JAKARTA,KORANRAKYAT.COM,- Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, mengumumkan Bambang Susantono mundur dari jabatan sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusanta (OIKN) yang telah dijabatnya sejak Maret 2022.Tak hanya Bambang Susantono, Pratikno menyebut pengunduran diri juga dilakukan oleh Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe. Adapun terkait surat pengunduran diri keduanya, diakui Pratikno telah diterima oleh Jokowi.Atas pengunduran diri Kepala dan Wakil Kepala OIKN, Presiden Jokowi telah memanggil Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni terkait dengan kepemimpinan di Otorita IKN. Keduanya ditunjuk Jokowi sebagai Plt Kepala OIKN dan Wakil Kepala OIKN.
Lebih lanjut, Pratikno mengungkapkan melalui penunjukkan itu, Presiden Jokowi meminta kepada keduanya untuk menjamin percepatan pembangunan IKN. Salah satunya, pembangunan yang sesuai dengan visi semula, yaitu Nusa Rimba Raya."Jadi bapak presiden berharap tadi beliau-beliau Pak Menteri PUPR dan Pak Wamen ATR dipanggil oleh Bapak Presiden agar dalam status sebagai Plt ini segera untuk menjamin percepatan pembangunan IKN dengan sebaik-baiknya dengan visi semula, yaitu tetap konsisten pada rencana Nusa Rimba Raya dan tentu saja juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar juga," ujar Pratikno dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/6).Lantas berapa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah dikucurkan Pemerintah RI untuk pembangunan IKN?
Terkait ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran IKN per 30 April 2024 telah mencapai Rp 4,8 triliun atau 12,1 persen dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp 39,8 triliun.Anggaran itu digunakan untuk pembangunan Klaster Infrastruktur sebesar Rp 2,8 triliun, dari pagu Rp 36,5 Triliun. Dana itu digunakan untuk pembangunan Gedung di Kawasan Istana Negara, Kawasan Kemenko dan Kementerian Lain serta Gedung OIKN.Lalu, pembangunan tower rusun ASN dan Hankam, Rumah tapak Menteri, Rumah Sakit IKN, Pembangunan Jalan Tol IKN, jalan dan jembatan IKN, dan Bandara VVIP, Penataan dan Penyempurnaan Kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP, serta Pengendalian Banjir IKN.
Adapun realisasi Klaster Non Infrastruktur telah digunakan sebesar Rp 2 Triliun dari pagu Rp 3,2 Triliun. Dana itu digunakan untuk Perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan, Promosi/ publikasi /sosialisasi IKN, Laporan dan rekomendasi kebijakan pada K/L. Lalu, Kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi dukungan pengamanan POLRI, dan operasional OIKN.Adapun secara kumulatif, total alokasi anggaran IKN sepanjang 2 tahun, terhitung pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 sebesar Rp 72,3 triliun. Angka ini terdiri dari realisasi anggaran IKN 2022 sebesar Rp 5,5 triliun, lalu tahun 2023 sebesar 27 triliun, dan tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp 39,8 triliun.((as)