Selamat Datang Di Koranrakyat.com infokan berbagai kasus atau keluhan yang berkaitan dengan layanan publik dan tertarik jadi wartawan dan iklan kirim lamaran ke email cv anda ke email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Headline News

Dukung Penuh Pengembangan Wakaf, Bank Jatim Tandatangani LOI dengan Badan Wakaf Indonesia
Last Updated on Mar 28 2024

Dukung Penuh Pengembangan Wakaf, Bank Jatim Tandatangani LOI dengan Badan Wakaf Indonesia

  JAKARTA, KORANRAKYAT.COM,  Sebagai wujud dukungan dalam memperkuat perwakafan di Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) melalui Unit Usaha Syariah (UUS) telah melakukan sinergi dan kolaborasi dengan Badan Wakaf Indonesia melalui penandatanganan Letter Of Intent (LOI)...
Porak Porandakan Kandang Vietnam Timnas Indonesia Menang 3-0
Last Updated on Mar 26 2024

Porak Porandakan Kandang Vietnam Timnas Indonesia Menang 3-0

     JAKARTA,KORANRAKYAT.COM, Erik Thohir meminta Timnas Indonesia untuk tetap tenang dan tak perlu ber eforia,kendat berhasl memporakporandakan kandang Timnas Vietanam dengan skor 3-0 .Kita harus tetap fokus hadapi laga berikutnya.Ujar erik Selasa (26/3)   Ketua Umum Persatuan...
Semarakkan Bulan Suci, Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza Resmi Dibuka Selama Sepekan
Last Updated on Mar 26 2024

Semarakkan Bulan Suci, Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza Resmi Dibuka Selama Sepekan

    SURABAYA, KORANRAKYAT.COMUntuk menyemarakkan bulan suci Ramadan 1445H, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Bank Indonesia, dan Suara Surabaya secara resmi menggelar event bertajuk bankjatim QRIS Ramadan Vaganza 2024 di halaman...
Tim Hukum Nasional AMIN Resmi Daftarkan Gugatan Hasil Pemilu ke MK
Last Updated on Mar 21 2024

Tim Hukum Nasional AMIN Resmi Daftarkan Gugatan Hasil Pemilu ke MK

    X Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir serta Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi memberikan keterangan kepada awak media usai melakukan pertemuan di Markas Tim Hukum AMIN, Mampang...
Jokowi Mengaku Puas Hasil Putusan KPU
Last Updated on Mar 21 2024

Jokowi Mengaku Puas Hasil Putusan KPU

  com - Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan atas hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sudah ditetapkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada Rabu (20/3/2024). Pernyataan itu, disampaikan Presiden usai meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di...

World Today

  •  
    Indonesia-Tanzania Sepakat Tingkatkan Kerja



    BOGOR,KORANRAKYAT.COM, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik

     

 

 

JAKARTA,KORANRAKYAT.COM Kemajuan peradaban bangsa tidak terlepas dari peranan masyarakat, tidak terkecuali bagi santri. Pada Peringatan Hari Santri Nasional 2022, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin menekankan pentingnya santri untuk dapat memberikan kontribusi dari segala aspek untuk memajukan bangsa.

“Siapkan mental dan ilmu untuk berjuang. Seorang santri harus bisa berkontribusi dalam aspek apa saja,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat melakukan dialog dengan Restu Damira Nayla, seorang santri difabel asal Jakarta, pada acara Peluncuran Beasiswa Santri Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) Memperingati Hari Santri 2022, di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Menurut Wapres, santri harus mampu memberikan manfaat di segala kondisi dan tempat mereka berada.

“Istilah saya itu, kalau dibuang di laut harus jadi pulau, kalau dibuang di darat harus jadi gunung. Jadi, di mana saja ditempatkan harus memberikan manfaat,”

Selain pentingnya ilmu membaca, seorang santri juga harus memiliki kemampuan meneliti atau melakukan riset terhadap segala peristiwa yang terjadi di masyarakat.

“Saya memaknai iqra itu bacalah. Bukan hanya tilawah, tapi juga merenungkan atau menyelidiki, meneliti riset. Karena itu, yang dibaca pun bukan hanya _al huruful qur’aniyah_, tapi juga termasuk _al huruful ilahiyyah al maktuba ‘ala safahatil maujudat_, yaitu huruf-huruf Allah yang tertulis di dalam lembaran berbagai kehidupan yang ada di masyarakat,” jelas Wapres.

Lebih jauh, Wapres menyebutkan bahwa ilmu dan doa merupakan modal yang dimiliki santri untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa.

“Santri itu punya modal, punya ilmu yang telah diberikan dan doa dari guru,” tegasnya.

“Jadi, selalu minta doa kepada para guru, para kiai, dan kalian amalkan ilmu yang kalian bisa, walaupun sedikit. Teruslah belajar tiada henti,” pesan Wapres.

Sementara itu, Wapres juga berdialog secara virtual dengan Muhammad Husni Mubarok, santri asal Sumatra Selatan dan berpesan agar para santri dapat meneruskan perjuangan belajar untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Ketika ilmu nambah, justru menambah rasa bodoh. Kok banyak yang tidak saya ketahui ini? Karena itu, mencari ilmu terus saja. Insyallah saya doakan kalian semua di pesantren mendapat ilmu yang bermanfaat dan akan membawa maslahat kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Wapres.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua BAZNAS Noor Achmad, Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, serta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas. (eas)

Tuesday, 12 February 2019 15:16

SDM Andal, Kunci Menangkan Persaingan

Written by

 

JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 menjelaskan bahwa saat ini semua negara berhadapan dalam persaingan yang sangat ketat. Kunci bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam hal tersebut ialah pada sumber daya manusianya sendiri.

"Apabila kita bisa _mengupgrade_ secepat-cepatnya sehingga levelnya melebihi negara-negara di kanan-kiri kita, itulah namanya kemenangan kita dalam bersaing," ujarnya di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa, 12 Februari 2019.

Untuk mempersiapkan hal itu, program kerja pemerintah berikutnya akan lebih terfokus pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Menurut Presiden, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus dipersiapkan untuk memiliki keterampilan yang siap bersaing.

"Kita ingin pendidikan yang fokus pada keterampilan bekerja. Ini sangat penting," tuturnya.

Di hadapan para perwakilan guru dari seluruh Indonesia, Kepala Negara memberikan perhatian untuk peningkatan sekolah kejuruan atau vokasi. Para guru disebutnya harus dapat memberikan pelatihan teknis bagi para putra-putri didiknya.

"Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif. Informasi yang saya terima, guru normatif itu prosentasenya lebih banyak," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah belakangan juga sudah mendirikan banyak balai latihan kerja (BLK) utamanya di lingkungan pondok pesantren. Di tahun mendatang, akan lebih banyak 

"Mungkin tahun ini kita akan keluarkan 1.000. Mau kita evaluasi. Kemarin sudah bikin 50. Evaluasi lagi. Kita koreksi tambah lagi jumlahnya," kata Presiden.

Lebih jauh, Kepala Negara juga mengingatkan bahwa penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk dapat beradaptasi dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan revolusi industri. 

_"Artificial intelligence_, _internet of things_, _advance robotic_, _cryptocurrency_, _virtual reality_ harus tahu. Mulai dikenalkan. Karena ini sebuah kesempatan. Kalau kita bisa melakukan lompatan, melompati negara lain, inilah kesempatan kita," tandasnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.(eas)























Sunday, 20 January 2019 12:05

Mahasiswa Diminta Perangi Hoax Bukan Malah Ikut Ikutan

Written by

 

JAKARTA, KORANRAKYAT.COM- Maraknya aksi berita hoax,  hal seperti terjadi  adanya 7 kontainer  kertas suara sudah dicoblos saat dicek tidaik ada. Ini bisa mencerdai Pemilu 2019. Menghadapi hal ini, Polri mengajak mahasiswa ikut andil memerangi berita bohong atau hoaks jelang Pemilu 2019. 

            Wakil Kepala Satuan Tugas Nusantara Brigjen Pol Fadil Imran saat  membuka seminar nasional dengan tema “Anti Hoaks:Jangan Ada Hoaks di antara Kita,” di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1)2019 mengatakan dan meminta mahasiswa untuk mengecek informasi atau berita yang diduga hoaks. “Yang pertama jika ada berita hoaks, cek dan ricek. Cek sumbernya maupun siapa orang yang memberitakan,” ujarnya. 

           Selanjutnya, Fadil menegaskan dan  meminta mahasiswa untuk tidak hanya percaya pada satu sumber ketika membaca atau mendengar informasi di media sosial.  "Para mahasiswa untuk langsung mencari pemberitaan yang bersifat konfirmasi ke media arus utama atau maeinstream. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang utuh," tegasnya. 

          Untuk itu, Fadil menjelaskan  salah satu langkah memerangi hoaks adalah melaporkan berita-berita yang diduga atau sudah dipastikan bohong kepada pihak yang berwenang. “Laporkan jika ada konten di media sosial yang menurut adik-adik mahasiswa mengandung berita-berita bohong yang dapat memecah belah bangsa ini, yang dapat mengganggu rasa aman,” jelasnya.

         Sesuai perkembangan menandaskan rincinya kepada mahasiswa untuk memanfaatkan hak poltik pada Pemilu 2019. “Ingat pada 17 April (2019) nanti datang jangan golput. Berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan, damai, dan sejuk menjelang pada saat dan setelah pemilu. Ini yang kami harapkan dari satgas Nusantara.Mahasiswa saya harap tetap menjadi pendingin, mendinginkan, dan berpikir rasional,” tandsanya.  

          Jadi, Fadil menambahkan Satgas Nusantara dibentuk Polri untuk menangani berita-berita bohong atau ujaran kebencian, penghinaan, serta penyalahgunaan media sosial selama Pemilu 2019. "Satgas ini juga berperan untuk mendinginkan tensi panas menjelang pemilu. Satgas Nusantara membawahi empat subsatgas yang membidangi kemitraan, menajemen media, manajemen sosial dan penegakan hukum," tambahnya. (vk)

Wednesday, 09 January 2019 05:48

Kebanjiran SDN 103 Bengkulu Belum ada Perhatian

Written by

 

 

BENGKULU, (KORANRAKYAT.COM)  - Pemandangan tak lazim bisa terlihat di SDN 103 Kota Bengkulu pasca diterpa musibah banjir. Air meluap akibat hujan tersebut tidak hanya menggenangi perkarangan sekolah, namun hingga masuk kedalam ruangan dan mengakibatkan buku bacaan di sekolah tersebut menjadi basah.

Terlihat pada poto yang berhasil diabadikan oleh media ini, buku-buku yang dijemur diperkarangan sekolah dan beberapa alat elektronik, seperti soundsistem, printer, komputer dan beberapa alat lainnya menjadi rusak akibat basah oleh air banjir.

Ironisnya lagi, akibat dari musibah tersebut kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut saat itu menjadi lumpuh total.

Dengan peristiwa tersebut, maka diharapkan kepada pihak-pihak yang merasa bertanggungjawab untuk tidak bertutup mata, atau segera mengambil langkah cepat dengan segera mencari solusi agar kejadian serupa bahkan lebih parah tidak terulang kembali. (1nd)



JAKARTA(KORANREAKYAT.COM) Pemerintah bersama dengan DPR telah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk melakukan edukasi dan mitigasi kebencanaan di Indonesia. Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana membutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh elemen dalam menghadapi bencana. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pengantar rapat kabinet paripurna yang diadakan di Istana Negara, pada Senin, 7 Januari 2019. Dalam rapat tersebut, Presiden bersama dengan jajaran Kabinet Kerja membahas program dan kegiatan untuk tahun 2019."Saya ingin mengingatkan untuk terus memperkuat daya tahan dan kesigapan kita dalam menghadapi bencana. Pada APBN 2019 pemerintah bersama DPR telah mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana alam," kata Presiden.Menurutnya, sebagai sebuah negara di wilayah cincin api, masyarakat Indonesia harus sigap dan tangguh dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yang terjadi.
             Terkait dengan edukasi kebencanaan, Kepala Negara menginstruksikan jajaran terkait agar mulai memperkenalkan dan memberikan edukasi terkait mitigasi bencana sejak dini. Perkenalan awal pada mitigasi bencana diharapkan dapat menambah pengetahuan para siswa dan masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan saat bencana terjadi."Saya juga minta agar edukasi kebencanaan ini betul-betul dikerjakan secara baik dan konsisten, dilakukan sejak dini, dan masuk dalam muatan yang diajarkan dalam sistem pendidikan kita sehingga betul-betul kita siap dalam menghadapi setiap bencana yang ada," tandasnya.(eas)

.

 

JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus aktif meluhuri dan melestarikan budaya bangsa Indonesia. Apalagi mengingat perkembangan zaman dan teknologi yang semakin cepat serta semakin tingginya penetrasi budaya lain yang masuk ke Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Presiden dalam sambutannya saat menghadiri acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 di Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Minggu, 9 Desember 2018.

"Kita harus selalu ingat untuk terus aktif meluhuri kebudayaan Indonesia, kebudayaan nusantara dan sekaligus menguatkan dan mengembangkannya dalam menghadapi perkembangan zaman tersebut," kata Kepala Negara.

Presiden meyakini bahwa bangsa Indonesia memiliki kekhasan sendiri dibanding bangsa-bangsa lain. Menurutnya, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta peradaban bangsa Indonesia lahir dari pengalaman panjang menghadapi perkembangan zaman dan upaya dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ada."Oleh karena itu, mengakar kuat kepada peradaban Indonesia adalah utama. Namun, menjaga budaya untuk terus tumbuh di tengah interaksi belantara budaya-budaya dunia adalah tantangannya," lanjutnya.

Fenomena perkembangan teknologi transportasi dan informasi yang semakin canggih dan cepat, lanjut Presiden, membuat lalu lintas dan interaksi budaya semakin padat dan kompleks. Baik itu berupa interaksi antarkelompok dan antarbangsa, interaksi antarkearifan termasuk interaksi antara yang lama dengan yang baru."Tetapi yang paling penting menurut saya, budaya kesadaran masyarakat bawah untuk meraih kesejahteraan untuk meraih kemajuan jangan sampai sirna. Dan dalam lalu lintas pemikiran dan gagasan yang semakin kompleks ini memang potensi gesekan juga semakin tinggi. Namun harus diingat peluang untuk toleransi dan kolaborasi sinergi juga selalu terbuka lebar," tuturnya.

 

Untuk menghadapi kompleksitas lalu lintas budaya tersebut, Presiden pun mengimbau semua masyarakat untuk teguh menjaga peradaban Indonesia sekaligus keterbukaan juga untuk berinteraksi. Selain itu, juga membangun kesungguhan bersama untuk bertoleransi dan untuk berbagi.(eas)

 

 

Wednesday, 07 November 2018 17:08

Sekolahan Dibengkulu Kurang Tenaga Guru

Written by

BENGKULU(KORANRAKYAT.COM)   Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu hingga saat ini belum memilki guru olahraga, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun honorer. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah, Yuliarzana, kepada wartawan, saat diwawancarai pada Sabtu (02/11/2018).

         Beliau menceritakan, tidak adanya guru olahraga di sekolahnya hingga saat ini terhitung sejak 7 Tahun lalu. Dampak dari tidak adanya guru olahraga tersebut maka guru-guru yang ada terpaksa bergantian untuk mengisi jam-jam olahraga bagi siswa. Hal tersebut dilakukan agar para murid disekolah bisa tetap berolahraga dan mata pelajaran olahraga bisa tetap berjalan dengan baik.

         "Selama ini guru olahraga di sekolah ini dari sekolah lain dan honor dibeberapa sekolah. Mereka tidak bisa melaksanakan tugas secara optimal disekolah kami, sehingga guru tersebut mengundurkan diri. Hingga saat ini, khususnya mata pelajaran olahraga, para guru disini yang mengisi, itupun secara bergantian. Baik itu guru honor maupun PNS," ujarnya.

          Ungkapan senada disampaikan oleh salah satu guru bidang studi Agama, Redo. Beliau membenarkan ungkapan sang Wakil Kepala Sekolah tersebut sekaligus menceritakan pengalamannya semasa mengajar."saya pernah menjadi guru olahraga di sekolah ini, hal ini saya lakukan agar anak-anak dapat belajar dan beraktivitas melakukan kegiatan olahraga di sekolah kami," ungkapnya.

            Kedepannya, mereka sangat berharap agar sekolahnya bisa memiliki guru olahraga."Harapan kami di tahun ajaran baru yang akan datang sekolah kami sudah memilki guru olahraga. Hal ini supaya kami (dewan guru,red) lainnya bisa fokus melaksanakan tugas berdasarkan bidang study masing masing," tutupnya. (In)

 

MOSKOW,(KORANRAKYAT.COM) Pelajar Indonesia dari 41 negara mengikuti Simposium Internasional (SI) Perhimpunan Pelajar Indonesia  se-Dunia (PPI Dunia) pada 23-26 Juli 2018 di Moskow, Rusia.

          Acara ini mengambil tema 'Kontribusi Pemuda dalam Strategi Pembangunan Nasional menuju Indonesia Emas 2045' dan bertujuan untuk mengoptimalkan peran sinergitas pelajar Indonesia di luar negeri terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia, juga sekaligus untuk mempererat persahabatan dan silaturahmi antar sesama pelajar Indonesia di mancanegara.

          Selain diikuti delegasi  41 PPI Negara, 45 delegasi BEM Universitas dari tanah air juga akan ambil bagian dalam SI yang jumlah delegasinya terbanyak sepanjang sejarah perhelatan SI PPI Dunia ini, yaitu 160 delegasi.

         Kapolri Tito Karnavian menjadi pembicara kunci pada acara yang terbagi menjadi empat diskusi panel , yakni pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi kreatif dan  pariwisata, serta akselerasi pembangunan daerah, dengan menghadirkan pembicara Wakil Ketua MPR Mahyudin, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani, Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia Dino Patti Djalal,  Staf Ahli Menpar Bidang  Multikultural Esthy Reko Astuti dan lain sebagainya.

           Tito mengatakan, pemuda memiliki peran yang sangat penting dan tak terpisahkan dalam mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.

“Peran pemuda selalu mewarnai perjuangan bangsa. Mulai Budi Utomo, Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, pemuda menjadi bagian penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” ujar Tito.

         Ia pun meyakini, PPI Dunia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki pelajar yang belajar di tanah air, seperti serapan budaya di negeri di mana mereka belajar dan jaringan internasional yang dapat bermanfaat untuk mendukung kemajuan bangsa.

        SI diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelajar Indonesia untuk belajar memahami tantangan global, diikuti penyampaian gagasan untuk bersama-sama menemukan solusi terkait. Buah pemikiran yang tercipta akan dikemas  dalam bentuk buku dan diserahkan kepada pemerintah sebagi sumbangsih pemikiran terhadap persoalan bangsa untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses pengambilan kebijakan.

        Koordinator PPI Dunia Pandu Utama Manggala meyakini saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempererat  jaringan dan bertukar gagasan mengenai arah pembangunan Indonesia pada 2045.

"Kami meyakini, dengan topik strategi pemuda untuk Indonesia 2045, kita para cendikiawan muda berhimpun untuk mempererat networking dan saling bertukar gagasan mengenai arah pembangunan Indonesia ke depan," ujar Pandu.

        Koordinator PPI Dunia yang akan mengakhiri jabatanya pada 24 Juli ini menambahkan, 27 tahun lagi, pada 2045, kemudi Indonesia akan dipegang oleh para pemimpin muda saat ini. Itulah mengapa saat ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

        Beberapa acara penunjang yang dilangsungkan pada SI di antaranya, sidang internal PPI Dunia, pelatihan bersama International School of Economics, sesi berbagi,  malam budaya Indonesia.

Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia pada tahun 2045 diprediksi mencapai  70%. Oleh karena itu, diharapkan pada tahun tersebut Indonesia dapat mencapai masa keemasan dalam berbagai aspek.  Hal itu juga sekaligus menjadi tantangan bagi pemuda Indonesia saat ini, untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. (eas/ca)

 

 

 

Friday, 04 May 2018 16:23

PERMIRA ASEAN Student Games dI Gelar Di Moskow

Written by
 
 
 
MOSKOW,(KORANRAKYAT.COM)  – Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA) sukses menggelar laga olahraga antar mahasiswa negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bertajuk ‘PERMIRA ASEAN Student Games’, di Moskow, Rusia, Minggu (29/4).
 
    Acara bertemakan ‘Let’s play together, build friendship  and fair play’ itu diawali dengan parade bendera ketujuh negara peserta,  yakni Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Laos, Vietnam, dan Myanmar, yang dibawa oleh para peserta dan diiringi lagu tradisional masing-masing Negara.  Sekitar tiga ratusan peserta dan perwakilan diplomat masing-masing negara turut hadir dalam perhelatan perdana ini.
 
Salam perdamaian  diselipkan PERMIRA pada pementasan tari ‘Perdamaian’ asal Kalimantan Timur  yang diikuti pemotongan tumpeng oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi rusia dan Republik Belarus  Mohamad Wahid Supriyadi.
 
“Semoga melalui acara ini, hubungan antar Negara-negara angota ASEAN semakin erat,” ujar Ketua Panitia PERMIRA ASEAN Student Games Garin Yudha Primaditya. Ia juga menambahkan, semoga semoga perhelatan tersebut dapat menyatukan kekuatan pemuda ASEAN di masa mendatang.
 
          Meski berlangsung sehari, kompetisi berlangsung sangat ketat. Walau tak kebagian podium pertama dari ketiga cabang dan sejumlah kategori yang dipertandingkan, Indonesia cukup puas dengan perolehan podium kedua di cabang futsal wanita, dan podium ketiga pada cabang  futsal pria, badminton tunggal pria dan badminton tunggal wanita.
 
Dubes Wahid Supriyadi berharap, acara ini dapat menjadi agenda tahunan dan merupakan terobosan baru dalam menjaga solidaritas antar mahasiswa ASEAN di Rusia.
 
“Event olahraga seperti ini harus terus selalu diadakan setiap tahun, karena ini adalah terobosan baru untuk tetap selalu menjaga solidaritas dan daya saing yang sehat antar mahasiswa ASEAN yang ada di Rusia demi pembangunan pemuda dimasa yang akan mendatang,” ujarnya.
 
Selain itu, sajian kuliner khas masing-masing negara juga tutur memeriahkan perhelatan yang berlangsung di Sport Hall Moscow Technology University dan didukung oleh Kedutaan Besar RI Moskow, Atase Pertahanan Indonesia di Rusia, Atase Perdagangan Indonesia di Rusia dan sejumlah pihak di tanah air ini.
 
Berikut hasil lengkap pertandingan:
 
Futsal Pria :
 
- Juara 1 Malaysia
 
- Juara 2 Laos
 
- Juara 3 Indonesia
 
Futsal Wanita :
 
- Juara 1 : Malaysia
 
- Juara 2 : Indonesia
 
Badminton Tunggal Pria :
 
- Juara 1 vietnam
 
- Juara 2 vietnam
 
- Juara 3 Indonesia
 
Badminton Tunggal Wanita :
 
- Juara 1 vietnam
 
- Juara 2 malaysia
 
- Juara 3 Indonesia
 
Badminton Ganda Campuran :
 
- Juara 1 vietnam
 
- Juara 2 malaysia
 
- Juara 3 malaysia
 
Tenis Meja Tunggal Pria :
 
- Juara 1 vietnam
 
- Juara 2 malaysia
 
- Juara 3 Myanmar
 
Tenis Meja Tunggal Wanita :
 
- Juara 1 malaysia
 
- Juara 2 vietnam
 
- Juara 3 malaysia
 
Tenis Meja Ganda Campuran :
 
- Juara 1 malaysia
 
- Juara 2 vietnam
 
- Juara 3 Malaysia (ca)

 

 
 
 
.
Tuesday, 13 March 2018 14:32

Lembaga Pendidikan Keguruan Harus Berkualitas

Written by

 

 

JAKARTA(KORANRAKYAT.COM). Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat  Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Asep Saifuddin Chalim di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Selasa (13/3/2018). Dalam pertemuan tersebut, Asep Saifuddin mengundang Wapres untuk hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pergunu yang akan diselenggarakan di Palangkaraya pada tanggal 4-6 Mei 2018.

Pergunu  sebagai salah satu organisasi profesi guru yang telah terbentuk di 34 Provinsi dan 412 kabupaten/kota ini mengharapkan Wapres dapat memberikan semangat dan arahan kepada seluruh guru NU untuk meningkatkan kualias pendidikan fi Indonesia. 

Wakil Ketua PP Pergunu Aris Adi Leksono menyampaikan bahwa saat ini Pergunu telah memberikan beasiswa kepada siswa, mahasiswa dan guru-guru yang belum menempuh pendidikan Sarjana. Tak hanya itu, Pergunu juga memberikan beasiswa kepada kepada sekitar 200 mahasiswa dari luar negeri untuk menempuh pendidikan di Institut KH. Abdul Chalim yang merupakan perguruan tinggi yang didirikan oleh NU. 

Aris juga menyampaikan gagasan pentingnya sebuah Komisi Perlindungan Guru Indonesia sebagai wadah untuk menjalankan fungsi control serta perlindungan kepada guru di tengah maraknya kasus yang melibatkan guru dewasa ini.

“Gagasan pembentukan KPGI ini ada untuk memberikan perlindungan kepada guru-guru di Indonesia”, ujar Aris.

Wapres menyampaikan apresiasi kepada Pergunu yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Bahkan Pergunu telah melakukan terobosan dengan memberikan beasiswa kepada Mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan di Indonesia.

Lebih jauh Wapres mengungkapkan kualitas pendidikan secara umum tidak hanya bergantung pada kuantitas dari sekolah atau universitas, tetapi kualitas dari lembaga pendidikan itu sendiri. Bahkan lebih dalam Wapres menuturkan bahwa kualias pendidikan secara umum akan dipengaruhi oleh kualits lembaga pendidikan keguruan.

“Kualitas siswa sangat tergantung kepada kualitas guru, dan kualitas guru tergantung pada kualitas lembaga pendidikan keguruan. Disinilah Pergunu berperan untuk meningkatkan kualits pendidikan kita, : ungkap Wapres.

Di akhir pertemuan, Wapres menyampaikan harapannya agar mutu pendidikan kita dapat bersaing dengan negara-negara lain, sehingga kita tidak tertinggal dari negara-negara lain.

Hadir bersama Asep Saifuddin Chalim, Ketua Dewan Penasehat PP Pergunu As’ad Said Ali, Dewan Penasehat PP Pergunu Mujib Qulyubi dan Romi Siswanto, Wakil Ketua Pimpinan PP Pergunu Aris Adi Leksono dan Fathurrahman, Bendahara Pimpinan Pusat Pergunu Habiburrahman. 

Sementara Wapres didampingi Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Pengguangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Sahrul Ujud.(eas)

 

MAKASAR(KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo mengingatkan agar dalam bekerja harus fokus dan memiliki prioritas apa yang ingin dikerjakan. Jangan lagi anggaran dibagi rata ke berbagai kegiatan yang tanpa fokus. “Bertahun-tahun dilakukan, hasilnya tiap tahun  enggak berasa. Kontrolnya secara manajemen juga sulit. Kadang ‘baunya’ saja tidak terasa, duitnya hilang, hasilnya juga tidak terlihat sama sekali.

         ‘Baunya’ kadang-kadang tidak kelihatan, apalagi fisiknya,” ujar Kepala Negara ketika memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia Tahun 2018 yang dilaksanakan di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Kamis 15 Februari 2018.

        Untuk itu, Presiden selalu mengingatkan agar tidak terjebak pada rutinitas yang monoton. "Harus berani melakukan perubahan dan berinovasi. Saya tegur pada Menristekdikti agar fakultas yang sudah berpuluh tahun tidak mengubah diri segera kita ubah karena dunia sudah berubah sangat cepatnya," kata Presiden. 

      Pemerintah juga harus bergerak cepat karena yang memenangkan kompetisi hanyalah yang memiliki kecepatan. Sekarang bukan lagi negara besar yang menang terhadap negara kecil. "Sekarang ini yang cepat adalah yang menang. Yang tanggap, yang responsif yang menang meski itu negara kecil," ujarnya.

Oleh karena itu, berulang kali Presiden meminta dilakukan deregulasi untuk memangkas aturan yang menjebak dan menjerat diri kita sendiri. Selama tiga tahun ini Presiden terus berusaha memangkas regulasi, memangkas prosedur yang berbelit-belit. 

       "Saya masih mendengar guru, kepala sekolah tak sempat mendampingi murid belajar karena mengurus SPJ. Saya tidak tahu di perguruan tinggi sama atau tidak, sama saya kira. Negara ini habis energinya hanya klarena urusan SPJ," ucapnya.

 

       Untuk masalah SPJ ini, Presiden pernah menanyakan kepada menteri keuangan dimana terdapat 43 laporan yang harus disampaikan. Selain 43 laporan, terdapat 119 laporan turunannya. "Coba apa negara ini hanya _ngurusin_ 43 laporan plus anak laporan 119 tadi. Saya tidak mau lagi ini. Saya minta maksimal tiga laporan saja cukup. Laporan bertumpuk-tumpuk. Inilah rezim SPJ, rezim laporan yang ingin kita sederhanakan, sehingga semuanya dapat berjalan dengan cepat," ujar Presiden.

        Selain kepala sekolah, guru dan dosen tidak sempat mendampingi siswa karena mengurus SPJ,  penyuluh pertanian tak sempat pergi ke sawah karena sibuk membuat proposal dan laporan bantuan. "Ini sama dengan SPJ, persis sama. Tadi sudah saya sampaikan, saya khawatir jangan-jangan dosen dan rektor sibuk urus administrasi, SPJ penelitian daripada mengajar dan meneliti," kata Presiden.  

Untuk itu, Presiden memerintahkan Menristekdikti untuk melakukan deregulasi dan debirokratisasi di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar jajaran perguruan tinggi tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengurus banyak hal.

"Duduk dengan menteri-menteri terkait, kembangkan sistem informasi handal, bangun aplikasi yang simpel dan menyederhanakan administrasi. Karena ini menjadi contoh bagi kementerian lain. Karena biasanya yang cepat mengubah dan berubah itu perguruan tinggi dan dimulai dari kemenristekdikti. Berubah terlebih dahulu. Ini sebenarnya mudah asal niat, asal mau," ujar Presiden.

 

        Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Ketua FRI Suyatno dan Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Ariestina Pulubuhu.(eas)

Monday, 29 January 2018 09:26

Kemenag: DNA PTKIN Merupakan islam Wasathiyah

Written by

JAKARTA(KORANRAKYAT.COM)--- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa DNA Perguruan Tingi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) adalah Islam wasathiyah. Hal ini ditegaskan Menag s saat merilis Seleksi Prestasi Akademik Nasional-Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN 2018 di Jakarta.

Di hadapan para pimpinan PTKIN, Menag mengingatkan bahwa PTKIN memikul tanggung jawab untuk menyebarkan Islam wasathiyah, Islam yang moderat atau Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamiin. “Jika ada mahasiswa atau lulusan PTKIN menjadi ekstrimis, ini perlu dipertanyakan DNA-nya,” kata Menag, Senin (29/01).

Menag juga mengingatkan agar Universitas Islam Negeri (UIN) yang saat ini menyelenggarakan program studi umum agar pengetahuan keislamannya tidak luntur. “Program-program studi keislaman perlu dikawal dengan sebaik-baiknya. Karena itu core kita. Begitu juga program studi yang bersifat umum,” ujarnya.

Menag prihatin, di tengah semangat beragama umat yang semakin tinggi, prodi agama di PTKIN justru lebih kecil peminatnya dari prodi umum. “Ini harus dikaji. Kenapa masyarakat seperti itu,” ujarnya.

Menurut Menag, wawasan dan pendidikan keagamaan penting di tengah meningkatnya semangat keberagamaan umat. Sebab, beragama tidak cukup hanya semangat saja. Lebih dari itu, beragama juga perlu dibekali dengan wawasan dan pengetahun keagamaan. Karena itu, prodi-prodi agama harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.

Menag mencontohkan, prodi tafsir hadits.  Menurutnya, sangat relevan dengan kondisi saat ini yang penuh dengan lalu lintas informasi. “Ilmu (tafsir hadits) ini sangat relevan pada saat ini agar masyarakat tidak mudah terpancing atau percaya pada fitnah dan hoax,” pungkasnya. (eas)

.

 

MAKASAR(KORANRAKYAT.COM) . Membangun perdamaian adalah ‘seni’ yang bersumber dari ketekunan, kegigihan  dan keahlian. Sementara, faktor agama sering dijadikan justifikasi atas konfLik dan kekerasan yang telah terjadi sebelumnya.  Demikian beberapa hal yang ditegaskan  Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) dalam Pidato Pengukuhan DR HC dalam bidang Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Makassar, Kamis 25 Januari 2018.  Dalam pidatonya yang bertema “KAJIAN PERDAMAIAN: PERSPEKTIF AGAMA, EKONOMI DAN  POLITIK”, JK  menyatakan dirinya sangat senang berbicara tentang perdamaian dengan mengatasi konfik dan kekerasan guna menciptakan perdamaian dan rekonsiliasi.  “Berdasarkan pengalaman pribadi secara langsung dalam mengakhiri konfik di Ambon, Poso dan Aceh, saya dapat memberikan refeksi tentang bagaimana menciptakan perdamaian (crafting peace). Membangun perdamaian adalah ‘seni’ yang bersumber dari ketekunan, kegigihan  dan keahlian,” tegas JK dihadapan civitas akademik Universitas Islam Negeri Alaudin dan para undangan.

          Dikatakannya, gangguan terhadap perdamaian dan harmoni di kalangan masyarakat, kelompok etnis, intra dan antar umat beragama disebabkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Secara internal di sebuah negara atau daerah negara tersebut, faktor-faktor itu lebih banyak terkait dengan ekonomi, politik, dan sosial-budaya daripada agama semata-mata. Faktor-faktor penyebab konfik, kekerasan dan perang berkombinasi satu sama lain membuat terganggunya perdamaian dan harmoni dalam negara atau daerah tertentu. “Faktor agama sering datang belakangan dijadikan justifikasi atas konfik dan kekerasan yang telah terjadi sebelumnya. Pada zaman sekarang, hampir tidak ada konfik yang murni bersumber dari agama. Negara yang sangat heterogen plural, bhinneka atau majemuk dalam berbagai aspek kehidupan seperti suku bangsa atau etnisitas, agama, sosial-budaya dan bahasa seperti Indonesia mengandung banyak potensi kerawanan. Kerawanan yang dihadapi Indonesia jelas jauh lebih besar bagi munculnya konfik dibandingkan negara yang homogen dalam kehidupan para warganya.

          Karena itulah kemajemukan dan kebhinnekaan Indonesia harus disikapi secara arif dan bijaksana. Kita patut bersyukur karena walaupun Indonesia penuh dengan keragaman dan kebhinnekaan, tetapi tradisi kerukunan dan kedamaian merupakan salah satu distingsi wilayah ini sejak waktu lama. Sepanjang sejarahnya, Indonesia tidak pernah mengalami konfik, kekerasan atau perang yang berlangsung lama dan luas. Tidak kurang penting, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengakui kemajemukan itu secara konstitusional seperti Pancasila yang melalui sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengakodasi kemajemukan agama dan umat beragama. 

           “Selanjutnya adalah dalam prinsip ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang berarti ‘keragaman dalam kesatuan’.Meski demikian, perdamaian dan kedamaian tidak bisa dipandang sebagai telah selesai. Perlu penciptaan kondisi yang kondusif bagi perdamaian dan kedamaian secara terus menerus; pada saat yang sama juga perlu pencegahan konfik dan kekerasan secara berkesinambungan. Apalagi perubahan yang terus berlangsung dalam kehidupan bangsa dapat menciptakan gangguan terhadap perdamaian, kedamaian dan harmoni di antara berbagai kelompok warga,” katanya.

Dikemukakan juga bahwa gangguan terhadap perdamaian, kedamaian dan harmoni di Indonesia juga bisa muncul karena perkembangan global. 

“Berbagai gagasan dan gerakan radikal bersifat transnasional dengan cepat dan luas menyebar di Indonesia. Gagasan dan gerakan transnasional dengan segera pula menimbulkan ketegangan, konfik dan kekerasan di tanah air kita. Tidak jarang paham dan gerakan transnasional itu bersifat dan bertujuan politik—membentuk negara semacam daulah Islamiyah atau khilafah—atas dasar konsep keagamaan mereka sendiri,” ujarnya.

 

        Konfik politik dan ekonomi di antara negara, lanjutnya juga merupakan sumber konfik yang menimbulkan gangguan terhadap perdamaian dan kedamaian. Dominasi dan hegemoni suatu negara (dan aliansi dan koalisi negara-negara) terhadap negara lain menimbulkan ketegangan, konfik dan bahkan perang seperti bisa disaksikan di Timur Tengah dan Asia Selatan dalam waktu yang sudah lama sampai sekarang.

Selain itu, hubungan internasional yang tidak adil seperti tercermin dalam lembaga-lembaga internasional seperti PBB juga menjadi sumber ketegangan dan konfik yang mengganggu perdamaian dan harmoni masyarakat global. “Dominasi negara-negara tertentu dalam lembaga-lembaga internasional semacam PBB dengan mengorbankan bangsa atau negara lain—seperti Palestina—menimbulkan ketegangan dan konfik di tingkat internasional yang kemudian mengimbas ke negara tertentu,” ucapnya.

 

         Menghadapi berbagai tantangan dan gejala konfik yang terus meningkat di bagian tertentu dunia, Indonesia yang damai, stabil dengan ekonominya yang terus bertumbuh berusaha memainkan peran lebih besar untuk menciptakan perdamaian. Indonesia kini termasuk berada di garis terdepan dalam usaha mewujudkan perdamaian di Palestina dan di Myanmar—menyangkut etnis Rohingya.JK juga mengingatkan bahwa ada sementara kalangan berpendapat, agama adalah sumber konfik dan kekerasan yang mengancam perdamaian dan kedamaian.  “Memang terdapat kelompok yang atas nama agama melakukan tindakan kekerasan dan terorisme di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tetapi orang-orang atau kelompok seperti ini tidaklah representasi umat beragama secara keseluruhan; mereka hanyalah segelintir orang yang menggunakan agama untuk menjustifkasi konfik dan kekerasan yang tidak bisa dibenarkan. Sering terbukti bahwa pelaku kekerasan atas nama agama tersebut bukanlah orang atau kelompok yang dikenal sebagai pengamal agama yang taat. Banyak di antara mereka juga tidak memahami agama dengan benar. Dengan melakukan kekerasan, mereka seolah ‘menemukan’ agama kembali. Oleh karena itulah saya meyakini  bahwa agama bukan sumber 

konfik dan kekerasan. Semua agama sangat menekankan ajaran tentang perdamaian dan kedamaian. Misalnya Islam yang namanya saja berarti ‘damai’. Islam datang adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta, seperti ditegaskan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, ‘wa ma arsalnaka illa rahmatan lil ‘alamin’—tidaklah Kami mengutus engkau [Muhammad] kecuali untuk menjadi rahmat bagi alam semesta (Surah al-Anbiya 107). Jadi tegas dan jelas, Islam datang bukan untuk menciptakan konfik dan kekerasan,” papar JK.

 

            Dalam berbagai upaya saya di lapangan untuk mengatasi konfik dan kekerasan guna menciptakan perdamaian dan rekonsiliasi, JK menemukan bahwa agama, atau ajaran tertentu dari agama, telah disalahartikan dan disalahgunakan (used and abused). Penyalahgunaan agama itu sering terkait dengan kepentingan politik, ekonomi dan kontestasi lain di antara kelompok masyarakat atau komunitas berbeda.

 “Dalam pertemuan-pertemuan massal dan terbatas di antara pihak-pihak yang terlibat pertikaian, konfik dan kekerasan, saya berulang kali menyatakan kepada para pemimpin agama dari agama-agama yang berbeda, bahwa para masing-masing pemimpin kelompok kekerasan telah menjual surga dengan harga murah. Ini mereka lakukan dengan memerintahkan orang-orang dalam kelompoknya untuk membunuh musuh-musuh mereka karena dengan begitu mereka disebut akan masuk surga,” tegasnya. 

 

       Diingatkannya juga bah berbagai kajian ilmiah-akademis menyimpulkan,  konfik, kekerasan dan perang banyak terkait dengan masalah ekonomi. Penelitian-penelitian yang dilakukan banyak ahli menegaskan, kepincangan dan ketidakadilan ekonomi di antara kelompok warga merupakan salah satu faktor utama konfik dan kekerasan. Pengangguran dan kemiskinan yang dialami sebagian warga membuat mereka jauh dari sejahtera; sebaliknya hidup dalam kesengsaraan dan kenestapaan.

“Orang-orang atau kelompok masyarakat yang mengalami kepincangan dan ketidakadilan ekonomi termasuk salah satu kelompok paling rawan bagi tumbuhnya radikalisme yang mengakibatkan konfik dan kekerasan. Perdamaian, kedamaian dan harmoni menghadapi tantangan serius jika masih banyak warga atau kelompok masyarakat yang menganggur dan miskin sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari,” lanjutnya.

Oleh karena itulah, ujarnya lagi, pengembangan pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berimbang sangat esensial untuk penciptaan perdamaian, kedamaian dan harmoni. Pertumbuhan ekonomi harus disertai pemerataan untuk memperbaiki kehidupan mereka yang miskin atau menganggur.

“Pengembangan ekonomi yang berkeadilan dan berkesimbangan mestilah mencakup berbagai tingkatan: antara satu daerah dengan daerah lain; antara kota dan desa; antara bagian tertentu kota dengan bagian lain kota; antara bagian pedesaan dengan bagian lain desa. Keadilan dan keseimbangan ekonomi itu mesti pula mencakup antara satu golongan  masyarakat dengan golongan masyarakat lain, satu kelompok etnis dengan kelompok etnis lain; antara kelompok pendatang (migran) dengan penduduk lokal (asli),” ucapnya. Karena itu, JK menegaskan kembali bahwa ketidakseimbangan dan ketidakadilan di antara berbagai tingkatan atau bagian masyarakat itu, sekali lagi, dapat menyimpan potensi konfik yang sewaktu-waktu dapat meledak menjadi kekerasan—menghancurkan perdamaian, kedamaian dan harmoni (eas/wapres)

 

 SINEGAL(KORANRAKYAT.COM) Universitas Brawijaya (UB) kini menjadi rebutan kerja sama oleh kampus-kampus di Afrika Barat. Dua kampus setidaknya telah teken MoU kerja sama dengan UB yang kini sedang dalam tahap pelaksanaan.

 Delegasi UB yang diwakili oleh Prof. Ifar Subagiyo, Kepala Kantor Internasional UB, dan Prof. Marjono, Liaison Officer Kantor Internasional UB, pada 15-19 Januari 2018 telah melakukan kunjungan ke Gambia dan Senegal dalam rangka memperkuat kerja sama dan menindaklanjuti MoU kerja sama yang telah ditandatangani pada tahun 2017.

       Di Senegal, delegasi UB bertemu dengan salah satu kampus swasta terbesar di Senegal, Institut supérieur de management (ISM)-Dakar (18/01). Dalam pertemuan dibahas sejumlah area kerja sama yang ke depannya akan dijajaki yaitu program sandwich atau exchange program dalam program studi bisnis, manajemen, ekonomi dan hubungan internasional. Selain itu, kedua kampus juga membahas mengenai kolaborasi dalam program PhD. Melalui kemitraan ini, UB diminta untuk membantu menghidupkan kembali program Ph.D yang dulu sempat ada di ISM.

 

Demand untuk program Ph.D sangat tinggi di ISM, banyak profesor dari mancanegara yang datang, biayanya juga cukup tinggi, namun Pemerintah belum berikan otorisasi kepada ISM untuk buka program Ph.D,” ungkap Dr. Daniel Bitty yang pernah menerima tiga beasiswa dari Indonesia.

 

         Dr. Daniel Bitty yang kini menjabat sebagai Direktur Kerja Sama Internasional ISM dan Institut Afrika-Asia berharap kerja sama di program Ph.D akan menjadi projek jangka panjang kedua belah pihak. Saat ini ISM sedang fokus mendatangkan pengajar dari Indonesia untuk mengajar kelas Bahasa Indonesia di ISM yang pesertanya tiap tahun semakin banyak.

 

            Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, yang turut hadir dalam pertemuan mengatakan KBRI Dakar akan terus membantu suksesnya kerja sama university-to-university dengan menjembatani komunikasi antara kedua kampus. Dubes juga menyambut baik MoU yang telah ditandatangani kedua rektor dan berharap akan lebih banyak lagi mahasiswa dari Senegal khususnya ISM yang belajar ke Indonesia baik melalui skema UB-ISM maupun beasiswa Darmasiswa dan KNB.

 

Dubes Mansyur juga menyampaikan kendala Bahasa yang seringkali dialami oleh mahasiswa Senegal dalam mengisi aplikasi online Beasiswa Darmasiswa dan KNB. Diharapkan dengan adanya skema UB-ISM akan memudahkan KBRI dalam menjaring mahasiswa-mahasiswa unggulan dari Senegal dengan komunikasi Bahasa Inggris yang memadai.

 

Sementara itu, Prof. Ifar Subagiyo mengatakan bahwa UB telah menyiapkan seorang pengajar Bahasa untuk ISM. “Kedatangan kami ke ISM, salah satunya adalah untuk mendapatkan konfirmasi dari ISM mengenai waktu pengajaran dan perihal administrasi.”

 

“Untuk langkah selanjutnya, kita perlu cocokkan sistem kredit antara kedua kampus untuk realisasi exchange program.”

 “Pada tahun ini UB juga akan menawarkan tiga slot beasiswa untuk ISM dalam program Master dan Ph.D. UB akan bebaskan biaya kuliah dan berikan tunjangan bulanan dan rumah.”

 Dalam kesempatan tersebut, dengan disaksikan oleh Dubes Mansyur, UB menyerahkan naskah asli MoU yang telah ditandatangani oleh kedua Rektor.

 

Gambia Lebih Gesit

 

        Selain berkunjung ke Senegal, UB juga melawat ke Gambia untuk bertemu Rektor University of The Gambia (UTG) sekaligus menghadiri undangan the 10th Convocation Ceremony of University of The Gambia.

 Dalam acara Convocation yang dihadiri oleh Presiden Gambia, Adama Barrow, Rektor UTG (Vice-Chancellor), Prof. Faqir Muhammed Anjum, dalam pidatonya menyebutkan kontribusi dan komitmen yang telah dipersembahkan oleh UB bagi Gambia. Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Rektor UTG di kampus UTG (16/01), kedua kampus membahas mengenai perluasan kerja sama di bidang pertanian, salah satunya pengelolaan air dan budidaya tanaman.

 

       Rektor UTG sangat optimis kedua pihak dapat mengeksplor lebih jauh bidang kerja sama lainnya terutama di bidang pertanian karena Pemerintah Gambia sedang membangun kompleks kampus baru untuk UTG di Faraba. “Kerja sama antara kedua kampus terbilang cukup cepat, meski baru bertemu April tahun lalu, UB sudah menerima 5 mahasiswa dari UTG, 3 melalui skema kerja sama UB-UTG dan 2 lainnya melalui beasiswa Islamic Development Bank (IDB). Tidak hanya itu, ada dua mahasiswa lainnya yang mendaftar ke UB dengan biaya sendiri. Dampak kerja sama ini sangat terasa di Gambia,” ujar Dubes Mansyur.Pada bulan April mendatang Rektor UTG berencana berkunjung ke UB untuk mempersiapkan rencana pelatihan untuk staf UTG pada bulan Juni-Juli di Malang.(eas)

 

BOGOR (KORANRAKYAT.COM) Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan perubahan yang saat ini sedang terjadi dengan begitu cepatnya dan mencakup hampir di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, politik, media, hingga pendidikan. Meski demikian, masih banyak yang belum menyadari dan mengantisipasi perubahan tersebut, salah satunya perguruan tinggi.

    Oleh sebab itu, Kepala Negara meminta perguruan tinggi untuk mendorong dan mengembangkan inovasi para mahasiswanya agar tidak terjebak pada rutinitas. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden saat menghadiri Penutupan Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang digelar pada Rabu, 29 November 2017, di Universitas Esa Unggul, Jakarta. "Kata kuncinya adalah mendorong dan mengembangkan inovasi. Kita tidak boleh terjebak pada rutinitas dan cara-cara baru harus dikembangkan. Keinginan mahasiswa untuk berinovasi harus ditumbuhkan serta kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan," ujar Presiden.

        Tak hanya para mahasiswa, Presiden juga berharap perguruan tinggi mendukung para _sociopreneur_ yang telah melakukan sejumlah inovasi dan berhasil memecahkan masalah di masyarakat. "Saya senang sekali banyak para _sociopreneur_ di kalangan generasi muda kita menciptakan tas plastik daur ulang misalnya yang terbuat dari bahan non kimiawi yang bisa mengurangi pencemaran lingkungan. Dan membuat aplikasi untuk komunikasi antara guru dan murid, antar guru dengan pemangku kepentingan pendidikan, membuat aplikasi untuk memberi makan ikan secara efisien, aplikasi untuk perdagangan online dan lain-lain," ungkapnya.

     Selain itu, lanjut Presiden, proses pengajaran dan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi juga harus diubah. Misalnya terkait tempat perkuliahan yang tidak melulu harus dilakukan di dalam ruangan. Menurut Presiden, walaupun teori penting tapi tantangan dan pengalaman lebih penting.

 "Penting di sebuah perguruan tinggi adanya _co-working space_, penting sekali, dalam _co-working space_ para mahasiswa, para dosen bisa saling bekerja sama, bisa bekerja bersama menciptakan inovasi-inovasi, menciptakan hal-hal yang baru. Interaksi lintas ilmu, lintas fakultas sangat penting saat ini," tutur Presiden.

   Bahkan ke depannya, Presiden berharap perguruan tinggi dapat meningkatkan _co-working space_ menjadi _creative hub_ dengan spesifikasi yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi."Fasilitasnya bukan hanya tempat kerja bersama tapi fasilitasnya juga dalam bentuk membantu berjejaring membangun _networking_ dengan para inovator lain dan membantu dengan sumber pembiayaan kalau ada inovasi. Dan itu semua hal yang sangat menarik," ucap Presiden.

    Presiden meyakini cara tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi perguruan tinggi, di antaranya pembiayaan pengembangan inovasi ke dunia industri."Artinya tidak berarti harus semuanya dibiayai oleh perguruan tinggi tapi bisa dibiayai bersama dengan pihak swasta, pihak perbankan, perusahaan _packaging_, perusahaan _marketing_, perusahaan logistik, dan yang lain-lainnya. Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir  dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.(eas)

 

 

 

 

 

.

  •  Start 
  •  Prev 
  •  1 
  •  2 
  •  3 
  •  Next 
  •  End 
Page 1 of 3

Panggung Koruptor

  •  

    JAKARTA,KORANRAKYAT.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui membuka penyidikan baru

     
  •  

     

    JAKARTA.KORANRAKYAT.COM,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyelesaikan penggeledahan

     
  •  

    JAKARTA,KORANRAKYAT.COM - Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera Windi Purnama dituntut

     
  •