Kapolri : Ingatkan Kapolda Untuk Mendekat Ke Para Ulama
Written by RedaksiJakarta,koranrakyat.com- Pembakaran Mushalla di Papua, Polri kwatirkan memicu gerakan radikal di Indonesia, akibat adanya insiden pembakaran kios dan Mushala di Tolikora,Papua. Jumat (17/7)2015.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia(Kapolri), Jenderal Pol Badrodin Haiti di temui di Mabes Polri , Sabtu(18/7) 2015 mengatakan dan berpesan kepada umat Islam di seluruh Indonesia tak terpancing atas insiden itu. Ia meminta masyarakat mempercayakan pengusutan insiden itu ke Polisi. "Kedua, kita 'sounding' ke Polda-Polda seluruh Indonesia untuk bergerak ke ulama-ulama di wilayah masing-masing, berkomunikasi agar mereka pun tidak terpancing," ujarnya
Selain itu, Badrodin juga menegaskan para kepala satuan wilayah (Kasatwil) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pengamanan di titik-titik rawan. "Ia pun meminta masyarakat waspada terhadap lingkungan sekitar,". Tegasnya.
Selanjutnya, Badrodin menjelaskan jajarannnya bakal membuktikan keseriusan mengusut kasus ini dengan menghukum para pelaku pembakaran dan perusakan kios serta mushala. "Siapa yang salah, pasti kita tindak," jelasnya.
Kini, Polda Papua telah memulai penyelidikan untuk mengusut pelaku. Polisi memeriksa sejumlah saksi dari pihak yang diserang dan pihak yang diduga menyerang dan merusak.
Seiring dengan penyelidikan, Kasatwil Polri di Papua diperintahkan untuk mencegah supaya insiden itu tidak meluas ke daerah lain. Demi mencapai hal ini, kepolisian kerjasama dengan stakeholder lain, mulai dari TNI, tokoh agama dan adat di Papua.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang yang diduga adalah jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) menyerang mushala Baitul Mutaqin di Tolikara, Papua, tepat saat umat Islam setempat melaksanakan shalat ied, Jumat pagi.
Polisi Siap Tanggung Jawab
Sejak terjadi kasus kerusuhan di Kecamatan Karubaga,Kabupaten Tolikara, Polri punya tugas berat dan itu menjadi tanggung jawab atas kejadian itu. Pasalnya ada 1 korban dan 10 luka-luka akibat tembakan.
Kepala Polri Jenderal Badrodi Haiti ditemui di Mabes Polri , Selasa (21/7) 2015 mengatakan Polri bertanggung jawab atas korban dalam insiden kerusuhan di Kecamatan Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Ada seorang korban tewas dan 10 orang mengalami luka-luka akibat tertembak dalam kejadian itu.
"Pokoknya yang bertanggung jawab itu aparat keamanan, polisi," ujarnya
Selanjutnya, Badrodin menegaskan bahwa penembakan ke arah kelompok warga yang melempari jemaah dengan batu dan membakar kios hingga merembet ke mushala sudah sesuai prosedur." Numun hingga kini belum diketahui siapa penbaknya " tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Polda Papua Irjen Yotje Mende mengatakan, personelnya di lapangan tidak ada yang mengaku menembak warga. Polisi hanya melepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan supaya massa membubarkan diri.
"Anggota polisi di lapangan belum ada yang mengakui menembak datar atau terbidik saat itu," ujar Yotje.
Yotje memastikan, personel Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua terus memeriksa 10 personel kepolisian yang berada di lokasi kejadian untuk mengungkap orang yang menembak korban.
"Sama seperti maling saja, sudah tertangkap tangan pun kadang-kadang dia tidak berkata jujur mengakui perbuatannya. Artinya, pelaku penembakan ini masih diselidiki," ujar Yotje.
Seiring dengan pemeriksaan itu, lanjut Yotje, penyidik juga meneliti penembakan itu secara laboratoris. Penelitian dilakukan berdasarkan data dari rekonstruksi kejadian, proyektil yang berada di tubuh korban, serta selongsong peluru yang ditemukan di lokasi. Yotje tidak dapat memastikan kapan penelitian itu rampung.
Kerusuhan di Tolikara mengakibatkan puluhan bangunan rumah dan kios dibakar, termasuk mushala. Saat itu, ada dua acara yang dilaksanakan secara berdekatan. Selain perayaan Lebaran yang ditandai dengan shalat Idul Fitri, ada pula pertemuan pemuka gereja.(vk)
.
Koranrakyat , Sidoarjo,-Pertumbuhan perekonomian di kabupaten sidoarjo mengalami lonjakan pesat sehingga persaingan industry tidak terelakan untuk memperebutkan pasar konsumen , baik dari industry besar maupun kecil seperti pengusaha mikro. Apalagi presiden Joko widodo ( jokowi ) telah mencanangkan pasar bebas atau biasa yang di sebut dengan MEA.
Melihat kondisi seperti itu , Bupati Sidoarjo H.Saiful Illah, memberikan bantuan dana (25/06/15) tahap tiga untuk pelaku UMKMK ( Usaha mikro,kecil,menengah dan koperasi ).
Yang berjumlah Rp.1.007.000.00 serta melakukan penandatangan akad kredit antara UMKMK, Notaris, Bank Jatim di gedung dekopinda.
Saiful , mengatakan pada tahun 2015 pemkab mengalokasikan dana berjumlah Rp 7.700.000.000 dan dana yang sudah terserap Rp 5.362.000.000 .
Dengan jumlah yang besar , saiful juga berharap agar penerima dapat mengelola pinjaman dengan se baik – baik nya dan berpesan dana pinjaman tersebut dapat di manfaatkan untuk menambah modal usaha untuk pembangunan yang berpihak pada pro poor, pro growth, projob melalui pemberdayaan UMKMK. (Ka)
Sidoarjo,Koranrakyat.com,- Setelah memperingati hari pelayanan public se dunia ( 25/06/15) , Ir.Nandang Agus Taruna selaku kepala badan pertanahan BPN Sidoarjo memperkenalkan dua program baru pelayanan yang di miliki BPN Sidoarjo ( 29/06/15) , guna mempermudah dan memberikan kecepatan bagi masyarakat yang melakukan pengurusan hak sertifakat tanah. yaitu , pelayanan Weekend Service ( wees ) yang di buka pada hari libur , serta pelayanan Zona nilai tanah ( zonatan ) .
Pelayanan tersebut meliputi : peningkatan hak dari hak guna bangunan menjadi hak milik , pengecekan sertifikat, penghapusan hak tanggungan ( roya ) , dan peralihan hak yang SSB nya nihil.
Nandang mengatakan dengan 2 program pelayanan ( wees ) dan ( zonatan ) masyarakat bisa terbantu dan terhindar dari biro jasa karena pelayanan nya di buka pada hari jum’at dan sabtu pukul 15.00 – 17.00 wib. Serta hari minggu pukul 09.00 – 17. 00 wib di Sun City mall.
Weekend Service ( wees ) dan zona nilai tanah ( zonatan ) memang sengaja di laucing pada bulan ramadhan karena untuk menyemangati bulan ramadhan dan masyarakat bisa melakukan pengurusan sambil ngabuburit . “ ujar nya “ .
Nandang juga berharap dengan adanya program baru BPN Sidoarjo bisa menjadi lebih baik dan memberikan pelayanan yang memuaskan pemohon serta bekerja dengan professional kerja.
( Ka )
Pesawat Jadoel Banyak Menelan Korban Penerbang Terbaik
Written by Redaksi
Jakarta,Koranrakyat.com,—Insiden jatuhnya pesawat pengangkut militer Hercules kembali menguatkan desakan agar ada perombakan total terhadap alat utama dan sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Wawan Purwanto menyatakan, kecelakaan karena kendaraan militer yang berusia tua sudah sering terjadi di Indonesia. ’’Akibatnya, banyak putra terbaik kita yang jadi korban,’’ ujarnya saat dihubungi Selasa malam (30/6).
Menurut dia, alutsista tua, apalagi jenis pesawat, memang seharusnya dikandangkan karena berisiko tinggi. Sebab, jika terjadi kerusakan mesin, pilihannya adalah jatuh. Hal itu lebih parah jika jatuhnya di permukiman penduduk sehingga memakan korban lebih banyak. ’’Kalau truk mogok bisa diderek. Kalau pesawat, kan hanya bisa pasrah. Ini mestinya jadi perhatian,’’ tegasnya.
Wawan menyadari, anggaran pemerintah untuk peremajaan alutsista sangat terbatas. Namun, dia menegaskan, pesawat angkut harus diprioritaskan karena dinaiki puluhan bahkan ratusan orang. ’’Jadi, prioritaskan anggaran untuk peremajaan pesawat angkut dulu,’’ ujarnya.
Meski tidak bisa serta-merta digeneralisasikan, betapa minimnya kondisi pesawat Hercules milik TNI-AU. Dalam sebuah kesempatan terbang, sempat muncul perasaan miris. Sejumlah komponen di pesawat yang ditumpangi ketika itu tidak lagi berfungsi. Salah satunya indikator bahan bakar.
Saat ditanya soal itu, sang pilot hanya menyatakan selama ini menggunakan ilmu perkiraan ketika menerbangkan pesawat. Menurut sang pilot, bahan bakar penuh pesawat Hercules itu maksimum bisa digunakan terbang selama 9 jam. Artinya, sebelum mencapai 9 jam, pesawat sudah harus mendarat atau kembali ke pangkalan.
Mantan test pilot PT Dirgantara Indonesia Sumarwoto menilai, secara profil, Hercules C-130 tipe B yang jatuh di Medan merupakan pesawat bagus. Menurut dia, pesawat bermesin empat turboprop itu tergolong pesawat aman. ’’Pesawat ini sudah disertifikasi lewat proses yang cukup ketat,’’ ungkapnya saat dihubungi.
Dari informasi yang dihimpun wartawan , Hercules yang jatuh di Medan kemarin berangkat dari Bandara Abdul Rachman Saleh dalam misi penerbangan umum rutin yang terjadwal Senin (29/6). Pesawat biasa terbang dengan membawa anggota TNI maupun logistik. Dalam penerbangan tersebut, penumpang bukan selalu anggota TNI-AU, namun juga TNI-AD atau polisi. Termasuk keluarga mereka.
Ketika berangkat dari Malang, total penumpang 44 orang. Pesawat kemudian berangkat menuju Bandara Adisucipto di Jogjakarta. Setelah itu, pesawat berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta.
Di Jakarta, pesawat berhenti dan menginap selama semalam. Keesokannya, pesawat berangkat lagi. Kali ini bertujuan Bandara Rusmin Nuryadin, Pekanbaru. Setelah itu, pesawat menuju Bandara Dumai, Sumatera, dan dilanjutkan sampai di Bandara Suwondo, Medan.
Dalam perjalanan selama dua hari tersebut, pesawat tidak mengalami masalah. Pesawat berhasil selamat melalui lima bandara. Pilot utama, yakni Kapten Sandy Permana, juga dianggap berpengalaman karena memiliki sekitar 2.000 jam terbang. Sandy adalah alumnus Akademi Angkatan Udara 2005 dan merupakan siswa terbaik di angkatannya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Agus Supriyatna membantah indikasi bahwa pesawat Hercules sering dikomersialkan bagi masyarakat umum. Konfirmasi tersebut berdasar informasi dari Sumut Posbahwa ada keluarga korban yang mengaku bahwa para penumpang dikutip Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta untuk sekali penerbangan.
’’Tidak ada itu, tidak benar. Informasi dari mana? Ngarang itu,’’ tegas Agus. Dia menambahkan, mayoritas penumpang berasal dari keluarga TNI.
Namun, Agus menyatakan, jika hal tersebut terbukti, pihaknya akan memberikan sanksi. ’’Bukan hanya punishment, tetapi juga akan dicopot,’’ ujarnya.
Sebelumnya, di lokasi jatuhnya pesawat, Agus menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki apakah 101 penumpang berdasar manifes tersebut ikut seluruhnya dalam pesawat nahas itu atau tidak. Sebab, kata dia, ada kemungkinan beberapa penumpang turun di Dumai atau tempat perhentian sebelumnya.
Dia mengungkapkan, sesaat setelah take-off, ada permintaan return to baseyang mengindikasi pesawat mengalami kerusakan. ’’Pilot minta kembali. Pasti ada sesuatu kerusakan. Namun, saat handle kembali, ternyata tidak mampu sehingga terjadi kecelakaan,’’ katanya Pilot: Kapten Pnb Sandy Perman - Kopilot 1: Lettu Pnb Pandu Setiawan
- Kopilot 2: Lettu Pnb Dian Sukma P, Navigator: Kapten Nav Roni Setiawan, Juru Radio Udara: Serma Bambang H.
- Juru Mesin Udara: Peltu Ibnu Kohar, Juru Mesin Udara: Peltu Andik S, Juru Mesin Udara: Pelda Parijo, Instruktur Load Master: Peltu Ngaserman, Load Master: Peltu Yahya, Load Master: Pelda Agus P. (as)
Koranrakyat.com.Sidoarjo,-Pasangan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan wakilnya, M.G. Hadi Sutjipto (Suci), dipastikan pisah jalan. Keduanya akan maju sendiri-sendiri dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Sidoarjo, Desember mendatang.
Bahkan, Sutjipto sudah berpamitan kepada Saiful untuk maju sebagai calon bupati (cabup). Sumber wartawan menyatakan, pertemuan antara Sutjipto dan Saiful itu terjadi di salah satu ruang rapat di Pendapa Delta Wibawa setelah salat Tarawih, Jumat (26/6).
’’Pak Tjip tidak datang sendiri,’’ kata sumber tersebut. Selang beberapa saat, lanjut dia, ada rombongan lain yang datang dan ikut dalam pertemuan. Mereka adalah para kiai. Antara lain, Rais Syuriah PC NU Sidoarjo KH Ahmad Rofik Sirodj dan Ketua Tanfidziyah PC NU Sidoarjo Abdi Manaf Sholeh.
Menurut sumber yang menolak namanya disebutkan itu, pertemuan tersebut berjalan gayeng. Sama sekali tidak terasa nuansa ketegangan, apalagi konflik. Bahkan, Saiful, Sutjipto, dan para kiai saling menanyakan kabar.
Setelah itu, barulah Sutjipto mengutarakan niat kedatangannya. Dia meminta maaf jika ada kesalahan selama mendampingi Saiful dalam memimpin Sidoarjo lima tahun terakhir. Selanjutnya, Sutjipto menyatakan tidak bisa bersama-sama lagi berpasangan dengan Saiful dalam pilkada Sidoarjo mendatang.
’’Sangat jelas, Pak Tjip ingin berpisah dari Saiful. Dia (Sutjipto, Red) akan mencalonkan diri menjadi cabup Sidoarjo,’’ imbuh sumber tersebut.
Namun, kata dia, Sutjipto tidak menjelaskan partai mana yang akan mengusung dirinya menjadi cabup. Dia hanya menegaskan akan maju menjadi cabup. Calon wakil bupati (cawabup) yang akan mendampinginya pun belum jelas.
Sutjipto sampai sekarang belum mau berkomentar. Saatwartawandatang ke rumahnya di Jalan Teuku Umar II kemarin (27/6), penjaga tidak mengizinkan untuk bertemu. ’’Bapak lagi istirahat. Enggak bisa diganggu,’’ ujar penjaga itu. Dihubungi berkali-kali, nomor ponsel Sutjipto tidak aktif. Begitu pula ketika di-SMS, tidak ada balasan sama sekali.
Namun, Jumat lalu Sutjipto sempat menyatakan bahwa dirinya bakal menggelar jumpa pers. ’’Nanti saya undang ya,’’ kata Pak Tjip, sapaan Sutjipto, setelah salat Jumat di Masjid Agung Sidoarjo. Namun, tidak jelas jumpa pers tentang masalah apa. Saat ditanya apakah terkait dengan pilkada, dia hanya tersenyum.
Keputusan Sutjipto untuk maju sendiri tersebut, tampaknya, tidak terlepas dari masih besarnya keinginan PKB untuk menggandengkan Saiful Ilah yang juga ketua DPC PKB Sidoarjo dengan tokoh muda internal. Sutjipto sebenarnya telah berupaya menunjukkan ’’iktikadnya’’ untuk tetap mendampingi Saiful dengan mendaftarkan diri dalam penjaringan calon wakil bupati (cawabup) melalui DPC PKB. Pada 12 Juni lalu, dia juga menghadiri dialog publik dan pemaparan visi-misi yang diselenggarakan PKB.
Saat dikonfirmasi, Saiful membenarkan adanya pertemuan dirinya dengan Sutjipto yang dihadiri sejumlah kiai. ’’Iya, memang ada pertemuan setelah salat Tarawih. Sebenarnya saya yang diundang (Sutjipto, Red),’’ terangnya.
Saat ditanya soal keputusan Sutjipto untuk maju sendiri sebagai cabup, Saiful enggan berkomentar. Dia menyarankan agar Jawa Pos langsung bertanya kepada Sutjipto. ’’Kalau saya, kan enggak enak komentar,’’ ucap Saiful.(kid)
Demo Di Bundaran HI Minta Polisi Tuntaskan Kasus Angeline
Written by RedaksiJakarta, koranrakyat.com- Bergulirnya pemeriksan kasus Engeline terus menjadi perhatian masyarakat, seiring dengan perhatian itu ada doa yang dilakukan di Bundaraan HI dan dorongan bagi Polri untuk terus mengungkap kematian dan segera melakukan proses bagi tersangka pelaku penunuhannya. Menyingkapi perhatian ini ada sejumlah pemerhati dan sejumlah pakar hukum siap menyorotinya.
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani),Dewi Motik dalam diskusi mengatakan pendidikan anak sedini mungkin, pendidikan agama adalah basic dari segalanya. "Pendidikan pancasila, bagaimana seorang didik percaya dengan Tuhan. Angelina, sewaktu kecil dibawah 5, tidak jelek, antara ibu angkat. Setelah 6,7 tahun menyedihkan. Ibu Engiline sebagai tersangka penelantar anaknya, " ujarnya
Menyingung kematian, Motik menegaskan pembunuhan, sesuatu yang tidak bisa media, sosialisi tidak boleh percaya pada media dan gosip. Jangan terbuai berita yang memojokkan seorang. " Lihat fakta secara hukum, kita jangan lupa nabi muhammad anak yang diangkat oleh kakinya. Orang tuanya telah meninggal," tegasnya.
Selanjutnya, motifnya apa, Motik menjelaskan orang langsung tertuju, tanpa bukti kami punya yayasan pendidikan, ini tanggung jawab semua. Kalau guru, lihat enggak mandi dan berantakan langsung lapor ke polisi. Jangan hanya menyalahkan ortu, tapi langsung bertindak." Kita berkewajiban, apabila melihat tidak benar. Wajib lapor, ada institusi kepolisian yang bertanggung jawab," jelasnya.
Disamping itu, Anwar menyoroti juga sebagai orang tua terutama ayah, apa yang terjadi di rumah tangga. Tanggung jawab ayah. Kita punya anak dan istri, ada tanggung jawabnya. Sebagai.istri bertanggung jawab dan membela keluarganya."Yang paling penting agama, tanpa agama tidak ada moral, etika, sehingga anak-anak terdidik. Saya mengajarkan untuk.solat. tergantung orang tuanya, anak bakal jadi kertas putih," ungkapnya.
Jadi, Anwar mengatakan anak-anak membuat hal tercela dan nista tergantung dasar agama. Orang tua memperkosa anaknya, ini parah. Moralnya kemana, lebih kejam dari binatang. " Tidak punya dasar agama. Iman menjadi hidup terarah, moral, menjaga anaknya supaya terarah. Setelah anaknya berhasil membalas kebaikan dia, salah itu,".
Menyoroti sebagai Ketua lembaga film, Anwar menegaskan saya ketua lembaga sensor film, tidak berkenaan dengan cerita. Film yang udah ada layak dipotong. "Ada unsur sara, asusila. Lembaga sensor 45, diwakili ada lembaga katolik, Islam, Mui, dan Muhammadiyah. Yang akan mengadu domba antar agama. Itu tugas KPI,. Kita menyensor, apakah bisa menganggu keutuhan bangsa, agama, dan.persatuan. sensor, memotong. Menghilangi, dilarang tayang." tegasnya.
Begitu juga, Muhammad Ikhsan mengakui lanjutan dari malam lilin yang kita adakan di HI lilin, dari jumat kemaren, perkembangan kasus, dari informasi yang didapatkan untuk mengawal jakarta, supaya bisa kita tuntaskan kasus Engeline, "Kita mengapresiasi kepolisian di Bali, walaupun dari saksi dan pendamping banyak kejanggalan di proses awal, tapi kita menyadari ini sebuah proses. Kita hubungin pak anton, senen ketemu jam 11.Kita hanya.ingin menyampaikan masyarakat.Butuh kepastian mengungkap semua," akunya.
Sesuai perkembangan, Ikhsan menegaskan ada khawatiran yang saksi mundur, bukti tidak mendukung. Mukinkan kepolisian masyarakat mendukunh. Berharap polisi netral tidak berpihak oleh siapa pun."Polisi tegas akan menetaskan secara transparan. Ada persoalan mendasar, saksi-saksi yang diperiksa Polda. Ada tekanan publik, saksi ini benar dan tidak. Ini yang mnjadi khwatr saksi," tegasnya
Begitu dipaparkan, rutun juga. Bahwa saksi tidak.benar, apa buktinya. Dia.jahat dan tidak percaya, ada tekanan kepada pihak saksi. Saksi harus dilindungi. Melalui teror segala macam. Kami ingin polisi, bentul2 menyegerakan. Agar polisi tidak berombang ambing.
Untuk itu, Iksan menjelaskan agenda dilanjutkan ke.bareskim, warga berdoa ke.mabes polri, kita pasang kesana naik.kejaksaan. dbali kehabisan tenaga mengawal kasus ini. "Jadi kami mohon, kepastian hukum, dan tidak ada pihak yang intervensi. Intinya, kita tidak berpihak.kepada siapapun, angeline bsa tenang, pelaku.dihukum seberat-beratnya," jelasnya..
Ditempat yang sama, Pakar Hukum Fadli mengatakan Backgroudnya, biarkan angeline tenang. Doa.untuk angeline buat alfatihah. Kasus novel baswedan belum dituntaskan kasus.angeline yang baru mulai. "Mana yang paling banyak, kasus makrak kepolisian atau lembaga lain. Ini sudah ada masalah nasional, awalnya di facebook, ditemukan tetap di rumahnya. Adakah anak.yang hilang di rumahnya, tandasnya.
Sesuai perkembangan, Fadli mengakui kasus ini menarik, kalau.masyarakat berpolemik, tentang berbagai kejanggalan. Mau menyempaikan karena Pak Agus, Kapolres Bali dan Polda. Jangan bikin-bikin bingung, harus dalam.1 kombinasi. "Kronologis perkara, kita kumpulkan berbagai media 16 mei, ada yang liat di rumahnya perlu pendalaman penyidik, yang liat siapa, kapan.Tapi diopini publik, tgl 16 hari 1, apa angeline tgl 15 sekolah. Harus prostitisia, penyidik yang dalam. 10 juni ditemukan terkubur dan bernyawa. Apakah ini penelantarkan anak, kepada margaret apakah kemudian penelantaran anak membuat anak meninggal penganiayaan terjadi terus menerus sehingga meninggal. Konsekuensinya saksi pidana," akunta.
Jadi, fadli menandaskan ada pengacara yang mendampongi, boleh saja melakukan pembelaan untuk itu, ini sesungguhnya pelaku utama siapa pasal apa. Cukup perlindungan anak atau apa. Yang terakhir pembunuhan sangat mendekati, apa mendahulu.dengan perkosaan."Analisis kita sementraan, kami mendekati dugaan pembunuhan bukan penganiayaan punya.motif,"tandasnya.
Selain itu, Fadli menamabhal motifnya adopsi. Bisa dibuktikan pembunuhan berencana, tersangka 2 orang, bahasa polda perlu.bukti.otentik yaitu hasil fisum. Perlu pantauan kita bersama. Kalau tidak dipantau siapa pengadilan itu semua. "Lokusnya di rumah Margaret, tapi pemilik rumah masa gak tau. Mesti bertanggung jawab tak tetangga. Saat diumumkan ke fb, apakah dia membangun alibi, perlu banyak orang mencari sampai ada 2 menteri, dan hadiah 40 juta. Kalau pengangguran mau, sampai ribuan yang peduli, dari situ, kita sudah menduga2. Sudah bisa terlihata, siapa, bagaimana, apa perannya," tambahnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjend Pol Agus Rianto mengatakan Dua kasus, pembunuhan Polresta Bali, untuk penelantaran Polda. " Kita berupa kedepan penuntasannya, tim.mabes polri, nafis, brigjen suhartono bagaimana olah tempat kejadian pwerkara lanjutan, dengan langkah.komitmen kapolri dapat berlanjut," ungkapnya.
Dari Pemkembangan, Agus mengakui belum ada satupun laporan tindakan yang tak menyenangkan. "Menuntaskan kasus ini 26 saksi, yang keduanya ada 17. Kapolda bali ahli. dibidang penyidikan, kepala biro pengawas penyidik saya yakin dia ahli," akunya. (v
Bali. Koranrakyat.com,- Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, hingga Kamis (11/6/2015) malam pihaknya masih menetapkan Agustinus Tai Hamdamai sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Angeline. Dan saa ini juga mendalami ibu angkatnya yang diduga memiliki kejiwaan Psikopat.Kata dia, penetapan ini sesuai dengan penemuan dua alat bukti yang bisa mejadikan seseorang menjadi tersangka.
Dan hingga malam ini Agus masih menjadi satu-satunya tersangkaIa menambahkan, saat ini anggotanya masih melakukan pengembangan kasus pembunuhan sadis tersebut.
Pengembangan ini dimaksudkan untuk mencari kemungkinan tersangka lain agus.Saat disinggung mengenai status para saksi yang sudah dipanggil, Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini tidak menjelaskan secara rinci.Ia mengatakan status mereka masih menjadi sesuatu yang belum bisa disampaikan kepada publik.
"Karena itu kita tidak bisa menjelaskannya," kata Sompie kepada awak media di Mapolresta Denpasar, Kamis malam.Namun Sompie menegaskan bahwa proses penyidikan yang saat ini masih dilakukan, kemungkinan saja akan memunculkan tersangka lain.
"Kami masih periksa. Apakah si Agus menjadi dalang utamanya atau ada pelaku lainnya yang melakukan atau memerintah, masih kami dalami," katanya.
Secara terpisah Kepala Kepolisian Republik Indonesia(Kapolri) Jenderal Pol Badrodin Haiti di sela-sela pelantikan pejabat Utamad an Sertijab Kapolda, Juamt (12/5) 2015 mengatakan kasus Engeline sudah dilakukan penyelidikan, itu masih seorang yang bisa dijadikan tersangka." Kita ambil dari penyidik dan kini terus didalami," ujarnya.
Polisi Akan Sikat Ormas Sweaping Pada Bulan Ramadhan
Written by RedaksiSebagai Misi Kemanusiaan Di Tolong 900 Imigran Terdampar
Written by RedaksiDiduga Korup Dana Senilai 37 Milliaar Walikota Menado Dilaporkan Bareskrim
Written by RedaksiJakarta, koranrakyat.com- Dugaan korupsi yang dilakukan Walikota Manado, Vicky Lumentur mendapat perhatian sejumlah kalangan. Dengan berbekal data yang ada, nampaknya laporan di sampaikan Direktur Hukum dan Advokat (Dewan Serikat Pers Republik Indonesia (DPP SPRI) Rabu (13/5) 2015 ke Mabes Polri.
Direktur Hukum dan Advokasi DPP Serikat Pers Republik Indonesia, Dirk Beni Lumenta, ditemui di Mabes Polri,Rabu (13/5) 2015 mengatakan kami telah resmi melaporkan Walikota Manado Vicky Lumentut terkait kasus dugaan korupsi. Tentunya laporan ini berdasarkan data yang kami miliki dan ini akan ditindak lanjuti oleh Bareskrim Mabes Polri, Jakarta." Dari dugaan korupsi itu Lumentut dilaporkan atas dugaan korupsi dan menerima gratifikasi dari seorang pengusaha di Manado," ujarnya.
Selanjutnya, Beni menegaskan kasus tersebut dilaporkan langsung . Pasalnya berdasarkan data-data yang kami miliki sebagai bukti awal keterlibatan Walikota Manado sudah cukup. "Laporan tersebut diterima langsung penyidik Tipikor Bareskrim Mabes Polri AKP Is Indarto. Kita fokus melaporkan dugan penyimpangan dana 37 Milyar yang tidak dapat diverifikasi pertanggung-jwabannya oleh Pemkot Manado," tegasnya.Lumenta.
Jadi, Beni menjelaskan dari data yang ada, tentunya belanja langsung sebesar 37 Miliar itu tanpa ada administrasi yang bisa diverifikasi tentunya akan ditelusuri oleh Mabes Polri."Terlebih kasus ini sudah pernah diperiksa BPK perwakilan Sulut dan Pemkot Manado berdalih dengan memanfaatkan bencana banjir sebagai alasan dokumen administrasi belanja langsung tersebut rusak dan hilang. Padahal kan semua tau letak administrasi keuangan Pemkot itu ada di lantai atas yang tidak terkena dampak banjir sama sekali," jelasnya. (vk)
Sekitar 12 WNI Gagal Bergabung Dengan ISIS Di Deportasi
Written by RedaksiJakarta,koranrakyat.com- 16 Warga Negara Indonesia yang sempat ditahan oleh pemerintah Turki dan diproses oleh kepolisan Turki,sesuai pendekatan dilakukan tim gabungan, akhirnya 12 WNI perempuan dan anak-anak akhirnya berhasil dipulangkan ke Indonensia. Baru tadi pagi tiba di Tanah air dan kini masih diperiksa secara intensif di mako Brimob, Kelapa Dua Jakarta Timur.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Riwanto ketika ditemui di Mabes Polri, Jumat (27/3) 2015 mengatakan untuk 12 WNI yang tadi malam baru datang dari Turki mereka langsung dibawa ke Mako Brimob Kelapa dua." Disana istirahat makan dan, ada tanya jawab. Karena diantara mereka masih kecil tentu tata caranya berbeda perlakukan anak remaja dan ibu," ujarnya
Selanjutnya, Rikwanto menegaskan jadi di kasih Pondok disana istrahat sambil interograsi.Hari ini dilimpahkan ke rumah sosial di Bambu Apus tinggal sementara di situ sampai dikondisikan kembalikan ke keluarga di Jawa Timur."Sementara di rumah Kementerian Sosial ( Kemensos) di Bambu Apus. Hari ini atau lusa dilimpahkan ke rumah tersebut. Disana dibina oleh Kemensos Pemda dan Badan Nasional Pengangulangan teroris (BNPT). Diskusikan kembalikan," tegasnya.
Ketika ditanya apakah akan berlangsung lama, Rikwanto menjelaskan lihat situsasi, kondisi nanti Deradikalisasi untuk kembalikan ke format pemikiran awal."Mereka ini ikuti suaminya inisial AD. Sudah gabung dengan ISIS. Difasilitasi berangkat ke sana, tinggal tunggu di sana suaminya sudah bergabung. 16 WNI yang hilang berkaitan," jelasnya
Hasil interograsi,Rikwanto mericinya ikut suami nyusul, cara kerja rekrutmen dimulai dari lingkungan keluarga dimulai dari suami berangkat istri, anak, saudara teman-teman.12 WNI Pidana, Oh tidak mereka hanya ikut suami. 12 satu keluarga." Untuk deradikalisasi dilakukan setelah dari Bambu Apus, nyatakan cukup baik dikembalikan ke kampung halaman," rincinya
Menyinggung 4 orang, Rikwanto menandaskan Satu keluarga juga istirnya sedang melahirkan proses bersalin suami dan dua orang anak. nanti akan deportasi kalau sudah selesai."Info Abu Jandal,Belum ada dan Abu Jibril Masih diselidiki. Untuk Al qaida,terus diawasi semua pihak, tinggal sejauh mana pekembangannya," tandasnya.
Untuk informasi 5 yang tertangkap, Rikwanto menambahkan 7 x 24 jam hari ini bisa dinyatakan tersangka. Satu orang dikembaliken ke keluarga, Yufrizal." Sementara 3 yang tertangakp di Malang masih diperiksa 7 X 24. Hingga kini mereka dikenakan pasal 4sesuai undang-undang Terorisme makar dalam kaitan rekrurtemen, kemudian cari sumber dana dari mereka. Itu isinya ada bahan kimia kaporlit dan Asam Klorida, akan menghasilkan gas merusak iritasi nafasan. belum ada kaitan ISIS, belum ada benang merah. Tapi pelaku masih dicari," tambahnya. (vk)