SURABAYA( KORANRAKYAT.COM) Keragaman budaya yang harus dirasakan memang ada serta mengangkat potensi lokal dalam pariwisata salah satu pesan yang bisa diambil dalam film “ yowis ben “ apalagi menggunakan bahasa Jawa Timuran yang cukup kental , baik Malang maupun Surabaya yang di mix menjadi satu tontonan menarik, lucu bagi masyarakat khususnya Jawa Timur hal itu disampaikan Produser Chanel Chan Parwez Servia dari starvision Plus pada koranrakyat saat meet and greet film “ yowis ben” di Royal Plasa Surabaya Sabtu (17/2)
Dikatakan Parwez mengambil shoting film Yow is ben lebih banyak di kota Malang diantaranya dikampung warna warni, alun alun kota Malang serta beberapa sekolahan SMU di kota Malang. Film yang dibintangi oleh youtuber Bayu Skak merupakan arek Malang, Sehingga bahasa Jawa Malangan yang cukup kental serta cukup memahami karakter Malang dengan diimbangi Joshua yang merupakan Arek Surabaya. Sehingga bisa menjadi tontonan yang lucu dan menarik.
Dikatakan Parwez Hampir setahun Ialu Bavu Skak yang saya kenal dari Raditya Dika, menyampaikan keinginannya untuk merealisaslkan skenario yang ditulisnya. Akhirnya saya membaca skenario yang ditulis dengan sebagian besar dialog berbahasa Jawa. Uniknya, saya bisa mengerti karena premisnya sangat menarik. Kemudian skenario ini saya minta Bagus Bramanti dan Gea Rexy untuk tulis kembali agar lebih filmis. Proses kreatif Ini berjalan menyenangkan, karena isu yang disampalkan sangat dekat, meliputi keluarga, sekolah masa SMA, persahabatan dan tentunya romantisme. Saya paham bahwa YOWIS BEN ini harus tetap memakai dialog keseharian bahasa Jawa dengan subtitle karena mengambil Iokasi suting di Malang, tapi dialog formal tetap menggunakan bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa lbu di perfilman nasional adalah bukti keberagaman Indonesia. 'Si Kabayan Saba Kota’ (1989) yang sukses secara nasional bukan hanya di Jawa Barat, sebagian dialognya bahasa Sunda, tentunya dengan subtitle bahasa Indonesia. Kemudian ada beberapa film dengan bahasa daerah seperti ‘Uang Panai', dan ’Turah’. India yang produksi filmnya di atas 800 judul tahun, hanya kurang dari 15% berbahasa nasional dan sisanya berbahasa daerah yang beragam.
Film YOWIS BEN melibatkan banyak pemain, sebagai berikut : Bayu Skak, Cut Meyriska, Brandon Salim, Joshua Suherman, Glenca Chysara, Aliyah Faizah, Tutus Thomson, Devina Aureel, Arief Didu, Tri Yudiman, Richard Oh, Ria Ricis, Erix Soekamti, Sandy Pas Band, Tretan Muslim, Muhadkly Acho, Uus, Erick Estrada, Billy Boedjanger, Cak Kartolo, Cak Sapari, Sumaisy Djaitov Yanda, Ence Bagus, Yudha Keling, Iulee Day, Indra Wijaya, Yoshua Marlngka, Ron Weasley, Wayan lxora, Yudist Ardhana, Anof Zulfiana, Thomi Baraqbah, Aditya Kurniawan SATCF, Gus Hartono, Daniel Mahendra, dll. Memperkuat marwahnya, YOWIS BEN disutradarai oleh Fajar Nugros yang asli Yogyakarta, sedangkan Bayu Skak selain sebagai penggagas ide cerita dan berperan sebagai tokoh utama juga merangkap sebagai ko-sutradara. Editor senior Wawan l Wibowo sangat bahagia mengerjakan editing film yang juga memiliki 4 buah lagu : Gak lso Turu, Konco Sing Apik, Mangan Pecel, dan Ojo Bolos Pelajaran yang secara khusus diendorse oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kampanye 'tidak bolos sekolah’. Saksikan YOWIS BEN di bioskop mulai 22 Februari 2018. (eas)