyarakat di wilayah perbatasan.
“Saya jujur sanat mengapresiasi betul BAZNAS karena BAZNAS potensi luar biasa bagi indonesia, salah satu solusi yang tidak mengandalkan APBN tetapi dari dana umat, masyarakat. Ini adalah bagian dari kegotongroyongan yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. BAZNAS jujur sangat pro-aktif, ketika diajak untuk berkontribusi, BAZNAS selalu siap dan selalu banyak idenya,” ucap Menteri Tito.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menjelaskan, program pengadaan kapal ini juga dilatarbelakangi karena sulitnya tenaga medis ataupun sumber daya untuk dukungan BAZNAS jika dibangun gedung fasilitas Kesehatan Rumah Sehat BAZNAS untuk wilayah perbatasan kepulauan.
“Untuk itu, kehadiran kapal RSB ini merupakan ikhtiar kami agar masyarakat perbatasan di Talaud dan Sangihe dapat merasakan manfaat langsung zakat, khususnya dalam bidang kesehatan. Akses layanan medis di wilayah ini sangat terbatas, sehingga solusi berbasis kapal menjadi langkah strategis agar bantuan kesehatan dapat hadir secara cepat, efektif, dan efisien,” ujar Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor menegaskan, kapal yang merupakan hasil kerja sama BAZNAS RI dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini senilai Rp8 miliar untuk pengadaan kapal dan masing-masing akan diberikan dana dukungan operasional untuk 1 tahun senilai Rp1 miliar, sehingga total dana untuk program ini sejumlah Rp10 miliar.
“Kami berharap keberlanjutan operasional kapal ini dapat diteruskan oleh pemerintah daerah setempat, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berkesinambungan dan kapal ini tidak beralih fungsi dari peruntukan semula,” tambahnya.
Kapal layanan kesehatan bergerak ini berjenis SF-12250 AK Speed Boat Fiberglass Catamaran dengan panjang 12,5 meter dan lebar 3,5 meter. Di dalamnya tersedia 115 item alat kesehatan dan perlengkapan medis yang dapat digunakan untuk layanan pemeriksaan umum hingga tindakan mini operasi.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. Saidah Sakwan, MA, menyampaikan bahwa pengadaan kapal ini juga mempertimbangkan keterbatasan sumber daya medis di wilayah perbatasan.
“Membangun fasilitas gedung Rumah Sehat BAZNAS di wilayah kepulauan perbatasan kerap terkendala SDM medis dan logistik. Karena itu, kapal layanan kesehatan bergerak menjadi solusi paling relevan dan adaptif dengan kondisi geografis masyarakat di Sangihe dan Talaud,” ujar Saidah.
Menurutnya, kapal RSB ini menambah sebaran layanan kesehatan RSB di seluruh Indonesia yang saat ini ada di 38 titik daerah baik kota maupun kabupaten, salah satunya adalah gedung RSB Sambas yang berada di Kalimantan Barat, perbatasan Malaysia. (aj
Teks Foto: Penyerahan dua kapal layanan kesehatan bergerak Rumah Sehat BAZNAS (RSB) di Kabupaten Kepulauan Talaud. (ist/BAZNAS)
JAKARTA,- KORANRAKYATCOM Eksekusi pengembalian Rp13,2 triliun hasil tindak pidana korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO), yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (20/10), menjadi salah satu peristiwa paling penting dalam lanskap hukum dan politik ekonomi nasional.
Langkah penegakkan hukum oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) itu merupakan bagian dari putusan pengadilan yang melibatkan sejumlah perusahaan besar di industri kelapa sawit, kasus yang sempat mengguncang publik sekitar tiga tahun lalu.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan, dalam konteks politik, eksekusi pengembalian uang negara ini membawa pesan yang lebih dalam. Slogan “no more untouchables” menurutnya menjadi pernyataan simbolik dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Bahwa tidak ada lagi kekuatan ekonomi atau jaringan bisnis yang kebal dari hukum. Pesan ini sejalan dengan pernyataan Presiden dalam berbagai kesempatan: bahwa penegakan hukum ekonomi harus menembus batas pengaruh, kekuasaan, dan koneksi bisnis," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10).
Bawono mengatakan, kasus seperti ini jangan hanya dilihat dari kacamata hukum saja, tetapi juga menjadi momentum untuk memulihkan moralitas pasar dan menegakkan etika bisnis. Dalam pandangan politik ekonomi, langkah ini memberi sinyal bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan iklim usaha yang bersih, berkeadilan, dan setara bagi semua pelaku ekonomi.
"Kejelasan penyelesaian kasus ini sekaligus memperkuat persepsi publik bahwa Indonesia tengah memasuki era baru dalam penegakan hukum, di mana praktik corporate impunity—kebiasaan perusahaan besar lolos dari jerat hukum—tidak lagi mendapat tempat seperti di masa lalu. Transparansi dan ketegasan menjadi pondasi baru bagi hubungan antara negara dan sektor swasta strategis," ujarnya.
Sementara itu, Co Founder ISESS, Khairul Fahmi menyebut eksekusi pengembalian uang negara Rp13,2 triliun itu merupakan kemenangan negara dalam menjaga kedaulatan ekonomi dan keamanan nasional. Ketika hukum mampu menundukkan kepentingan besar yang merugikan rakyat, negara sedang menutup celah-celah kerentanan strategisnya.
"Presiden pun mengilustrasikan nilai pemulihan itu ke dalam wujud keseharian: setara renovasi delapan ribu sekolah atau pembangunan enam ratus kampung nelayan modern. Sebuah narasi yang mendekatkan publik pada makna keadilan yang benar-benar kembali bekerja," ujarnya.
Namun, dalam kacamata pertahanan, angka itu tak kalah strategis. Korupsi di sektor-sektor vital seperti pangan dan energi bukan hanya kejahatan ekonomi biasa. Menurut Khairul, itu adalah ancaman non-militer yang berdampak sistemik: harga melonjak, pasokan terganggu, kepercayaan publik runtuh. "Dalam kerangka pertahanan semesta, keadilan ekonomi adalah fondasi daya tahan nasional," terangnya.
Uang yang kembali ke negara dinilainya sebagai ruang fiskal yang dapat memperkuat fondasi sosial sekaligus infrastruktur pertahanan. "Bila diarahkan secara strategis, dana tersebut dapat mempercepat kemampuan negara hadir cepat, melihat lebih jauh, dan bertahan lebih lama, di udara, perbatasan, maupun laut," tandasnya.(as)
JAKARTA,,KORANRAKYAT.COM, 22Oktober 2025, Mantan Presiden Soeharto masuk daftar 40 nama tokoh yang diusulkan sebagai calon pahlawan nasional."Kementerian Sosial telah menyerahkan 40 nama tokoh yang diusulkan sebagai calon pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon," kata anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo saat mengikuti acara ziarah bersama Putri tertua Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana dan Yayasan Harapan Kita ke makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (22/10/25).
Bamsoet menegaskan sejak penyebutan nama mantan Presiden Soeharto dicabut dari dalam TAP Nomor XI/MPR/1998 pada Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan MPR 2019-2024 di Gedung Parlemen, tanggal 25 September 2024, maka secara politik sudah tidak ada lagi halangan bagi negara untuk menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden RI ke-2, Soeharto.
Bamsoet mendukung penuh agar pemerintah pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 mendatang menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto.
"Nama mantan Presiden Soeharto termasuk di dalam daftar tersebut. Selanjutnya, Dewan Gelar akan melakukan kajian mendalam sebelum diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk diputuskan," terang Bamsoet panggilan akrabnya.
"Masuknya nama mantan Presiden Soeharto dalam daftar calon pahlawan nasional sudah melalui kajian dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). Proses tersebut tidak sekadar menimbang jasa masa lalu mantan Presiden Soeharto, tetapi juga meneguhkan rasa kebangsaan dan penghormatan terhadap sejarah perjuangan pembangunan," ujar Bamsoet yang juga mantan Ketua MPR.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menjelaskan, keputusan MPR mencabut nama Soeharto dalam TAP Nomor XI/MPR/1998 menjadi titik balik dalam upaya rekonsiliasi sejarah nasional. Soeharto bukan sekadar mantan presiden yang memimpin selama lebih dari tiga dekade, tetapi juga figur yang menegakkan stabilitas politik dan keamanan di tengah gejolak pasca-Orde Lama serta meletakkan dasar pembangunan jangka panjang yang hasilnya masih dirasakan hingga kini.
“Dalam masa kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan, membangun infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta melahirkan sistem perencanaan pembangunan nasional yang terukur lewat Repelita. Kita juga menyaksikan kemajuan pesat di bidang industri dasar, pertambangan, hingga energi. Semua itu adalah capaian monumental yang patut dikenang sebagai bagian dari sejarah kebangkitan bangsa,” kata Bamsoet.
Ia menyoroti bagaimana warisan kebijakan ekonomi Orde Baru menjadi fondasi bagi kemajuan saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada puncak masa kepemimpinan Soeharto, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata mencapai di atas 7 persen per tahun. Angka kemiskinan menurun dari 40 persen pada awal 1970-an menjadi di bawah 12 persen menjelang akhir 1990-an.
“Fakta sejarah tidak bisa dihapus begitu saja. Di masa Presiden Soeharto, rakyat Indonesia merasakan kemajuan yang nyata di berbagai bidang. Penghargaan ini menjadi wujud rasa terima kasih negara kepada pemimpin yang telah menegakkan sendi-sendi pembangunan nasional. Bangsa besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarahnya secara utuh,” pungkas Bamsoet. (aj)
JAKARTA,KORANRAKYAT.COM-, 22 Oktober 2025 - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak untuk melakukan refleksi dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025. Peringatan Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober."Ini harus menjadi momentum untuk tidak hanya mengenang jasa para pendahulu, tetapi juga mengukuhkan peran santri sebagai agen perubahan dan pilar moderasi beragama di tengah kompleksitas tantangan kebangsaan dan global," kata Zainut Tauhid Sa'adi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
MUI memberikan pesan moral sebagai berikut :
1. MUI mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan refleksi kritis terhadap perjalanan santri. Sejarah mencatat, santri dan ulama adalah garda terdepan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, hal ini membuktikan bahwa identitas keislaman sejalan dan tak terpisahkan dari semangat keindonesiaan.
2. Di era disrupsi informasi dan ideologi, pondok pesantren dan santri harus menjaga oriensialitas (keaslian) dalam pengajaran agama yang moderat (tawasuth), seimbang (tawazun), dan toleran (tasamuh), sembari menghindari jebakan pemahaman keagamaan yang ekstrem dan tertutup. Pendidikan pesantren tak boleh hanya menjadi menara gading yang eksklusif, namun harus menjadi laboratorium kearifan lokal dan global yang mencetak generasi berilmu tinggi, berakhlak mulia, dan berwawasan luas.
3. Peringatan Hari Santri kali ini diiringi duka mendalam dan keprihatinan atas serangkaian peristiwa yang menguji marwah pesantren. Musibah seperti ambruknya mushola Ponpes Al Khoziny yang merenggut korban jiwa, serta kasus-kasus internal yang melukai rasa kemanusiaan seperti aksi bullying dan pelecehan seksual dan beberapa narasi negatif lainnya.Peristiwa ini menjadi alarm kepada semua pondok pesantren untuk melakukan muhasabah serius pada tata kelola internal. Pesantren ditantang untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya mengajarkan moralitas, tetapi juga mampu menjamin keselamatan dan perlindungan bagi setiap santri.
MUI mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang memberikan respon cepat dengan memerintahkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memeriksa struktur dan kekuatan bangunan di pondok-pondok pesantren. Instruksi tersebut diberikan setelah insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Hal ini membuktikan Pemerintah memberikan perhatian serius kepada dunia pesantren
4. MUI memberikan perhatian serius terhadap terpaan isu pelecehan seksual di berbagai pesantren, hal ini menjadi ancaman terhadap marwah institusi yang selama ini dianggap benteng moral. Kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual secara langsung merusak kepercayaan publik terhadap pesantren sebagai lembaga yang menjunjung tinggi akhlak dan moralitas.
Sangat penting untuk diketahui bahwa kasus-kasus kekerasan seksual ini tidak mewakili seluruh institusi pesantren di Indonesia. Mayoritas pondok pesantren tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang berintegritas, mengajarkan akhlak mulia, dan berkomitmen pada keamanan serta kesejahteraan santri.
Oleh karena itu, generalisasi dengan menyamaratakan semua pesantren sebagai tempat yang tidak aman adalah tindakan yang keliru dan tidak adil. Generalisasi hanya akan mendiskreditkan ribuan pesantren yang berdedikasi dan memiliki reputasi baik. Kita harus memisahkan antara tindakan kriminal oknum dengan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
5. MUI mendesak Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk memastikan prinsip keadilan anggaran bagi seluruh satuan pendidikan nasional, termasuk pesantren. Pengakuan kesetaraan pendanaan proporsional berdasarkan amanat konstitusi dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, lembaga ini diakui sebagai bagian integral dari Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pesantren harus mendapatkan hak pendanaan yang setara dengan lembaga pendidikan formal lainnya.
Negara tidak hanya wajib mengakui peran pesantren secara moral, tetapi juga harus menegaskannya secara fiskal. Ini adalah langkah nyata menuju keadilan pendidikan bagi semua anak bangsa, tanpa terkecuali mereka yang memilih mendalami ilmu di lingkungan pesantren.
6. Kami meminta Pemerintah (Kementerian Agama) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengafirmasi pelaksanaan UU Pesantren secara menyeluruh. Pelaksanaan UU Pesantren tidak boleh hanya berhenti di tataran simbolis. MUI menuntut adanya percepatan implementasi yang fokus pada:
7. MUI meminta Pemerintah untuk mempercepat pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren (Ditjen Pesantren). Pembentukan Ditjen Pesantren adalah kebutuhan mendesak, bukan lagi pilihan. Mengingat besarnya jumlah pesantren dan amanat undang-undang yang diemban, Ditjen setingkat Eselon II di bawah Ditjen Pendidikan Islam saat ini tidak lagi memadai. Kelembagaan yang Kuat: Peningkatan status menjadi Ditjen Pesantren akan menjamin adanya kelembagaan yang kuat, mandiri, dan fokus dalam mengurus seluruh aspek pesantren (pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan) secara holistik. (aj)










