JAKARTA(KORANRAKYAT.COM)- Tim TNI-Polri melakukan evakuasi para pedatang daerah Bikini, dan Kymbeli ternyata dikuti oleh pada masyarakat asli Papua. Nampak mereka juga minta dievakuasi atau direkolasi karena minimnya pelayanan kesehatan ternasuk keamanan. Hingga kini 800 an yang sudah berhasil dievakuasi.
Kepala Biro Penerangan Maasyarakat, Brigjend Pol Rikwanto ditemui di kompleks Mabes Polri, Selasa (21/11)2017 mengatakan di Papua berhasil dievakuasi penduduk pendatang yang ada Bikini, Longsoran dan Kymbeli . Semua merupakan masyarakat pendatang sudah di evakausi,namun masyarakat asli Papua masih bertahan disana. Dalam perkembangannya diantara mereka akhirnya ada yang minta dievakuasi atau direkolasi paling karena disana minim pelayanan kesehatan termasuk juga makanan , dan keamanan,”ujarnya.
Rikwanto katakan dialog antar TNI- Polri dengan pemuka setempat dibantu tokoh adat , Pastur akhirnya mereka berkenan untuk dievakuasi dan terakhir sekitar 800an lebih masyarakat asli papua yang ada dikampung tersebut sudah bisa di evakuasi.” Diatara mereka juga terdapat anak-anak , sementara mereka digeser ke Tembagapura dari Tembagapura kita geser di Mimika . Di Mimika ini akan ditampung di gedung tertentu dan disitu akan diperlakukan dengan baik oleh Kabupaten Mimika, dibantu oleh Kemeterian Sosial,” tegasnya.
Dikatakan Rikwanto tahap awal evakuasi dari kampung tersebut untuk Bekini atau pun Longsoran untuk ditampung di Mimika dan selanjutnya dirapatkan lagi mereka akan ditaruh dimana. Itu yang pertama adalah pelayanan kesehatan dan makanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada saat pertama ini. “Setelah evakuasi apa akan dilanjutkan pengejaran, memang dibagi kegiatan oleh TNI Polri disana, disatu sisi tetapkan melakukan evakuasi terdepan antara ini dan yang satu Satgas lagi melakukan pengejaran terhadap KKB yang mendahului melarikan diri sebelumnya dan yang menyandera mereka. Jadi satgas-satgas ada yang membidangi pembebasan sandera ada yang melakukan pengejaran terhadap KKB ini. Pengejaran masih berlangsung dan tidak ada batas waktu yang penting tidak ada penyanderaan dan situasi keamanan tetap dijaga dan kondusif bagi masyarakat di Mimika juga bagi masyarakat disekitar Tembagapura ini tetap dijaga sampai saat ini,”jelasnya.
Menyinggung keamanan apakah masih tetap dilakukan, Rikwanto merincinya masih tetap dengan jumlah kekuatan yang ada sambil kita liha tsituasi nya bagaimana yang menngejar dan bagaimana yang menjaga situasi ditempat , bagaimana keamanan evakuasi.” Prosesnya masih kita terus nilai. Tentang perubahan-perubahan mekanisme pengamanan itu dinamis sekali disana,” rincinya.
Ketika di sikapi tentang Sinergi TNI – Polri disana, Rikwanto menandaskan Ya, bapak presiden sudah memberikan apresiasi TNI Polri disana dan mereka dikatakan sejak awal kekompakan TNI – Polri ini disana solid sekali sehingga yang menjadi ancaman di Papua apapun bentuknya bisa kita netralisir untuk Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB), kita jauhkan dan kita usir juga kita masih kejar untuk sandera masih kita evakuasi. “Kita terus dan yang penting TNI-Polri tetap solid dan dengan kesolidan ini ganguan kemanan tengah bisa kita netralisir,”tandasnya.
Disikapi mereka di rekolasi sampai kapan,Riwanto mengungkapkan Kita pendataan dulu ya , pendataan dan kemudian akan dibahas masalah pekerjaan dan warga yang dianggap layak. Untungnya diharapkan tidak kembali kesana ya itua rawan bisa-bisa jadi akan kembali kesana ada penyandreraan lagi. “Kan ada yang mau dievakuasi ada beberapa dan masih tinggal disana, bukan hanya beberapa dan sudah 800an dan sudah banyak. Ini dilakukan bertahap bsa jadi nanti seluruh karena memang tadinya tidak mau tetap disana karena selanjutnya ada masalah kesehatan masalah pangan ,masalah keamanan akhirnya mereka mengajukan d,iri untuk ikut di evakuasi. Ada 800an lebih , kita harapkan semuanya dalam evakuasi ini,” ungkapnya.
Dalam Evakuasi ini akan ada di sini, Rikwanto menambahkan Ya , semua harusnya kita back up yang sudah dievakuasi mampu yang belum dan yang masihn bertahan disana.” Kita harapkan semua bisa dievakuasi,” tambahnya.(vk)