YORDANIA,KORANRAKYAT.COM,
PONOROGO, KORANRAKYAT.COM,-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam penyaluran pembiayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut diwujudkan pada hari Rabu (16/4), Bank Jatim Cabang Ponorogo telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan P3MI PT Andhika Putra Mandiri tentang penyaluran KUR penempatan PMI.
Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono menjelaskan, dukungan Bank Jatim bagi PMI akan terus dilakukan sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pekerja migran. KUR Penempatan PMI merupakan pembiayaan yang khusus diberikan kepada calon PMI yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya penempatan ke negara tujuan penempatan.
”Kami dari bankjatim sangat support untuk pekerja migran. Sebab, wilayah Jawa Timur memiliki kantong-kantong yang luar biasa untuk penempatan PMI. Nah, kerja sama ini merupakan ikhtiar yang baik bagi kedua belah pihak demi mewujudkan kesejahteraan para PMI. Sehingga ketika kita memberikan penyaluran KUR ke PMI itu sudah memiliki payung hukum yang jelas,” paparnya.
Menurut Arief, KUR tersebut merupakan bukti nyata hadirnya Bank Jatim sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk memberikan akses yang mudah bagi PMI demi bisa memperoleh layanan keuangan selama mereka bekerja di luar negeri hingga kembali pulang menetap di tanah air. ”Potensi pemberangkatan PMI ke depan cukup besar sehingga diharapkan adanya sinergi antara kebijakan, sistem, dan pelaksanaan yang tepat agar penyaluran pembiayaan kepada PMI dapat berjalan lancar," tegasnya.
Syarat yang harus dipenuhi untuk KUR PMI juga cukup mudah. Antara lain harus sebagai calon pekerja migran Indonesia, plafon maksimal 100 juta atau sesuai dengan cost structure yang ditentukan, serta jangka waktu sama dengan perjanjian kerja dan tidak melebihi tiga tahun.
”Pekerja migran merupakan salah satu pilar penting bagi ekonomi Indonesia mengingat kontribusinya dalam hal penerimaan devisa negara yang cukup besar. Maka dari itu harus kita dukung secara optimal. Sinergitas hari ini bisa menjadi awal yang baik untuk saling menguatkan sinergi antar kelembagaan demi memberikan penghidupan yang lebih baik untuk pekerja migran,” terang Arief.
Bank Jatim sebagai salah satu bank devisa juga turut mendukung transaksi para PMI yang berangkat ke luar negeri dengan menyediakan Jconnect Remittance. Layanan tersebut merupakan layanan inbound remittance / transfer uang dari luar negeri ke Indonesia dengan sinergi bersama Money Transfer Operator (MTO) di Malaysia dengan Merchantrade Asia dan Hongkong dengan Chandra Remittance. Sehingga dengan begitu para PMI dapat memanfaatkan outlet – outlet MTO yang tersebar di Malaysia maupun Hongkong.
Selain itu, melalui kolaborasi ini, Arief berharap akan semakin memperkuat peran Bank Jatim dalam hal akses pembiayaan bagi pekerja migran, sekaligus juga dapat menjadikan peluang perseroan untuk penambahan fee based income. ”Kami berkomitmen akan terus mendorong supaya KUR PMI ini dapat diakselerasi dan dioptimalkan penyalurannya sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh khalayak yang lebih luas,” tutupnya.(an)
TRENGGALEK, KORANRAKYAT.COM,- Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek pada hari Selasa (15/4). Bantuan yang diberikan berupa revitalisasi kawasan seputaran Pendopo Manggala Praja Nugraha Kabupaten Trenggalek. Bertempat di Pendopo Trenggalek, CSR tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur IT, Digital, dan Operasional Bank Jatim Zulhelfi Abidin kepada Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohammad Natanegara.
Zulhelfi menjelaskan, dengan direvitalisasinya kawasan seputar pendopo, maka akan memberikan banyak manfaat. Seperti meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan sarana dan prasana di area pendopo tersebut. Dengan adanya CSR Bank Jatim Peduli di Trenggalek ini diharapkan bisa menjadi daya tarik baru bagi pengunjung sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dan memeratakan tingkat kesejahteraan masyarakat.
”Sebab, di sekitar pendopo manggala praja nugraha terdapat area yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM dan seluruh lapisan masyarakat untuk memperdagangkan usahanya. Jadi, potensi-potensi produk unggulan Kabupaten Trenggalek bisa lebih terangkat lagi. Selain itu, dengan adanya revitalisasi ini, kawasan UMKM tersebut bisa lebih cantik lagi karena sudah tertata rapi,” paparnya.
Menurut Zulhelfi, bantuan ini sebagai wujud kecintaan dan kepedulian kami kepada masyarakat Trenggalek yang telah memberikan kepercayaan dan dukungannya kepada Bank Jatim dalam mengembangkan bisnisnya, serta supaya dapat menjadi inspirasi dan membawa dampak positif kepada lingkungan serta masyarakat.
Zulhelfi juga berharap, dengan adanya CSR ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu di area alun – alun Trenggalek dan pendopo. Pihaknya menekankan bahwa revitalisasi ini akan berkontribusi terhadap peningkatan transaksi di sektor UMKM yang berada di sekitar alun – alun. ”Kami optimis revitalisasi ini akan menciptakan efek domino bagi ekonomi Kabupaten Trenggalek, terutama dalam sektor perdagangan dan pariwisata. Semoga kerja sama yang sudah terjalin baik dengan Pemkab Trenggalek dapat terus berlanjut,” tegasnya.
Sementara itu, Syah Mohammad Natanegara menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bank Jatim atas program CSR yang sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Pihaknya berharap semoga program ini terus berlanjut kedepannya. Sebab, selain menjadi bagian dari wajah Trenggalek, alun - alun dan area sekitar pendopo juga menjadi ruang publik yang dapat dimanfaatkan secara multifungsi. Yakni sebagai tempat rekreasi masyarakat dan pusat perekonomian rakyat.(an)
TUBAN, KORANRAKYAT.COM,- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Tuban. Bantuan yang diberikan berupa satu unit truk tangki air. Bertempat di Alun – Alun Kabupaten Tuban, CSR tersebut diserahkan oleh Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan Bank Jatim Arif Suhirman kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji pada hari Minggu (23/3). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, dan Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono.
Arif menjelaskan, pemberian tangka air ini bertujuan untuk membantu mengatasi kekeringan di Kabupaten Tuban dan sekaligus distribusi air bersih di wilayah Tuban. ”Bantuan ini tidak hanya menyiratkan kepedulian terhadap keberlanjutan hidup, tetapi juga membuktikan bahwa kebersamaan Bank Jatim dan Pemkab Tuban dapat membawa dampak positif yang nyata bagi seluruh masyarakat. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat,” paparnya.
Arif berharap bantuan ini bisa berguna untuk Pemkab Tuban dan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. “Semoga mobil truk tangki air ini tidak hanya akan menjadi sarana pendukung teknis bagi Pemkab Tuban saja, tetapi juga bisa memberikan layanan akses air bersih di saat -saat sulit dan yang paling penting dapat menjangkau cakupan layanan yang lebih luas,” terangnya.
Menurut Arif, penyaluran bantuan itu juga sebagai salah satu upaya Bank Jatim untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. ”Bank Jatim akan terus berkomitmen dalam mendukung kebijakan Pemkab Tuban dan senantiasa akan selalu turut andil mendukung Pemkab Tuban demi mewujudkan Tuban yang semakin maju,” tuturnya.
Sementara itu, Aditya Halindra Faridzky mengucapkan terima kasih kepada Bank Jatim atas bantuan yang diberikan ini. Dikatakan, bantuan truk tangki air tersebut sangat berarti bagi Kabupaten Tuban. ”Kami juga berterima kasih kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini dalam mendukung program-program pemerintah. Semua pihak memang harus berkolaborasi dan bersinergi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan dapat membawa berkah bagi semua,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Jatim dan Pemkab Tuban juga melaksanakan penandatanganan MoU terkait elektronifikasi transaksi pemerintah Kabupaten Tuban. Hal itu dilakukan dalam rangka implementasi digitalisasi keuangan daerah yang telah menjadi urgensi di era seperti sekarang ini. Sebab dengan adanya digitalisasi, diyakini dapat mendukung tata kelola keuangan daerah yang efektif dan efisien guna mendorong transparansi serta percepatan transaksi pemerintah daerah.(an)
BLITAR, KORANRAKYAT.COM Sebagai bentuk kepedulian terhadap layanan kesehatan masyarakat, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Blitar. Bantuan yang diberikan berupa satu unit mobil ambulans. Bertempat di Pendopo Agung Ronggo Hadi Negoro Blitar, CSR diserahkan secara simbolis oleh Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono kepada Bupati Blitar Rijanto yang didampingi oleh Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah dan Direktur RSUD Ngudi Waluyo dr. Endah Woro Utami pada hari Rabu (12/3).
Eko menjelaskan, ada beberapa tujuan diberikannya ambulans kepada Pemkab Blitar. Antara lain untuk meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta agar tercapainya ketentuan standarisasi pelayanan transportasi, khususnya pelayanan penjemputan pasien. Selain itu, juga untuk membantu pelayanan penjemputan kegawatdaruratan bagi masyarakat yang mencakup wilayah Blitar Raya dan sekitarnya.
”Inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Kami ingin memberikan nilai lebih bagi Kabupaten Blitar, tidak hanya dengan mengintegrasikan sistem e-BLUD agar pelayanan lebih transparan, tetapi juga dengan menyerahkan ambulans sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Selain penyerahan CSR, Pemerintah Kabupaten Blitar juga terus memperkuat transparansi dan efisiensi dalam tata kelola keuangan daerah dengan meluncurkan Sistem Integrasi SIPD e-BLUD bersama Bank Jatim. Sistem integrasi ini memungkinkan pengelolaan keuangan rumah sakit daerah dilakukan secara digital dan terhubung langsung dengan Bank Jatim. Dengan demikian, setiap transaksi dapat dipantau secara real time, meminimalisir potensi penyimpangan, serta mempercepat proses administrasi keuangan.
Eko menegaskan, pihaknya akan terus mendukung transformasi digital dalam layanan keuangan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. “Kami tidak hanya membangun sinergi dalam pengelolaan keuangan daerah, tetapi juga berupaya mendorong inklusi keuangan dengan layanan digital seperti QRIS, mobile banking, dan berbagai fasilitas pembiayaan bagi masyarakat Blitar,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rijanto mengatakan, langkah ini merupakan bentuk inovasi yang akan mempermudah pengelolaan keuangan rumah sakit daerah. “Sistem ini akan meningkatkan efisiensi layanan serta memastikan setiap dana yang dikelola digunakan secara optimal untuk kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat,” ujar Rijanto. Ia berharap, dengan adanya integrasi ini, transparansi semakin terwujud dan pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan, dapat terus meningkat.
Menurut Rijanto, langkah yang diambil Pemkab Blitar dan Bank Jatim ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun tata kelola keuangan yang transparan serta pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dengan sistem SIPD e-BLUD yang terintegrasi dan tambahan fasilitas ambulans, diharapkan masyarakat Kabupaten Blitar dapat merasakan manfaat nyata dari inovasi ini. ”Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Blitar yang lebih maju, dengan pelayanan publik yang semakin profesional dan berdaya saing,” pungkasnya.
Sementara itu, dr. Endah Woro Utami juga menyampaikan apresiasinya atas bantuan ambulans yang diberikan. Menurutnya, fasilitas ini akan sangat membantu rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih cepat dan optimal kepada masyarakat.
“Ambulans ini bukan sekadar kendaraan, tetapi sarana penyelamat nyawa yang sangat kami butuhkan. Dengan tambahan armada ini, kami bisa meningkatkan pelayanan rujukan dan kegawatdaruratan, terutama bagi pasien di wilayah terpencil yang membutuhkan transportasi medis dengan cepat,” ujarnya.
Endah juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam meningkatkan layanan kesehatan di Kabupaten Blitar. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci utama dalam menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik,” tambahnya.(an)
TERNATE, KORANRAKYAT.COM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali melaksanakan kegiatan Misi Dagang dan Investasi. Kali ini, acara tersebut dilaksanakan di Ternate, Maluku Utara. bankjatim turut serta mendukung program Pemprov Jawa Timur ini dengan mengikutsertakan UMKM binaanya. Bertempat di Gamalama Ballroom, Bela Hotel, Ternate, Rabu (13/3), kegiatan Misi Dagang dan Investasi ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, Direktur IT, Digital & Operasional bankjatim Zulhelfi Abidin, beserta Kepala OPD Jawa Timur dan Sumatera Utara.
Zulhelfi Abidin menjelaskan, pertumbuhan UMKM di Jawa Timur kini semakin pesat dan potensinya sangat besar. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 9 juta UMKM di Jawa Timur. Sehingga tak heran apabila UMKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian Jawa Timur. Melihat hal tersebut, bankjatim senantiasa mengambil langkah yang tepat agar pertumbuhan UMKM tak berhenti di tengah jalan. ”Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong UMKM agar semakin tumbuh dan berkembang di tengah persaingan yang kian ketat. Salah satunya sinergi dengan Pemprov Jawa Timur lewat kegiatan Misi Dagang ini,” paparnya.
Zulhelfi juga menegaskan, bankjatim akan terus berkomitmen untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan. ”Salah satu misi bankjatim pada kegiatan ini adalah membantu UMKM Binaan memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Maluku Utara,” terangnya.
Terdapat 3 UMKM binaan bankjatim yang diikutsertakan pada gelaran tersebut. Antara lain produk spa dari UMKM CV Tirta Ayu, produk jamu dari UMKM Djamoe, dan produk batik dari UMKM Batik Lestari. Produk-produk unggulan UMKM Binaan bankjatim ini diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Ternate, Maluku Utara. ”Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, bankjatim juga mempersembahkan Seni Pertunjukan Wastra Batik dari UMKM binaan bankjatim asal Probolinggo, Batik Lestari. Ada empat motif batik yang ditampilkan. Yaitu motif Ayam Bekisar, motif Geisha, motif Burung Hong, dan motif Penari Gandrung. ”Pertunjukan wastra batik ini merupakan salah satu cara bankjatim untuk melestarikan serta meningkatkan gairah masyarakat dalam mencintai warisan leluhur, khususnya bagi generasi muda. Semoga ke depannya masyarakat peminat batik semakin meningkat dan batik Indonesia bisa semakin dikenal di kancah global,” terangnya.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dalam sambutannya, Misi Dagang ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi Mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agrobisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.
“Misi dagang tahun ini, kerja sama yang terjalin semakin diperkuat, meningkatkan volume perdagangan dan memperkuat jaringan bisnis sehingga membuka peluang baru yang lebih luas bagi dunia usaha serta investasi di Jawa Timur dan Maluku Utara,” tuturnya.
Adapun kegiatan Misi Dagang Jatim Malut ini merupakan Misi Dagang ke-37 sejak tahun 2019 sampai 2025 dan Misi Dagang pertama di tahun 2025. Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku Utara dapat terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, serta memperkuat sinergi antar daerah.
Yang menakjubkan, gelaran Misi Dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sumatera Utara ini ditutup dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp 568,042 miliar dengan rincian Jatim membeli Rp 296,368 miliar dan Jatim menjual Rp 271,674 miliar.. Beberapa produk yang masuk ke Maluku Utara dari Jawa Timur meliputi kendaraan bermotor dan barang manufaktur, besi dan baja, BBM dan minyak petroleum, beras, ayam potong, telur, serta produk pangan beku. Selain itu, ada pula produk pertanian seperti nanas jumbo organik dari Jember (an)
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM- Pada hari Selasa (4/3), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bersama dengan Pemkab Lamongan telah melakukan tiga kegiatan sekaligus. Yaitu penandatanganan MoU Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) antara Pemkab Lamongan dengan Bank Jatim Cabang Lamongan, penandatanganan Pakta Integritas Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Lamongan, serta penyerahan CSR berupa revitalisasi Alon – Alon kepada Pemkab Lamongan.
Bertempat di Ruang Serba Guna Pemkab Lamongan, kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur IT, Digital, dan Operasional Bank Jatim Zulhelfi Abidin, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, dan Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara.
Zulhelfi menjelaskan, Bank Jatim merupakan banknya masyarakat Jawa Timur yang tidak hanya fokus dalam meningkatkan bisnisnya. Melainkan kami juga mengejar nilai yang bermanfaat kepada masyarakat. ”Seperti yang kita lakukan bersama saat ini yaitu penyerahan CSR Bank Jatim Peduli berupa revitalisasi Alon – Alon Lamongan. Sudah menjadi kewajiban kami untuk selalu bersinergi membangun dan mendorong perekonomian daerah di Jawa Timur. Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Adapun revitalisasi tersebut mencakup penambahan lampu pijar, kursi taman, playground, dan masih banyak lagi. “Kami harap dengan adanya revitalisasi Alon-Alon Lamongan ini dapat memperindah tampilan alon-alon sebagai ruang publik sekaligus wajah kota, menambah kenyamanan masyarakat, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Lamongan mengingat di sekitar Alon - Alon banyak pedagang kaki lima dan UMKM,” paparnya.
Kemudian terkait ETPD dan TP2DD, menurut Zulhelfi, digitalisasi pajak dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat. Maka dari itu, dalam kesempatan tersebut, Pemkab Lamongan bersama Bank Jatim juga melaksanakan high level meeting. ”Pemenuhan kebutuhan masyarakat menuntut Bank Jatim untuk terus berinovasi memberikan kemudahan layanan, seperti m-banking, penggunaan QRIS, dan termasuk ETPD. Tujuannya adalah untuk mewujudkan perluasan less cash society dan keuangan inklusif,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menerangkan, penggunaan ETPD akan memberikan kemudahan dalam administrasi. Sebab, validasi pajak, prosedur pelaporan, dan pembayaran dilakukan secara digital melalui QRIS, mobile banking, hingga virtual account. Hal tersebut ditujukan sebagai upaya untuk mengubah transaksi pendapatan dan belanja pemerintah daerah dari cara tunai menjadi non tunai berbasis digital.
Yuhronur juga menegaskan, pembayaran pajak secara digital sejatinya dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat. ”Dengan menggunakan elektronifikasi akan mengurangi transaksi dari tangan ke tangan. Dengan ini pembayaran langsung tercatat dengan baik, bisa dianalisis, dan diimplementasi secara cepat , akurat, dan akuntabel,” tuturnya.(an)
1
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM,-. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara resmi telah menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Kediri. Ada beberapa bantuan yang diberikan. Yaitu 30 unit chromebook untuk 10 sekolah, rehabilitasi 10 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan pengadaan peralatan penunjang UMKM untuk 60 pelaku UMKM. Bertempat di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri, penyerahan CSR tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pemimpin Bank Jatim Cabang Pare Siti Koyunah kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin pada hari Selasa (25/2).
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, bantuan CSR yang diberikan oleh Bank Jatim ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ”Bantuan ini sebagai wujud kecintaan dan kepedulian kami kepada masyarakat Kabupaten Kediri yang telah memberikan kepercayaan dan dukungannya kepada Bank Jatim dalam mengembangkan bisnisnya terlebih dalam sektor pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan kesejahteraan masyarakat, serta supaya dapat menjadi inspirasi dan membawa dampak positif kepada lingkungan sekitar,” paparnya.
Adapun tujuan disalurkannya bantuan chromebook antara lain untuk memberikan akses teknologi yang lebih baik kepada siswa di sekolah, mendorong kemampuan penguasaan teknologi dan inovasi, serta meningkatkan kualitas pendidikan. Kemudian terkait bantuan RTLH diharapkan dapat memberikan rumah yang layak huni bagi masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat. ”Selain itu, Bank Jatim juga terus gencar mendorong kemajuan UMKM Kediri demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, Bank Jatim tidak hanya memberikan permodalan saja. Tetapi juga turut melakukan pendampingan, pelatihan, hingga bantuan - bantuan untuk UMKM agar para pelaku usaha tersebut mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka,” tegasnya.
Menurut Busrul, penyaluran bantuan itu juga sebagai salah satu upaya Bank Jatim untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. ”Bank Jatim akan terus berkomitmen dalam mendukung kebijakan Pemkab Kediri dan senantiasa akan selalu turut andil mendukung Pemkab Kediri demi mewujudkan Kediri yang semakin maju dan sukses,” tuturnya.
Sementara itu, Mohamad Solikin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bank Jatim atas bantuan yang telah diberikan ini. Pihaknya juga berterima kasih kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini dalam mendukung program-program pemerintah. ”Semua pihak memang harus berkolaborasi dan bersinergi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan dapat membawa berkah bagi semua,” tutupnya.(an)
PONOROGO, KORANRAKYAT.COM,- Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) terus gencar menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) ke berbagai daerah. Yang terbaru, bankjatim secara resmi telah menyerahkan CSR ke Pemkab Ponorogo berupa 1 (satu) unit mobil pelayanan pajak daerah pada hari Jumat (17/1). Bertempat di Pringgitan rumah dinas Bupati Ponorogo, penyerahan CSR dilakukan secara simbolis oleh Direktur Manajemen Risiko bankjatim, Eko Susetyono, kepada Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Turut hadir juga Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita.
Eko menjelaskan, lewat CSR tersebut, Pemkab Ponorogo dapat lebih optimal lagi dalam memberikan pelayanan pajak ke masyarakat. “Dengan adanya mobil pelayanan keliling pajak daerah ini, pelayanan pembayaran pajak secara individu dari masyarakat selaku wajib pajak bisa semakin dekat. Hal ini penting karena Pemkab Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan dengan rincian 281 desa dan 26 kelurahan,” terangnya.
Selain itu, bantuan mobil ini juga dapat mendekatkan pelayanan penyetoran PBB-P2 secara kolektif, meminimalkan terjadinya penyimpangan, penyalahgunaan, dan penggelapan setoran PBB-P2 yang telah dipungut oleh petugas. Mobil ini sekaligus dapat digunakan sebagai layanan informasi dan klinik konsultasi pajak daerah.
“Hal ini juga sebagai bentuk dukungan, fasilitasi, dan apresiasi bankjatim dalam mendukung pembangunan Kabupaten Ponorogo melalui program bankjatim peduli. Dengan bantuan tersebut, kami berharap dapat ikut membantu Pemkab Ponorogo dalam memaksimalkan penyerapan potensi pajak daerah yang selanjutnya akan kembali dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” papar Eko. Ia juga berharap, dengan pemberian manfaat CSR tersebut, kerja sama yang sudah terjalin dengan Pemkab Ponorogo dapat semakin baik lagi dan mampu memberikan kontribusi positif untuk daerah.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, pun bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh bankjatim ini. Dengan begitu, Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo dapat lebih aktif dalam jemput bola melayani pembayaran beragam pajak daerah. Mobil pelayanan pajak tersebut diharapkan menjadi sarana untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak daerah.
Diakui Sugiri, saat ini Pemkab Ponorogo tengah mengejar target PAD melalui sejumlah pembayaran pajak, meliputi perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta sumber pajak lainnya yang menjadi hak daerah. Ia optimistis, realisasi pajak daerah bakal terpenuhi berkat keberadaan mobil operasional pelayanan keliling ini. “Tahun lalu saja realisasi pajak daerah surplus. Mudah-mudahan tahun ini bisa semakin meningkat lagi capaiannya,” tegasnya.
Selain di Ponorogo, bankjatim juga telah menyerahkan bantuan CSR kepada Pemkab Sumenep pada hari Minggu (19/1) dalam acara Festival Kreasi Anak Yatim. Bantuan yang diberikan berupa 8 unit sepeda motor ATV, 6 unit sepeda listrik, dan 1 unit mobil golf. Penyerahan CSR dilakukan secara simbolis oleh Direktur Kepatuhan, Umi Rodiyah, kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.
Adapun 8 unit sepeda motor ATV dan 6 unit sepeda listrik tersebut akan digunakan untuk memudahkan akses wisatawan atau pengunjung dalam menikmati keindahan objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Sumenep. Kemudian 1 unit mobil golf akan dimanfaatkan untuk RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep. “Kami berharap agar kerja sama bankjatim dengan Pemkab Sumenep dapat terus berkembang guna mendukung peningkatan roda perekonomian daerah. Semoga CSR ini bisa memberikan dampak positif dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumenep,” ujar Umi.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada bankjatim atas dukungan yang diberikan dalam pengembangan ekonomi daerah. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah dan BJTM selama ini berjalan sangat baik dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumenep.
Ia menambahkan, kendaraan listrik tersebut akan ditempatkan di sejumlah objek wisata di Sumenep, seperti Pantai Lombang, Pantai Badur, Pantai 9, Gililabak, Mangrove Kedatim, dan Bukit Tawap. “Penambahan fasilitas ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi pengunjung dalam rangka mendukung pengembangan sektor pariwisata di Sumenep,” tegasnya.(an)
MEDAN,KORANRAKYAT.COM,-Menciptakan kehidupan yang harmonis antarumat beragama serta mencapai masyarakat yang adil dan makmur merupakan salah satu misi pemerintahan Presiden Prabowo dalam Asta Cita.
Oleh sebab itu, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mendukung dan meninjau langsung pembangunan Medan Islamic Center (MIC) di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara sebagai contoh konkret implementasi misi tersebut.
Dimana MIC dirancang sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan budaya Islam di Kota Medan.
Dalam peninjauan ini, Wapres didampingi oleh Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan, Alexander Sinulingga, serta Pimpinan Proyek dari Waskita Karya, Adriansyah Perdana.
Wapres menekankan bahwa proyek MIC ini harus menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan yang tidak hanya menguatkan nilai spiritual, tetapi juga menjadi tempat berkumpul dan belajar bagi masyarakat dari berbagai latar belakang.
Ia juga menegaskan pentingnya penyelesaian pembangunan MIC yang tepat waktu, sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kegiatan masyarakat.
Sebagai informasi, proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp393 miliar. Pembangunan meliputi masjid utama, auditorium, pusat kajian Islam, ruang serbaguna, dan fasilitas pendukung lainnya.
Dengan desain modern yang tetap mempertahankan nilai-nilai arsitektur Islam, MIC diharapkan menjadi ikon baru Kota Medan sekaligus simbol harmoni, kebersamaan, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.(eas)
JAKARTA, KORANRAKYAT.COM. Menjelang akhir tahun 2024, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk resmi menjalin Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Sultra. Itu artinya Bank Sultra saat ini telah menjadi bank kelima yang ber-KUB dengan BJTM. Hal tersebut ditandai dengan Penandatanganan Shareholder Agreement (SHA) di Ballroom Hotel Sheraton Grand Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Arsun Lio pada hari Selasa (24/12).
Selain penandatanganan SHA, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan akta kepatuhan yang dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Sultra Abdul Latif. Turut hadir juga menyaksikan penandatanganan tersebut Kepala OJK Provinsi Sultra Bismi Maulana Nugraha, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman, jajaran Komisaris serta Direksi bankjatim dan Bank Sultra.
Dalam sambutannya, Busrul menyampaikan bahwa pihaknya bersyukur karena hari ini dapat melanjutkan silaturahmi pasca pertemuan terakhir dalam rangkaian acara pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) antara bankjatim dengan Bank Sultra. Adapun aksi korporasi penyertaan modal bankjatim kepada Bank Sultra tersebut telah mendapatkan persetujuan dalam RUPS Luar Biasa yang telah terselenggara pada 11 Desember 2024 lalu.
“KUB adalah bagian dari aksi korporasi penyertaan modal yang menjadi salah satu pilar transformasi bankjatim. Tentunya selain aspek permodalan, KUB memiliki aspek penting lain yaitu business to business sehingga dapat lebih bersinergi melalui program-program yang dilakukan secara bersama-sama, tidak terbatas pada produk dana, produk pembiayaan maupun jasa layanan bank lainnya,” terang Busrul.
Busrul juga mengatakan, KUB antara bankjatim dengan Bank Sultra ini merupakan suatu upaya penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing industri perbankan yang nantinya dapat mencapai level yang lebih efisien menuju skala ekonomi yang lebih tinggi. Sehingga ke depannya kedua belah pihak bisa menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang kompetitif di lingkup regional dan mampu memajukan pembangunan serta perekonomian di daerah masing-masing maupun skala nasional.
Sebagai bank yang inovatif dan terpercaya, BJTM telah membuktikan bahwa BPD dapat bersaing di kancah nasional. bankjatim berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan memperkuat pertumbuhan bisnisnya. “Kinerja yang solid telah kami tunjukkan pada periode November 2024. Aset bankjatim telah mencapai Rp 109,09 Triliun, lalu penyaluran kredit kami berada di angka Rp 63,90 Triliun, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 87,96 Triliun, dan laba telah mencapai Rp 1,02 triliun. Maka dari itu, dengan semangat kolaborasi, mari kita maju bersama lewat KUB sehingga BPD bisa memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di tengah ketatnya industri perbankan nasional,” ungkapnya.
Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Sulawesi Tenggara, khususnya Bank Sultra, yang telah percaya penuh kepada bankjatim untuk melakukan KUB yang memang sudah menjadi bagian dari regulasi yang harus kita hadapi bersama-sama. “Kami merasa terhormat menjadi bank yang dipilih oleh Sultra. Mudah-mudahan dengan bergabungnya Bank Sultra di KUB ini dapat memberikan sinergi yang luar biasa bagi kita semua,” tegasnya.
Menurut Afta, bankjatim adalah salah satu ujung tombak Pemprov dalam mengembangkan ekonomi di Jawa Timur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami yakin begitu juga dengan kiprah Bank Sultra, rekam jejaknya pasti luar biasa. Oleh karena itu, sinergi dua bank ini bukan hanya sekedar sebuah regulasi, tetapi upaya kita semua untuk bisa maju bersama, bangkit bersama, dan besar bersama,” tambahnya.
Afta melanjutkan, visi misi dan mimpi bankjatim ingin menjadi BPD terbesar di Indonesia. Oleh karena itu harapannya dengan adanya KUB bersama lima bank, mimpi tersebut ke depannya bukan lagi menjadi mimpi bankjatim saja. Namun menjadi mimpi kita semua. “Semoga KUB membawa manfaat yang besar bagi kita semua dan apa yang kita semua cita-citakan bisa tercapai,” tuturnya.
Sementara itu, Arsun Lio meyakini bahwa bankjatim dan Bank Sultra akan saling melengkapi dan memperkuat dalam berbagai aspek. Termasuk pengembangan produk kredit dan simpanan serta modernisasi sistem teknologi informasi.
Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas Bank Sultra yang pada akhirnya akan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Sulawesi Tenggara dan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Pemprov Sultra juga memberikan apresiasi yang tinggi atas proses negosiasi yg telah berjalan dengan baik. Menurut Arsun, proses ini telah melahirkan komitmen bersama untuk masa depan Bank Sulawesi Tenggara dimana salah satu poin pentingnya adalah mendukung Bank Sultra agar mampu berdiri sendiri dan kuat. “Kami optimis bahwa dengan dukungan dan bimbingan dari bankjatim sebagai perusahaan induk dan kerja keras insan Bank Sultra, maka target pemenuhan modal inti minimum itu bisa dicapai,” tuturnya.
Lebih dari itu, pihaknya juga memiliki visi jangka panjang untuk menjadi bank yang mampu memiliki kontribusi optimal bagi pembangunan daerah. “KUB dengan bankjatim merupakan langkah strategis untuk mewujudkan apa yg menjadi cita-cita kita bersama. Dengan semangat sinergitas, KUB ini diinisiasi untuk memperkuat Bank Sultra dan bisa sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak,” pungkas Arsun.(an)
GRESIK, KORANRAKYAT.COM. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan. Pada hari Rabu (18/12), bankjatim secara resmi telah menyerahkan CSR kepada UPT Resource Centre Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik berupa pengadaan 3 (tiga) unit mobil operasional sebagai fasilitas antar jemput siswa berkebutuhan khusus. Bertempat di Kantor Bupati Gresik, bantuan tersebut diserahkan oleh Pemimpin bankjatim Cabang Gresik Abdullah Basid dan diterima langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, lewat bantuan mobil operasional itu diharapkan dapat meringankan beban orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, khususnya pada Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD) yang kurang beruntung dalam segi ekonomi. Kemudian jika dilihat dari alasan safety, PDPD lebih safety jika dilakukan penjemputan, karena psikis anak berkebutuhan khusus berbeda-beda, bisa terjadi tantrum sewaktu-waktu. ”Kemudian dengan adanya mobil operasional ini juga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk PDPD tanpa perlu lagi merasa khawatir jarak sebagai pertimbangan untuk mendapatkan pelayanan intervensi pada UPT Layanan Pendidikan ABK,” terangnya.
Selain itu, Busrul juga menegaskan, bankjatim akan terus berkomitmen dalam mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Gresik. ”bankjatim senantiasa akan selalu turut andil mendukung Pemerintah Kabupaten Gresik demi mewujudkan Gresik sebagai kabupaten yang inklusif dan ramah disabilitas. Mobil bantuan ini akan digunakan sebagai alat transportasi untuk memfasilitasi antar jemput bagi anak-anak disabilitas, sehingga mereka semua bisa memperoleh kesempatan yang lebih luas dalam mengakses pendidikan, perawatan, dan pendampingan yang dibutuhkan,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fandi Akhmad Yani mengapresiasi bankjatim atas bantuan kendaraan operasional yang diharapkan dapat mulai digunakan pada awal tahun 2025. ”Kendaraan ini akan menjadi bagian dari layanan antar-jemput bagi anak-anak kita yang istimewa. Semoga program ini berjalan lancar dan UPT Resource Center menjadi unggulan di Kabupaten Gresik dalam mewujudkan kabupaten yang inklusif,” ujarnya.
Selain di Gresik, pada hari Kamis (19/12), bankjatim juga memberikan bantuan CSR kepada Pemkot Probolinggo berupa bantuan pembangunan taman koridor tengah sisi selatan Alun – Alun Kota Probolinggo. Bertempat di Ruang Command Center Pemkot Probolinggo, CSR tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim Edi Masrianto dan diterima oleh Pj. Walikota Probolinggo M. Taufik Kurniawan.
Edi mengatakan, ada beberapa tujuan disalurkannya bantuan pembangunan Alun-Alun itu. Antara lain untuk memperindah Alun – Alun yang merupakan pusat keramaian di tengah kota dan sekaligus menjadi pusat kegiatan budaya daerah. Kemudian juga bermanfaat untuk menambah luasan tutupan lahan, menambah nilai estetika untuk meningkatkan daya tarik Alun – Alun Kota, serta bisa meningkatkan nilai ekonomi Kawasan Alun – Alun Kota Probolinggo melalui pergerakan UMKM di dalamnya.
Menurut Edi, semakin cantiknya alun-alun Kota Probolinggo bakal menambah rasa nyaman sekaligus meningkatkan kunjungan masyarakat. Nah, tingginya kunjungan itu, diyakini dapat memicu kegiatan dan pertumbuhan ekonomi di Probolinggo. “Kalau sudah jadi episentrum yang baik, orang pasti akan datang ke sini dengan nyaman. Sehingga otomatis ada kegiatan ekonomi di dalamnya dan diharapkan akan banyak orang juga yang menabung di bankjatim saat ekonomi tumbuh. Maka dari itu, semoga kerja sama dengan Kota Probolinggo ini dapat terus terjalin dengan baik ke depannya dan bisa memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak,” tambahnya.
Sementara itu, M. Taufik Kurniawan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bankjatim atas program CSR yang sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. Pihaknya berharap semoga program ini terus berlanjut ke depannya. Sebab, selain menjadi bagian dari wajah Probolinggo, alun-alun juga menjadi ruang pubik yang dapat dimanfaatkan secara multifungsi. Yakni sebagai tempat rekreasi masyarakat dan pusat perekonomian rakyat.
”Kami sangat berharap keindahan alun-alun Kota Probolinggo ini juga dapat memberikan dampak positif bagi para pedagang serta para pelaku ekonomi lain yang menggantungkan rezekinya di pusat kota ini. Kami ingin semakin banyak pengunjung yang datang sehingga mereka mau berlama-lama di sini dan otomatis akan ada perputaran ekonomi di dalamnya,” ucapnya.(an)
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM, Setelah melakukan penandatanganan Shareholder Agreement beberapa waktu lalu, kini PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) semakin memperkuat sinergitas bisnis dengan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT). Hal itu dibuktikan pada hari Selasa (18/12), bankjatim telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Bank NTT tentang Layanan Jasa Keuangan Dalam Rangka Penyelenggaraan Sharing Biller. Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim Edi Masrianto dan Plt. Direktur Utama Bank NTT Yohanis Landu Praing. Turut hadir menyaksikan Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Direktur Operasi bankjatim Arif Suhirman.
Busrul menjelaskan, maksud dari diadakannya perjanjian ini adalah untuk menjalin kerja sama antara bankjatim dan Bank NTT dalam hal pengembangan bisnis serta demi meningkatkan pelayanan Bank NTT kepada nasabahnya. ”Tujuan perjanjian kerja sama ini sendiri adalah untuk penerimaan layanan pembayaran tagihan yang dapat dilakukan oleh nasabah Bank NTT kepada biller yang telah bekerja sama dengan bankjatim,” ucapnya.
Adapun ruang lingkup sinergitas tersebut mencakup tiga hal. Pertama, penerimaan pembayaran tagihan yang dilakukan oleh pelanggan melalui channel Bank NTT, dimana bankjatim bertindak selaku penyedia layanan sharing biller kepada Bank NTT. Kedua, Bank NTT menyediakan sistem teknologi untuk kebutuhan integrasi pembayaran jasa layanan biller yang memenuhi ketentuan bankjatim. Ketiga, persiapan sistem integrasi sharing biller yang dilakukan oleh para pihak.
”Untuk kerja sama sharing biller, bankjatim memiliki banyak sekali layanan fitur yang bisa digunakan oleh Bank NTT. Fitur-fitur tersebut antara lain pembayaran tagihan listrik, PDAM, PBB, top up uang elektronik, dan lain-lain yang bisa memudahkan para nasabah Bank NTT memenuhi kebutuhan finansial mereka. Tentu ini akan sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak,” paparnya.
Maka dari itu, Busrul berharap kolaborasi ini bisa memperluas cakupan pelayanan perbankan bagi masyarakat NTT sehingga dapat memberikan kemudahan transaksi untuk masyarakat sekitar. ”Semoga kerja sama ini dapat memberikan energi positif sehingga kami bisa bertumbuh bersama dalam mengembangkan layanan perbankan di tanah air. Kami siap menjadi mitra strategis Bank NTT dalam melakukan akselerasi digitalisasi layanan keuangan demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih masif lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Yohanis Landu Praing mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bankjatim atas sinergitas yang telah terjalin dengan sangat baik ini. Dia mengungkapkan, dalam layanan pembayaran tagihan biller, Bank NTT akan menyediakan aplikasi dan sistem teknologi berupa situs atau aplikasi mobile yang dimiliki dan dikembangkan oleh Bank NTT yang terhubung dan tersedia pada sistem pembayaran/transaksi melalui fasilitas perbankan Bank Jatim. ”Lewat kolaborasi ini kami berharap dapat semakin membuktikan komitmen Bank NTT dalam menghadirkan layanan terbaik dan optimal bagi nasabah. Kerja sama ini adalah bentuk nyata dari semangat kebersamaan untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan meningkatkan inklusi keuangan,” tutupnya.(an)
SURABAYA, KORANRAKYAT.COM ,Menjelang akhir 2024, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) terus memperkuat Kelompok Usaha Bank (KUB). Pada hari Senin (16/12), Bank NTT resmi menjadi bank keempat yang berproses KUB dengan bankjatim. Hal tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement / SHA) di Kantor Pusat Bank Jatim. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto.
Selain penandatanganan Shareholder Agreement, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan akta kepatuhan yang dilakukan oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Plt. Direktur Utama Bank NTT Yohanis Landu Praing. Turut hadir juga menyaksikan penandatanganan tersebut Pj Sekda Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono, jajaran Komisaris serta Direksi bankjatim dan Bank NTT.
Bobby Soemiarsono menyampaikan, Pemprov Jatim terus berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada KUB. Pihaknya siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik, memberikan insentif bagi sektor – sektor yang membutuhkan, serta terus mendorong penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas. ”Penandatanganan Shareholders Agreement pada hari ini menandai langkah penting dalam sejarah kedua bank. Pasca penandatanganan SHA, induk KUB dalam hal ini bankjatim bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Bank NTT telah memiliki visi yang sama untuk bersama-sama membangun, memperkuat, dan meningkatkan peran BPD, khususnya untuk mendukung jalannya transaksi keuangan daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” paparnya.
Menurut Bobby, KUB dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung berbagai program pembangunan pemerintah. Baik itu dalam pembiayaan proyek infrastruktur, pemberdayaan ekonomi daerah, hingga meningkatkan akses layanan keuangan kepada masyarakat. ”Perjanjian SHA yang kita tandatangani hari ini dengan Bank NTT merupakan bukti kesepakatan kita bersama untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang. Lewat perjanjian ini, kita berharap bisa bersama-sama meningkatkan kualitas layanan perbankan dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap pembangunan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Busrul Iman juga mengatakan, KUB adalah momentum yang bagus bagi kedua belah pihak untuk saling menguatkan. Penguatan-penguatan itu tidak hanya dari sisi kelembagaan atau struktur saja, tetapi juga penguatan business model. Lewat penandatanganan SHA ini, pihaknya berharap kedua belah pihak mempunyai komitmen kuat untuk membangun dan mengembangkan potensi ekonomi daerah masing-masing.
”Kolaborasi ini penting bagi BPD untuk berinovasi dan bertransformasi agar mampu bersaing di tengah ketatnya industri perbankan. bankjatim akan terus melakukan inisiatif strategis dan berbagi pengalaman dengan seluruh anggota KUB demi kemajuan bersama. Karena sekarang bisnis itu tidak cukup hanya tumbuh secara linier, tetapi juga harus tumbuh secara eksponensial. Sama halnya dengan bank. Melalui KUB ini, kami juga ingin tumbuh tidak hanya organik, tetapi juga unorganik,” terangnya.
Busrul menegaskan, penandatanganan SHA dengan Bank NTT ini adalah sebuah tahap untuk memenuhi POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. ”Setelah SHA ini, kami akan melakukan due diligence mulai dari sisi legalitas, perpajakan, dll. Kemudian dalam hal penyertaan modal, kami juga akan setorkan Rp 50 miliar sampai dengan Rp 100 miliar kepada Bank NTT,” terangnya.
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh bankjatim, Busrul berharap kerja sama ini memberi manfaat signifikan bagi kedua bank, meningkatkan nilai bagi pemegang saham, dan memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat. Sebab, masih banyak bidang dalam layanan perbankan, digitalisasi, hingga remitansi yang bisa disinergikan. ”Semangat KUB adalah semangat kolaborasi. Kami berharap dapat berbagi infrastruktur dan pengalaman agar pelaksanaan kerja sama lebih efisien. Sinergi antara bankjatim dan Bank NTT ini menjadi harapan kita bersama untuk membangkitkan semangat yang baru memasuki tahun 2025 dengan lebih optimis sehingga mampu memajukan pembangunan dan perekonomian di daerah masing-masing,” tutur Busrul.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemprov Jawa Timur dan bankjatim karena telah diberi kesempatan untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam bentuk KUB. ”Ini merupakan momen berharga buat kami dan Bank NTT. Kami akan belajar banyak ke bankjatim. Dalam sinergitas ini, kami tidak ingin hanya berkolaborasi dalam hal pemenuhan modal inti yang dipersyaratkan oleh OJK saja. Tetapi kami juga ingin sharing knowledge, sharing SDM, dan sharing best practice. Sebab, bankjatim adalah sebuah BPD yang cukup kuat dengan modal inti yang cukup besar. Di dalamnya banyak tenaga – tenaga professional. Sehingga Kami yakin itu akan memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan Bank NTT,” tegasnya.
Plt. Direktur Utama NTT Yohanis Landu Praing menuturkan, kolaborasi dan sinergitas ini sangat baik dan luar biasa untuk Bank NTT. Karena bukan saja dalam penguatan SDM, tetapi juga dalam tata Kelola, mitigasi resiko, serta pengembangan-pengembangan IT. ”Sudah kita ketahui bersama bahwa bankjatim sangat berpengalaman di bidang IT dan UMKM. Itu nanti yang akan kita sinergikan. Selain itu, saat ini Bank NTT sudah menjadi Bank Devisa sehingga nanti bisa kolaborasi dengan bankjatim dalam hal remittance dengan harapan remitansi kami ke depannya bisa memiliki nilai tambah. Kami akan mengikuti langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh bankjatim” ucapnya.(an)
PASURUAN,KORANRAKYAT.COM. Dalam puncak peringatan hari disabilitas internasional, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai BUMD yang berkolaborasi terhadap pelaksanaan program-program sosial di Jawa Timur. Bertempat di Expo Center Taman Dayu Pasuruan, penghargaan tersebut diserahkan oleh Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani dan diterima oleh Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono (5/12).
Eko mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penghargaan yang telah diberikan kepada bankjatim ini. Menurutnya, bankjatim telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat melalui penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) yang secara rutin dilaksanakan di berbagai wilayah, tidak hanya wilayah Surabaya sekitar saja tetapi juga ke pelosok-pelosok Jawa Timur. Hal tersebut sebagai implementasi perseroan bahwa profit BJTM berasal dari masyarakat dan tentu akan kembali ke masyarakat.
“CSR bankjatim diimplementasikan melalui beragam kegiatan sosial yang menyentuh seluruh sektor mulai dari pendidikan, lingkungan hidup, hingga kesehatan. Sebab, CSR merupakan investasi bankjatim untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Selain itu, penerapan program CSR bankjatim juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance),” paparnya.
Eko menambahkan, bankjam berkomitmen untuk selalu menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dengan harapan bisa terus berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. “Selain itu, kami juga sangat mengapresiasi perayaan puncak hari disabilitas internasional di Jawa Timur ini karena dibalut dengan banyak sekali kegiatan yang diikuti oleh penyandang disabilitas. Dengan begini, anak-anak disabilitas bisa semakin mengasah kemampuan dan kreativitas yang dimiliki sehingga ke depannya bisa timbul kepercayaan diri yang semakin kuat,” ucapnya.
Mengangkat tema Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Untuk Masa Depan Yang Inklusif dan Berkelanjutan, dalam kesempatan tersebut, Adhy Karyono menyampaikan imbauan kepada masyarakat, dunia usaha dan siapapun untuk tidak hanya memberikan akses dan kesempatan seluas-luasnya kepada para penyandang disabilitas, tapi juga berilah kesempatan kepada mereka untuk bisa menjadi pemimpin dalam semua tingkat di berbagai sektor. Dia menegaskan, kapasitas dan kemampuan tiap penyandang disabilitas sama serta setara dengan orang lain.
“Nah, untuk memberikan kesetaraan, dibutuhkan peningkatan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Itulah mengapa Pemerintah Provinsi Jawa Timur senantiasa mewujudkan pembangunan inklusif yang berkelanjutan melalui berbagai program. Seperti Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas atau ASPD dengan total nilai bantuan Rp14,4 miliar dengan sasaran prioritas 4.000 penyandang disabilitas berat. ASPD ini berupa bantuan sosial pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial penyandang disabilitas yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi," pungkasnya. (an)
JAKARTA,KORANRAKYAT.COM - Dua trah Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten, harus mendulang kekalahan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 Provinsi Banten dan Kabupaten Serang. Adalah Airin Rachmi Diany berpasangan dengan Ade Sumardi kandidat gubernur dan wakil gubernur Banten, kalah melawan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dalam hitung cepat (quick count) Pilkada Banten. Airin adalah adik ipar Ratu Atut. Dua lembaga survei yang sudah mengeluarkan quick count Pilkada Banten 2024 adalah Charta Politika. Hingga pukul 17.00 WIB Andra Soni-Dimyati tercatat unggul 58,06%, sedangkan Airin Ade memperoleh 41,94%. Suara yang masuk mencapai 87,67%. Seperti diketahui, pencalonan Airin sempat kontroversi karena diusung oleh PDIP. Pasalnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengajukan nama Andra Soni.
Namun, Golkar, sebagai partai Airin, kemudian berbalik arah mengusung mantan walikota Tangsel tersebut. Airin-Ade tercatat didukung oleh PDIP, Golkar, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat, dan PKN. Adapun partai pengusung Andra-Dimyati yaitu Gerindra, PKS, Demokrat, NasDem, PKB, PAN, PPP, PSI, Garuda dan PSI. Anak Ratu Atut Kalah Telak Hasil Quick Count Pilkada Banten 2024: Andra Soni-Dimyati 57%, Airin-Ade 42% Hasil Quick Count. Jateng dan Banten Anak Ratu Atut Tumbang Sementara itu, pasangan calon bupati dan wakil bupati Serang nomor urut 1, Andika Hazrumy-Nanang Supriatna kalah melawan paslon nomor urut 2, Ratu Rachmatu Zakiyah-Najib Hamas. Dua lembaga survei yang sudah mengeluarkan hasil hitung cepat (quick count), yaitu Indikator dan Charta Politika mencatatkan Andika-Nanang kalah telak dari Ratu-Najib. Berdasarkan hasil quick count Charta Politika pukul 16:30 WIB, sudah ada 61,5% suara yang masuk. Pasangan Ratu-Najib unggul dengan perolehan suara 70,26%, sedangkan Andika-Nanang memperoleh suara 29,74%. Di sisi lain, Indikator mengungkapkan sebanyak 73,50% suara sudah masuk.
Paslon Ratu-Najib unggul dengan 70,16% suara, sedangkan paslon Andika-Nanang hanya memperoleh 29,84% suara. Namun, perlu diingat, bahwa persentase tersebut merupakan data sementara akan terus berubah hingga perhitungan suara selesai dilaksanakan di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Banten. Sebagai informasi, Andika Hazrumy merupakan wakil Gubernur Banten periode 2017-2022 sekaligus anak dari Ratu Atut Chosiyah yang juga merupakan mantan Gubernur Banten ke-2. Di lain sisi, Ratu Rachmatu Zakiyah merupakan istri dari Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto yang kini menjabat sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Mendes PDT). Adapun, beberapa partai politik (parpol) yang mengusung Paslon Andika-Nanang yaitu Golkar, PKB, PDI Perjuangan, Demokrat, Gelora, PPP dan PKN. Sementara itu, paslon Ratu Zakiyah-Najib diusung oleh partai pengusung yaitu PAN, PKS, Gerindra, NasDem, Garuda, PBB, PSI dan Perindo.(as)