JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Adanya keterlambatan keberangkatan Pesawat Lion Air rute Jakarta-Belitung tertahan hampir 2 jam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (2/5/2018). Ini terjadi, kali ini keterlambatan (delay) karena ada informasi ada bom di kabin pesawat yang kemudian tak terbukti.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, ketika mengirim lewat keterangan pers, Rabu (2/5) 2018 menyebutkan adanya keterlambatan pesawat Lion Rute Jakarta -belitung hamper dua jam adanya penyebabnya."Kejadian bermula dari adanya informasi dari salah satu penumpang berinisial FW bahwa ada bom di pesawat tersebut," ujarya,
Selanjutnya, Danang menegaskan Pesawat dimaksud adalah Boeing 737-800NG dengan nomor registrasi PK-LJY. “Berdasarkan jadwal semula, pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 09.25 WIB, dengan tujuan pendaratan di Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Belitung,” tegasnya.
Untuk itu, Danang menjelaskan Pimpinan awak kabin kemudian berkoordinasi dengan seluruh kru yang bertugas untuk menjalankan tindakan sesuai prosedur operasional. "Dalam menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan dan kru, pilot sebagai PIC memutuskan untuk menurunkan kembali (penumpang),"jelasnya.
Lebih lanjut, Danang merincinya Sebagai bagian dari prosedur, 174 penumpang yang sudah berada di pesawat diturunkan kembali. Sesudah itu, kru melakukan pengecekan menyeluruh di pesawat tersebut"Dengan kerja sama yang baik antara kru pesawat, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan bandar udara, proses pemeriksaan diselesaikan secara tepat dan benar," rincinya.
Namun, Danang mengakui ternyata, tidak ditemukan bom di pesawat tersebut. Namun, proses pengamanan dan pemeriksaan menyeluruh mengakibatkan pesawat tertunda terbang selama hampir 2 jam. "Lion Air telah menerbangkan (pesawat itu) dengan jadwal keberangkatan terbaru menuju Tanjung Pandan pada pukul 11.15 WIB," akuya,
Seiiring dengan itu, Danang membeberkan adapun penumpang yang memberikan informasi terkait bom itu masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Lion Air, lanjut Danang, telah menyerahkan FW ke petugas keamanan bandara (avsec) dan aparat kepolisian di bandara. "Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul agar rute penerbangan lainnya tidak terganggu," bebernya..
Jadi, Danang menandaskan siapa pun termasuk penumpang pesawat jangan pernah sekali-sekali bergurau mengenai bom. Kabar bohong soal bom terkait penerbangan juga terancam sanksi pidana Pasal 437 UU Penerbangan. "Semua yang terkait informasi bom baik sungguhan atau bohong akan diproses dan ada sanksi tegas oleh pihak berwajib," tandasnya. (vk)