Children categories
Jadi Viral Oknum Guru Pukul Siswa Jadi Buruan Polisi
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM)- Maraknya aksi pemukulan siswa yang dilakukan oleh gurunya terus menjadi sorotan tajam. Namun hal itu harus terus dipelajari, kejadian di SMP 10 di Pangkal Pinang berbeda dengan video viral .
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto ketika di temui di Kompleks Mabes Polri,Selasa (7/11)2017 mengatakan peristiwa pemukulan siswa di SMP Negeri 10 Pangkalpinang berbeda dengan video pemukulan siswa yang viral beberapa hari terakhir.Saat ini, polisi masih mendalami di mana pemukulan itu terjadi. "Yang ini masih kami selidiki di mana sebetulnya kejadian ini," ujanya.
Selanjutnya, Setyo menegaskan Polri memberi arahan kepada jajaran Polda untuk mencari lokasi peristiwa itu. Masing-masing Kepala Bidang Humas Polda diminta mengonfirmasi ke sekolah-sekolah di wilayahnya. "Kami minta cek ke Direktorat Kriminal Umum Polres-Polres manakala ada yang melapor," tegasnya.
Seiring dengan itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti ketika dihubungi mengatakan, pelaku kekerasan itu bukan guru, melainkan orangtua siswa."Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak dilakukan guru, tetapi orangtua siswa,Ujarnya.
Menyikapi hal itu, Retno menandaskan KPAI menyayangkan jika benar pelaku kekerasan tersebut adalah orangtua siswa. ‘Saya heran orangtua siswa bisa masuk ke dalam kelas dan melakukan pemukulan,” tandasnya.
Sesuai diketahui, kan lokasi kejadian tersebut diduga berada di Pontianak. Sebelumnya, video berdurasi 37 detik sempat viral melalui media sosial. Dalam video terlihat seseorang diduga guru sedang memukul dua siswa secara bergantian di ruangan kelas.
Papan nama di bahu siswa tidak terlihat begitu jelas. Video itu diduga direkam siswa lain yang duduk di bangku paling belakang. (vk)
Martinus : Polisi Dalami Keterkaitan Omar Khayam Terhadap Teror
Written by Redaksi
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM)– Polisi telusuri dugaan aksi teror yang terkait dengan peran Minhato Madrais istri salah satu pemimpin Maute Group, Omar Khayam, yang menetap di Filipina.
Kepala Bagian Penerangan Umum, Kombes Pol Martinus Sitompul ketika di temui di Kompleks Mabes Polri, Selasa(7/11)2017 mengatakan Polri melalui Densus 88 Antiteror ingin mendalami peran Minhati Madrais, istri pemimpin Maute Group, Omar Khayam, selama menetap di Filipina. Polisi juga dalami keterkaitan Minhati dengan aksi teror di Indonesia."Penting bagi kita untuk bisa menginvestigasi, mewawancarai lebih banyak, supaya kita bisa menggali keterkaitannya dengan aksi teror selama ini," ujarnya.
Martinus menegaskan hingga saat ini, polisi belum menemukan hubungan Minhati dengan aksi-aksi tersebut. Oleh karena itu pihaknya masih menelusuri latar belakang dan aktivitas Minhati selama berada di Indonesia."Termasuk lahir di mana, siapa saja saudaranya, bagaimana pendidikannya, di mana saja. Ini masih terus di-profiling untuk bisa diketahui dalam kiprahnya selama di Indonesia," tegasnya.
Seiring dengan hak itu, Martinus menjelaskan hal yang sama juga dilakukan terhadap Muhammad Ilham Syahputra, WNI yang tergabung dalam kelompok Maute dan ikut menggempur kota Marawi, Filipina.Ilham ditangkap kepolisian Filipina pada Rabu (1/1/2017). Untuk sementara waktu, kedua WNI itu masih ditahan di Filipina menjalani pemeriksaan intensif. Martinus memastikan keduanya mendapatkan pendampingan dari Kementerian Luar Negeri. "Kita tentu menghormati hukum yang ada di negara dimana WNI berada, bagaimana bentuk hukum yang dilakukan," jelasanya.
Data yang himpun, Minhati ditangkap otoritas Filipina pada Minggu (5/11/2017). Ia ditangkap bersama enam anaknya di Tubod Iligan City, Filipina.Bersamaan dengan penangkapan itu, aparat Filipina menyita sejumlah material yang biasa ditemukan pada bom yakni, empat buat blasting cap, alat yang ditancapkan pada bahan peledak yang berfungsi sebagai penghantar pemicu ledakan.Selain itu, aparat juga menemukan dua buah detonating cord (kabel detonator) dan satu time
Polisi Tangkap 27 Orang Terduga Teroris 2 Ditembak Mati
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM) – Sekitar 27 orang ditangkap dua ditembak mati. 2 tersangka yang tewas akibat kontak senjata. Buntut bentrok polisi dan terduga teroris di Bima. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjend Pol Setyo Wasisto di Kompleks Mabes Polri, saat rilis Senin (6/11) 2017 mengatakan mula tgl (24/10) hingga (2/11) 2017. “Secara geris besar dan jumlah penangkapan terhadap jumlah teroris sejak tanggakl 24 Oktober 2017 sampai tanggal 2 November 2017 sebanyak 27 orang terdiri dari ini kelompok JAD Jambi 5 orang, JAD Solo 1 orang, JAD Jatim 1 Orang, JAT Kendal 1 orang , MIT Makasar 1 orang MIT Bima ada 13 orang , pada saat dilakukan penangkapan dua orang meninggal dua orang karena melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api bisa dilihat senjatanya ada di depan. Ini FTF 5 orang (Forum Teroris Faiter),” ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjend Pol Rikwanto penangkapan dari tanggal 24 Oktober 2017 sampai 2 November 2017 , mereka melakukan tindakan pidana terorisme di berbagai tempat, khususnya di Bima mereka adalah kelompok yang melakukan teror terhadap di Bima dan termasuk juga penembakan terhadap anggota kepolisian yang ada disana. “Terhadap mereka selama ini dilakukan penelusuran , pencarian pada tanggal yang di maksud tadi berhasil ditemukan dan dilakukan penangkapan ,” tegasnya.
Rikwanto menjelaskan melihat hal-hal yang dikaitkan dengan kegiatan lain berkaitkan dengan apa yang mereka lakukan dalam kegiatan terorisme. “Dua orang tertembak meninggal dunia sebab melakukan pelawanan. Di depan kita ada barang bukti sudah bisa kita amankan termasuk juga senjata . Disini ada senjata buatan dan senjata yang dimodifikasi. Pada mereka diterapkan pasal-pasal Undang-undang terorisme dan dilakukan penanganan bagi yang tangkap,” jelasnya.
Kepala Bagian Penerangan Umum, Kombes Pol Martinus Sitompul merincinya saya ingin menyampaikan rincian masing-masing yang pertama YH ditangkap di Pekan baru , 31 tahun , ini karena mengikuti pelatihan semi militer yang kemudian merencanakan teror di kantor Polisi wilayah Pekan Baru ,Riau.” Kedua WA 42 tahun juga ditangkap di Pekan Baru karena merupakan pemimpin kelompok JAD di wilayah tersebut keterlibatannya juga mendatangkan upaya-upaya motivasi kepada kelompok-klompok yang bersangkutan. Ke 3, atas nama BST,31 Tahun, ditangkap di Pekan Baru juga merupakan anggota kelompok JAD di Riau, “rincinya.
Lebih lanjut, Martinus menadaskan keterlibatannya melakukan latihan-latihan kemiliteran di Wilayah Pekan Baru. Mengaktifkan rencana aksi teror di Pekan Baru. Keempat Sdr MB 42 tahun ditangkap di Kabupaten Liu Provinsi Sulawesi Selatan merupakan memiliki keahlian membuat bom jenis pipa dengan melakukan pelatihan-pelatihan membuat bom telah membuat hamper 20 batang bom. “Berikutnya , kelima atas nama FK ditangkap di Kecamatan Patean , Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 32 Tahun. Keterlibatannya menjadi penyadang dana mengirim berapa kali transfer uang dan juga mengetahui beberapa warga yang berangkat ke Poso. Ke 6 Saudara AH 17 Tahun ditangkap di Wilayah Mojolaban, Jepara Harjo, Jawa Tengah, Ini merupakan struktur JAD di Solo Raya dan kemudian juga mengetahui aksi yang perencanaan akan menggunakan bom Molotov di Wilayah Solo, kemudian juga tahu kegiatan bom panci. Kalau masih ingat kelolpok Salahudin. Ke 7 ALW 32 tahun ditangkap di Wilayah Ponorogo, keterlibatannya juga masuk dalam kelompok Barunaim yang akan melangsungkan aksi-aksi bunuh diri di Indonesia,” tandasnya.
Sesuai pengembangan, Martinus menambahkan ke 8, MK 35 ditangkap Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Provinsi Riau juga anggota JAD dan keterlibatan mendukung beberapa aksi-aksi terror yang ada dan juga melakukan-melakukan pelatihan kemiliteran. Juga yang bersangkutan merndapatkan senjata api rakitan yang akan digunaka aksi-aksi teror .” Ke 9 saudara HA ditangkap di Wilayah Kabupaten Kampar Provinsi Riau umur 33 tahun juga keterlibatannya akan melakukan bom bunuh diri dengan kelompoknya yang sasarannya beberapa tempat markas-markas kepolisian. Itu adalah 9 dan ke 10 ditangkap sebelum tanggal 30 Oktober 2017. Ada kelompok berikut yang terkait dengan kelompok Bima. Atau masuk dalam MIT Bima,” tambahnya.
Martinus mengungkapkan ini sudah disampaikan beberapa atas nama MA yang meningga dunia pada saat kontak senjatan sehingga Suadara RA juga pada saat kontak senjata . “Ketiga MIT , ke 4 AH, ke lima JA dan ke 6 AR, ke 7 FA, ke 8 RJ,. Ke 9 AMF. 10 BA dan 11 SR, ke 12 SU itu adalah kelompok yang terkait dengan penembakan anggota Polri pada tangga 11 September 2017,” ungkapnya(vk).
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM)- Proses pendalaman kasus kontak Senjata di Bima yang mengorbankan dua anggota teroris Amir Alias Dantje dan Miaman ternyata ada 9 tersangka lain yang terus diperiksa secara intensif. Pendalaman ini dilakukan untuk mengetahui secara cermat keterkaitan pada pelaku sebagai penembak dua angota Polri terjadi pada 11 September 2017.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul ditemui di Mabes Polri,Kamis (2/11)2017 mengatakan ada 4 penangkapan pada saat proses terjadi kontak senjata dan kemudian dua orang tewas. “Dua orang ditangkap kemudian dikembangkan terhadap dua orang ini yang ditangkap dan 10 orang lainnya yang terkait dalam peristiwa penembakan terhadap dua anggota polisi di Kota Bima pada 11 September yang lalu,” ujarnya.
Martinus katakan dari 9 orang yang ditangkap diantaranya Mochmad Iqbal Tanjung(MIT) 28 tahun yang salah satu pelaku penembakan Polisi.Kemudian didalami secara intensif dan didapat informasi gunakan senjata rakitan yang diproduksi kota Bima oleh dua orang yang kemudian ditangkap. “Yang lainnya ditangkap mereka yang berperan mengirimkan logistik ke gunung tempat persembunyian mereka Gunung Hambalawi , dimana mereka sebelum mereka sudah membuat semacam satu camp dan pada saat mereka sudah melakukan penembakan , mereka kembali ketempat itu dimana tempatnya itu sudah mereka persiapkan sebagai tempat persembunyian,” tegasnya.
Martinus jelaskan 11 punya masing masing peran Mochmad Iqbal Tanjung(MIT) sebagai eksekutor penembakan terhadap Bripka Jaenal. . Kemudian Abdul Hamid ini diduga memberikan dukungan logistik bahan baku makanan ke Gunung Hambalawi . . Kemudian saudara JA 28 tahun ini juga memberikan logisitik , . kemudian Saudara W 27 tahun ini juga merupakan teman mereka persiapkan tempat mereka berlatih disekitar itu juga mereka berlatih. “.Saudara H 26 tahun ini juga pelatihan , Saudara B ini yang meninggal dunia dan merupakan ekskutor penembakan Bripka Abdul Gofur. . Sementara itu saudara Y ini meninggal dunia merupakan yang membonceng saudara Iqbal. Jadi yang menembak ini mereka dibelakang yang melakukan penembakan. . Kemudian saudara AB ini yang mengetahui dan memotivasi para 4 orang itu untuk melakukan tindakan penyerangan terhadap anggota Polri,” jelasnya.
Lebih jauh, Martinus merincinya dari pemberitaan yang intensif saudara Iqbal bahwa kita mengaku dikaitkan dengan keterangan saksi. Awal memang yang bersangkutan menolak bahwa yang bersangkutan yang melakukan penembakan karena saksi melihat jadi ciri-ciri dan kemudian juga dari tingkah laku, prilaku dari gerak-geriknya kemudian yang yang diketahui yang bersangkutan adalah Saudara Mochmad Iqbal mengakui telah melakukan penembakan.” Kemudian setelah di benteng oleh Saudara Rachmat yang tadi yang meninggal dunia dan kemudian mereka memiliki satu senjata pucuk, jadi dua yang dibeli orang lokal yang kemudian juga memproduksi mereka masing-masing memiliki yang kemarin sudah diperlihatkan. Selama mereka dipersembunyian mereka kembali mendapat logistik dari saudara B dan Y yang sudah tadi disampaikan. Terhadap kedua terduga teroris yang meninggal dunia pada saat kontak senjata telah dimakankan kemarin di wilayah Kota Bima dan dalam situasi yang kondusif,” rincinya.
Sesuai pengembangan, Martinus menandaskan terkait dengan penangkapan 9 orang dan 9 orang ini akan dibawa sore hari ini ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan yang lebih dalam karena mengingat bahwa kelompok 9 orang ini terkait dengan Kelompok MIT yang ada di Poso dan masih ada 7 orang pelaku yang masih dicari dan masuk dalam daftar pencarian orang. “Keterkaitannya mereka memiliki komunikasi dan mereka juga mengikuti pelatihan , tetapi apakah ini apakah ke 9 orang dan dua orang yang meninggal menjadi 11 orang ini tentu ini yang akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam. Oleh karenanya penyidik dan penyelidik Densus 88 Antiteror terus melakukan upaya-upaya mencegah jangan sampai muncul peristiwa-peristiwa teror yang ada sekitar kita yang antisipasi yang dilakukan diantaranya dengan melakukan kita mengungkapkan terhadap jaringan-jaringan yang ada, “ tandasnya(vk)
Otoritas Filipina Menangkap M. Ilham Saputra Pada Operasi di Mawari
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Terkait dengan tertangkapnya Ilham Saputra(32) warga Negara Indonesia di Mawari Oleh Otoritas Filipina Kepala Bagian Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus ditemui di Mabes Polri, Kamis (2/11)2017 mengatakan ditangkapnya Mochmad Ilham Saputra 32 tahun di Marawi oleh Otoritas Filipina pada saat penyisiran di Wiliayah Mawari Filipina Selatan , diketahui bahwa salah satu yang berhasil yang ditangkap oleh otoritas Filipina dalam kelompok Nolted dimana ikut melakukan serangan teror memakai wilayah Mawari . “Diketahaui yang bersangkutan warga Negara Indonesia pada April 2017 yang lalu kita merilis bahwa ada dugaan seorang Warga Negara Indonesia bahwa pertempuran yang dilakukan oleh Militer di Filipina pada saat menyerang ingin mengalah kan para teroris di Wilayah Mawari didapatkan satu Paspor Mochmar Ilham Saputra,” ujarmya .
Martinus menegaskan dari situlah kita mengatakan bahwa karena yang didapat adalah Paspor yang kemudian tidak ditemukan mayat yang bersangkutan diduga pada saat itu telah meninggal dunia. “ Namun kemudian otoritas Filipina telah melakukan konfirmasi pada pemerintah Indonesia kemudian dinyatakan bahwa Mochmad Ilham Saputra ini masih hidup dan kemudian saat ini ditahan dan diintrograsi. Data di Otoritas Filipina baru satu ini warga Negara Indonesia yang ditangkap dan ditahan Otoritas Filipina,”tegasnya .
Martinus menjelaskan kemudian barang bukti yang ditemukan pada saat penangkapan Mochmad Ilham Saputra, ada beberapa barang bukti diantaranya ada sebuah granat, sebuah pistol sebuah paspor Indonesia atas nama Mochmad Ilham Saputra dan beberapa lembar uang asing.” Dalam kaitan adanya personil warga Negara Indonesia tentu terus dibangun komunikasi pada pemerintah Filipina untuk pemerintah Indonesia tentang memberikan dukungan kepada warga negaranya dan ini menjadi sebagai suatu hal yang wajar hubungan untuk antar warga Negara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Martinus katakana apapun warga Negara Indonesia itu dalam kaitan apa tentu perlindungan warga Negara Indonesia itu tetap dilakukan oleh Pemerintah. Oleh karenanya melalui Kepolisian Filipina kita menyampaikan bahwa ada hak-hak warga Negara Indonesia bisa dilakukan sesuai dengan aturan Internasional.” Misalnya didampingi pengacara dan kemudain perlakuan-perlakuan tahanan itu harus sesuai dengan standar Internasional. Ini tentu pernyataan yang disampaikan melalui organisasi kepolisian yang ada,”tandasnya. (vk)
.
Warga Malaysia Jadi Tersangka Diduga Terlibat Penipuan Isi Ulang Pulsa
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Sindikat penipuan isi ulang Ponsel dan listrik di PT Mione Global Indonesia diduga ada keterlibatan warga Negara Malaysia berinisial LKC yang ditetapkan sebabagi tersangka oleh Bareskrim . Diduga kuat juga ia sebagai pelaku utama. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya ditemui di Bareskrim, Jumat (3/11)2017 mengatakan, diduga ada keterlibatan warga negara Malaysia dalam sindikat penipuan isi ulang pulsa ponsel dan listrik oleh PT Mione Global Indonesia. WN Malaysia berinisial LKC itu telah ditetapkan sebagai tersangka. "Kita menduga tersangka LKC ini sebagai pelaku utama," ujarnya.
Agung menegaskan di Indonesia, polisi telah menetapkan Direktur Utama PT Mione Global Indonesia berinisial DH dan Direktur PT MGI, ES, sebagai tersangka. Awalnya, LKC menargetkan para TKI yang bekerja di Malaysia sebagai korban penipuan. Mereka menipu korbannya dengan ajakan berinvestasi. "Kemudian LKC membuka kantor di Indonesia untuk melakukan penipuan kepada masyarakat," tegasnya.
Dari data yang ada, Agung menjelaskan LKC kemudian merekrut DH dan ES sebagai rekanan dalam sindikat.Hingga saat ini, tercatat korban yang berhasil mereka tipu sebanyak 11.80 orang. PT MGI menjanjikan memberi 300 poin yang dikonversi menjadi pulsa HP dan listrik senilai Rp 3 juta setiap 10 hari selama 70 kali untuk 23 bulan. Namun, janji tersebut hanya tipuan belaka. Untuk menangkap LKC, Divisi Hubungan Internasional Polri akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia."Juga dengan Imigrasi untuk dapat melakukan upaya paksa atau red notice terhadap tersangka," jelasnya.
Lebih jauh, Agung merincinya pihaknya membuka pengaduan masyarakat bagi para korban yang merasa tertipu dengan sindikat tersebut.Korban dapat melaporkan langsung ke Direktorat Tipideksus Bareskrim Polri dengan membawa dokumen.Masyarakat juga bisa mengadukan lewat email ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. . “Perbuatan para tersangka diduga telah merugikan korban hingga lebih dari Rp 400 miliar.Kedua tersangka diduga melanggar Pasal 105 jo Pasal 9 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.Tersangka diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan/atau denda paling banyak Rp 10 miliar, rincinya.(vk)
.
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Densus 88 anti teror mengejaran dua teroris di hutan Mawu Dalam Desa Talaliti Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Sempat terjadi kontak senjata dua terduga teroris tertembak yaitu Amir alias Dantje dan Miaman. Kedua nya penembak anggota polri, dan diduga terlibat dalam Muhajidin Jawa Timur.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjend Pol Setyo Warsisto ditemui di Mabes Polri, Senin(30/10)2017 mengatakan pada Tahun 2017 tim survailens dari Densus 88 bersama tim lainnya melaksanakan tugas pembijakan didaerah perbukitan hutan di Mawu Dalam Desa Talatiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. “ Karena didapatkan ada informasi tentang penampakan OTK ( orang tak di kenal) di daerah tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya, Setyo menegaskan ada pun target sebagai sasaran penindakan Amir alias Dantje DPO Poso, Andar dan Yaman merupakan Kelompok JAD Bima. “Pada Senin (30/10) 2017 telah terjadi kontak tembak antara Tim Densus 88 Antiteror dan kelompok Teroris dilereng Pegungung Mawu Dalam dengan hasil sementara dua taget teroris tertembak dan target yang lain berhasil meloloskan diri,” tegasnya.
Untuk itu, Setya menjelaskan adapun identifikasi sementara taget tertembak terduga Amir Alias Dantje dan Miaman dengan barang bukti satu jenis senjata masih dalam proses identifikasi.” Saat ini tim masih melakukan pengejaran dalam taget yang meloloskan diri di hutan tersebut. Terkait dengan tersebut ada beberapa yang diamankan yaitu tersangka terlibat dalam penembakan anggota Polri yang di Bima 11 September 2017 nah ini keterlibatan tersangka,” jelasnya.
Setyo katakan kedua, tersangka keterlibatan dengan Muhajidin Jawa Timur pimpinan Santoso dan keluarga yang menerima dari Santoso melawan aksi teror di Bima.” Barang bukti itu satu senjata hitam masih dalam Identifikasi yang diduga yang digunakan oleh tersangka untuk melakukan penembakan Polri pada 11 September 2017. Otaknya kan Santoso dan saya diperintahkan oleh Santoso,” rincinya.(vk)
Tujuh Tersangka Diringkus Pengedar Narkoba Liquid
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM) - Upaya melakukan pengejaran bagi para pengedar puluhan liquid atau cairan untuk rokok elektroanik (vape) yang didatangkan dari Belanda yang bermerek Dvtch Amserdam tersebut mengandung narkoba jenis cannabinoid. Akhirnnya Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri kini berhasil meringkus 7 tersangka dan sudah diamankan. Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes John Turman Panjaitan ketika di temui di Dirtipinarkoba Bareskrim Polri di Jalan MT Haryoni ,Cawang, Jakarta Timur, Rabu (1/12) 2017 mengatakan kini Polisi mengamankan puluhan liquid atau cairan untuk rokok elektronik ( vape) yang didatangkan dari Belanda. Liquid bermerk Dvtch Amsterdam tersebut mengandung narkoba jenis cannabinoid. "Ini berasal dari Belanda, dan di Belanda ini sesuatu yang tidak dilarang. Tapi begitu masuk ke Indonesia hasil dari lab ini mengandung Cannabinoid," ujarnya.
Selanjutnya, John menegaskan pada awalnya tim dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri mendeteksi seorang berinisial MGL yang mengedarkan liquid tersebut di masyarakat. Sweiring dengan itu,Polisi pun menyamar dengan berpura-pura sebagai pembeli dan menghubungi MGL.” Tim yang menyamar membeli 4140 mililiter Liquid Dvtch Amsterdam dengan berbagai rasa,”tegasnya.
Dengan sigap, John menjelaskan tim juga langsung berkoordinasi dengan pihak beacukai usai pembelian dilakukan. Beberapa hari setelah pemesanan, tim pun mendapat kabar dari Bea Cukai Soekarno Hatta bahwa ada paket berisi liquid yang dikirim dari Belanda. “Paket tersebut langsung diserahkan pihak Bea Cukai kepada tim dan dibawa ke Kantor Direktorat Narkoba Bareskrim Polri untuk dilakukan penelitian. Hasilnya, dalam Liquid itu memang terdapat narkoba jenis Cannabinoid,” jelasnya.Selanjutnya, John merincinya pada 26 Oktober lalu, tim pun langsung menangkap MGL di Bali. "Ketika diinterogasi, MGL mengakui telah menjadi perantara jual beli liquid vape merk dvtch, rincinya. ucap John.Hingga kini, John menandaskan tersangka disangka melanggar pasal 114 ayat (2) subsider pasal 113 ayat (2) subsider pasal 112 (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.” Semua masih terus diproses secara cermat, “ tandasnya. (vk))
.
Kejagung Prasetyo : Berkas First Trafel Ditetapkan P21
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM)– Kasus First Trafel sudah ditetapkan P21 dan semua ssudah dilimpahkan ke Kejaksaan kini giliran Jaksa melakuka penelitian. Seiring dengan itu penelitian terus dilakukan secara jelas dan setelah sejumkah berkas sudah diserahka oleh penyidik.
Jaksa Agung, M. Prasetyo ketika ditemui di Kejaksaan Agung, Jumat (27/10)2017 mengatakan Kejaksaan Agung telah menerima berkas perkara dugaan penipuan dan penggelapan biro perjalanan umrah Firts Travel. Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan, jaksa penuntut umum masih mendalami kelengkapan berkas yang diserahkan penyidik Bareskrim Polri itu. "First Travel sudah ada penyerahan tahap pertama. Jadi berkasnya sedang diteliti," ujarnya.
Selanjutnya, Prasetyo menegaskan dalam kasus ini, penyidik menetapkan tiga tersangka. Mereka adalah Direktur Utama First Travel Andika Surachman, Direktur First Travel Anniesa Hasibuan, dan Direktur Keuangan First Travel Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki. Prasetyo memastikan jaksa peneliti akan meneliti berkas perkara dengan cermat."Kami akan teliti dengan cermat secepat-cepatnya supaya proses hukumnya segera berlanjut,"tegasnya.
Untuk itu, Prasetyo menjelaskan ketiga tersangka diduga menipu calon jamaah dengan menawarkan perjalanan umrah dengan paket murah. Namun, hingga batas waktu tersebut, para calon jamaah tak kunjung menerima jadwal keberangkatan”.Bahkan, sejumlah korban mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat,Jelasnya. Para tersangka diduga meraup uang calon jamaah sekitar Rp 800 miliar. Penyidik telah menyita sejumlah aset milik tersangka, namun jumlahnya hanya sekitar Rp 50 miliar. (vk)
Dianggap Punya Kekayaan Melimpah Akbar Faisal Anggota DPR RI Laporkan Warga Mojokerto
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Akbar Faisal Anggota Komisi III DPR RI laporkan Fajar Agustanto, di Jalan Suromulang dalam V Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, dengan laporan Polisi Nomor LP/908/IX/2017/Bareskrim. Fajar dilaporkan atas pemberitaan yang diunggah pada 4 September 2017.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto saat memberikan melalui keterangan tertulis, Jumat (27/10) 2017 mengatakan Fajar ditangkap atas laporan anggota Komisi III DPR RI Akbar Faizal karena dianggap mencemarkan nama baik."Telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku pencemaran nama baik atau penghinaan dengan pelapor atas nama Akbar Faizal," ujarnya.
Selanjutnya, Rikwanto menegaskan Akbar melaporkan Fajar pada 7 September 2017 dengan Laporan Polisi Nomor LP/908/IX/2017/Bareskrim. “Fajar dilaporkan atas pemberitaan yang diunggah pada 4 September 2017,” tegasnya.
Untuk itu, Rikwanto menjelaskan berita-berita tersebut menyebutkan bahwa Akbar Faizal memiliki uang simpanan di Singapura kurang lebih 25 juta dollar AS hasil dari korupsi APBN, memiliki simpanan di Bandung yang memiliki vila mewah di Dago Pakar, menikmati duit haram e-KTP, dan memiliki rumah mewah di Makasar yang penuh emas.”Fajar diduga melanggar Pasal 45 ayat (3) jo Pasal 27 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 310/ 311 KUHP,” jelasnya.
Lebih lanjut,Rikwanto menandaskan polisi mengamankan barang bukti yang disita yaitu tujuh buah hardisk, dua ponsel, dan dua buku tabungan."Saat ini tersangka masih dilakukan pemeriksaan untuk diambil keterangannya di Polsek Prajurit Kulon Polres Kota Mojokerto," tandasnya.(vk)
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM) - Upaya pengejaran terhadap para teroris terus dilakukan dilakukan oleh Detasemen Khsusus 88 anti terorisPolisi hal ini juga untuk para teroris yang sudah lama dicari. Kali ini dibuktikan dilakukanDetasemen Khusus 88 Antiteror melakukan operasi penindakan serentak terhadap sembilan tersangka teroris di sejumlah tempat berbeda. Penangkapan dilakukan hampir bersamaan dalam satu hari, yakni pada Selasa (24/10) 2017.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto Selasa (24/10)2017 menyampaikan keterangan tertulis mengatakan sekitar pukul 07.04 Wita, petugas menangkap Bakri alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dia ditangkap berkaitan dengan aksi pengeboman di Sulsel tahun 2012 lalu. "Yang bersangkutan ditangkap karena ikut serta dalam kejadian Bom Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2012," ujarnya
Selanjutnya, Rikwanto menegaskan kemudian di wilayah Pekanbaru, Riau, petugas menangkap Yoyok Handoko alias Abu Zaid. Ia merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pelatihan menembak di Jambi. Ia juga turut serta merencanakan teror di kantor polisi di Pekanbaru. Penangkapa juga masih di Riau, tersangka bernama Wawan alias Abu Afif dan Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrohim ditangkap di Kabupaten Kampar, sekira pukul 07.15 WIB. "Wawan alias Abu Afif anggota JAD Pekanbaru, memotivasi jaringan untuk amaliyah di jantor polisi, dan mengetahui adanya pelatihan membuat bom dan pelatihan menembak di Jambi," tegasnya
Untuk itu, Rikwanto menjelaskan penangkapan lanjutan dilakukan kepada Abu Ibrohim merupakan salah satu peserta pelatihan di bukit Gema di Kampar, mengikuti pelatihan menembak di Jambi, dan merencanakan aksi teror di kantor polisi di Pekanbaru. Beberapa jam setelahnya, petugas menangkap Handoko alias Abu Buchori di Siak Hulu Kubang Raya, Kampar, Riau. Rikwanto mengatakan, perannya sama dengan Abu Ibrohim.selanjutnya, petugas menangkap Nanang Kurniawan alias Abu Aisha di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.Lokasi penangkapan selanjutnya yakni di wilayah Jawa Tengah. Pada pukul 07.15 WIB, petugas menangkap Muhammad Khoirudin. "Keterlibatannya, penyandang dana kelompok Hendro Fernando yang terkait dengan MIT Poso pada periode 2015-2016," jelasnya.
Lebih jauh, Rikwanto merincinya setelah menangkap Abu Aisha, petugas juga menciduk tersangka Hasby di Jalan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.Terakhir, penangkapan dilakukan di Wilayah Jawa Timur. Petugas menangkap Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko di Ponorogo, Jawa Timur. Ia diketahui masuk ke dalam grup telegram yang isinya simpatisan JAD.Ia juga yang membantu pernikahan "pengantin" Dian Yulia Novi, pelaku rencana bom bunuh diri di istana kepresidenan, dengan Nur Sholikin. "Pada saat proses pernikahan pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara melalui media sosial, mereka membuat grup telegram tersendiri yang bernama 'Kulak Tahu', yang didalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Hendrasti Wijanarko," rincinya. (vk)
Polisi Sita 58.595 Miras Ilegal Tanpa Cukai Dan 2 Importir Jadi Tersangka
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM) Bareskrim tangkap dua tersangka baru X dan S dan disita 58.595 Botol Minuman Keras golongan B dan C. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Brigjend Pol Agung Setya ditemui di Bareskrim ,Senin (23/10) 2017 mengatakan penangkapan terdadap mafia penyeludupan minuman Keras minol, kita tahu bahwa saudara KW yang sudah kita tangkap ini ternyata tidak bekerja sendiri ternyata dengan jaringan yang lain juga .
” kita juga ingin sampaikan pada rekan-rekan lain, Kita tahu bahwa saudara KW kita tangkap berapa waktu yang lalu sekarang kita lakukan penangkapan terhadap Saudara X dan saudara S pada hari Sabtu sama dengan saudara KW yang mengelola suatu proses Importasi minuman keras dari Malaysia dan Singapura tanpa prosedur ,” ujarnya. Polisi kerjasama dengan Badan Pom lihat bahwa semua produk bahan dan makanan kita harus mendapatkan ijin edar. .
Agung menjelaskan barang yang masuk ke Indonesia ini yang masuk ke Batam yang datang dari Malaysia dan Singapura kemudian juga beredar sampai ke Jakarta . Kita juga perlu mengetahui berapa waktu yang lalu Polda Metro jaya mengukap ada 5 Container dari jaringan para pelaku dan juga ketika SatPolAir menangkap di Pelabuhan Tanjung Priok adanya 200 Koper yang berisi Minuman Keras dari mereka. Ini merupakan sudah kami menyelesaikan dan menuntaskan .” Yang pertama terkait dengan kejahatannya. Kedua, terkait dengan potensi pajaknya . Ketiga kita meyelamatkan masyarakat peredaran barang dalam negeri minuman keras tentunya harus mengikuti aturan yang berlaku. Kita aterapkan dengan Undang-undang No.18 tahun 2012 tentang Pangan, Undang-undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta pasal 204 KUHP dengan Hukuman maksimal 15 tahun penjara,” jelasnya..
Lebih lanjut, Agung menandaskan barang bukti yang kita sita dari dua kelompok ini adalah 58.595 Botol minuman keras golongan B dan golongan C . Untuk Miras Golongan B itu 5 persen hingga 20 persen. Untuk Miras golongan C 20 Persen hingga 55 Persen. “Ini barang bukti yang kita sita dan kita juga punya document yang kita sita dan catatan yanhg ada dibelakang sehingga kita juga menemukan fakta-fakta yang bisa kita gali selanjutnya,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Pengawas Farmasi dan Makanan Badan POM, Andy Wibowo mengatakan Untuk minuman berakohol salah satu amanat yang disampaikan dalam peraturan Presiden No.7 tahun 2013 tentang Pengendalian minuman berakohol . “Sebelum minuman beralkohol diedarkan harus memiliki ijin edar dari Badan POM,” ujarnya
Jadi, Andy mengungkapkan apabila produk-produk minuman keras import tadi tidak memiliki ijin edar dari Badan POM maka dapat dikenakan sanksi Pidana dengan Undang-undang Pangan No.18 tahun 2012. Salah satu rekrutmen adalah surat Keterangan Import atau SKI . “Salah satu keterangan import adalah Ijin Edar. Untuk mendapatkan ijin Edar dimana Imprtir yang bersangkutan kita sebutkan dengan importer minuman berakohol. Sehingga dapat dijadikan dasar dari untuk melakukan asesment kasus yang dan peraturan yang ditetapkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Penyuluhan,Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Dirjen Pajak, Hestu Yoga Saksama menegaskan membantu dalam konteks pengamankan pendapatan Negara aspek dalam satu kegiatan tentu penerimaan Negara aktivitas semacam ini tentunya memang harus diperhatikan. “ Kami menyampaikan apresasi kepada kepolisian , kalau aktivitas-aktivitas yang dilakukan yang menyalahi aturan kemungkinan besar ada permasalahan tekait dengan pembayaran pajak atau penerimaan Negara yang lain,” tandasnya.
Seiring dengan itu, Hestu membeberkan mengenai nominal alasan perdagangan bebas dan barang yang ditujukan yang di Batam dapat dipastikan sebenarnya harus ada aspek pembayaran PPN , tetapi yang dikatakan Dirketur pembayaran PNN mereka tidak membayar seharusnya mereka membayar. “ Tentunya itu ada di Dirjen Bea dan Cukai ada kewsajiban untuk melunasi ketika membawa barang itu dari Batam ke tempat lain di Indonesia. Tentunya ada usaha dan untuk mendapat keuntungan artinya itu menyangkut aspek keuntungan ,” bebernya.
Oleh karena itu, Hestu menambahkan tentu kami akan menindak lanjuti seperti apa yang diperlukan sebaik mungkin untuk seperti yang disampaikan oleh pak Direktur .” Terkait dengan pendapat negara harus dilakukan sebaik-baiknya terbukti ada pasal juga di Undang-undang Perpajakan dimana barang siapa yang menyampaikan SPT isi tidak benar akan mengakibat kerugian pendapatan Negara akan memberikan sanksi 6 tahun mengagantikan kerugian 4 kali dari kerugian Negara yang ada,” tambahnya. (vk)
JAKARTA (KORANRAKYAT,COM) Direktur Tidak Pidana Ekonomi Khusus Brigjend Pol Agung Setya merilis pengungkapan pembuatan uang palsu. Polisi akan terus berantasan upal kerjasama dengan Bank Indonesia (BI).Dua orang ditangkap Jatiwangi, Majalengka diantaranya S dan N selaku pengedar uang palsu barang bukti 196 lembar uang palsu nomor serinya sama. uang palsunya dibuat sudah agak baik tapi masih belum, jauh dari sempurna,” tegasnya.
Dikatakan Agung 196 lembar ada di saudara N dan Saudara S di Jati Wangi karena kita tangkap dari sana kemudian kita tahu uang ini tidak dibuat dari bersangkutan, kita telusuri dari mana yang bersangkutan mendapat uang tersebut . “Kita kemudian melakukan penelusuran dimana yang bersangkutam mengatakan uang palsu ini dari Surabaya. Di Surabaya .ditangkap R , Saudari R dari R diketahui tempat pembauatan uang palsu di pangkalan Madura dirumah saudaranya yakni I ,” jelasnya.
Tersangka I ternyata residivis pernah melakukan juga sebagai pengedar dan kita tangkap di Kawasan hutan taman Nasional Baluran kabupaten Sitobondo ,Jatim. Dia bersembunyi didalam gua disana,” rincinya. Agung tambahkan I mengaku di suruh oleh A. Kita dalami bagaimana mereka melakukan pembuatan terus mengtahu proses dari pembuatan ini. Kita tahu mereka membuatan ini atas tekanan dari pemodal Saudara A yang sudah kita tangkap di Cirebon.
Saudara A yang kemudian membiayai proses pembuatan uang palsu dengan Modal Rp 120 juta kemudian dibelanjakan berbagai peralatan yang di depan ini kemudian memproduksi uang palsu sesuai perjanjian akan dikembalikan 2 kali lipat setelah uang lebih bbisa diedarkan, kalau lancar. “Produknya belum sempat diedarkan sudah kita tangkap. Kita tahu selain tadi uang palsu yang kurang lebih 196 lembar dan 177 lembar itu apa bila yang sudah jadi dia sudah produksu kurang lebih 40 juta, sisa uang itu sudah dilakukan pengejaran dan sudah kita temukan bahwa uang itu sudah dibakar oleh tersangka. Yang dibakarnya kurang lebih Rp 400 juta pengakuan yang bersangkutan,” ungkapnya.
.
Agung menandaskan Yang tidak dibakar 196 lembar dan 177 lembar. Tentunya kita ingin mengetahui beredarnya . Kita minta minta data peredaran uang palsu yang kita temukan yang ada di 6 provinsi, ini sudah beredar dan artinya yang membuat ini dan ini sudah dilanjutkan. Setidaknya berada di peta ada 5 lembar , 1 lembar ada di Pontianak, yang paling banyak ada di DKI ada 24 lembar, Jakarta barat, Jakarta Taimur dan Jakarta Utara. Kemudian kita temukan 7 lembar ada di Banten. “Kemudian di Jawa Barat di Bekasi Bogor kemudian di Depok. Jawa Tengah Semarang, Cukup banyak ada di Bali, 41 lembar ada di Buleleng. Ini kurang lebih penyebaran uang palsu pembuatnya adalah kelompok ini yang kemudian.Ini akan kita kembangkan dan kita kejar pelaku yang masih mengedarkan. Pembuatnya sudah kita tangkap dan pengedarnya akan menjadi target kita. Penerapan Pidana pasal 36 dan 37 Undang-udang No 7 tahun 2011 tentang Mata uang. Hukumannya semur Hidup,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Direktur Penyelenggara Pengelola Uang Bank Indonesia, Luctor E. Tapiheru mengatakan Kita bersama dengan Kepolisian seperti dikatakan pak Direktur kita senantiasa mengatasi peredaran uang palsu. Dari kami tindakan Preventifnya dan tindakan lain dan semakin sulit kedepan kita juga memberikan bantuan kepada masyarakat. “Apa yang telah dilakukan oleh Bareskrim pada kesempatan ini kita apresiasi dalam waktu singkat kita dapat sebelum dibeberapa daerah tersebut,” ujarnya.(vk)
Polri Memberikan Penghargaan 43 Anggota Babinkamtibmas
Written by RedaksiJAKARTA(KORANRAKYAT.COM)- Polri memberikan penghargaan kepada 45, dari anggota Polri 43 anggota Babinkamtibmas dan dua dari TNI. Mereka semua berasal dari sabang sampai Merauke. Bentuk penghargaan ada yang mendapat kenaikan pangkat dan sekolah lanjutan Perwira.
Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian ditemui di Mabes Polri, Jumat(13/10)2017 mengatakan Jadi siang ini kita melaksanakan acara pemberian penghargaan kepada anggota Polri dan TNI yang berprestasi .Ada 45 yang menerima penghargaan, 43 orang anggota Polri dari Sabang sampai Merauke ada yang dari Sumatera Utara , kemudian ada yang dari Lampung, Jawa Barat,Kalimantan , Sulawesi bahkan ada dari Papua dan Maluku.” Prestasi beragam mulai dari penangkapan mengungkap kasus dua orang Polwan yang menangkap pelaku perampokan dua-duanya pelaku laki-laki tetangganya bisa ditaklukan di Batam,” ujarnya.
Selanjutnya, Tito menegaskan kemudian ada juga perampokan yang lain di Jawa Barat, juga ada yang karena ketulusan hatinya bekerja dekat dengan masyarakat ada yang membaut perpustakaan, ada yang viral untuk menyeberangkan anak-anak sekolah menyeberang sunai yang deras, ada lagi yang membangun bedah rumah dan bedah masjid dengan uang sendiri.” Ini kita mendapatkan informasi dan tim kita yang sudah mempelajari apa ini setting atau natural. kita yakin bahwa mereka natural sehingga dari Pimpinan Polri saya selaku Kapolri memberikan reward dan pansisman memberikan penghargaan bagi yang berhasil bekerja dengan baik sekaligus turut memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar secara konsisten,” tegasnya.
Sesuai perkembangan, Tito menjelaskan untuk itu lah pada hari ini kita memberikan penghargaan ,sebetulnya saya ingin datang ke wilayah mereka tetapi karena berbagai pertimbangan maka mereka kita undang disini memberikan poliser pada hari ini. Kemudian kita harapkan mereka termotivasi sehingga muncul system kompetisi secara sehat di kalangan anggota Polri berlombah-lomba berprestasi terutama mengabdikan diri kepada masyarakat.” Ini dari Mabes Polri kita akan berikan apapun yang kami miliki sesuai dengan prestasinya. Dulu yang mereka tangkap yang luar biasa untuk Perwira tambah ke bawah PMB dikalangan Polri itu yang didambakan kenaikan pangkat setelah itu promosi jabatan , kesempatan mengikuti sekolah tanpa test kemudian yang dibawahnya,” jelasnya.
Untuk itu, Tito merincinya hari ini kita berikan penghargaan bentuknya sebagian besar Tiket Polder untuk mengikuti sekolah bagi yang bintara. Jadi mereka langsung tanpa test langsung masuk suatu yang sangat langkah karena kesempatan sekolah Bintara menuju perwira itu hanya ratusan sedangkan jumlah yang ada 800 an.” Oleh karena itu persaingan sanga tketat mereka beruntung . Kemudian ada juga yang mendapat penghargaan termasuk juga anggota TNI kenapa karena prestasi yang luar biasa tentunya mengangkat tangan pelaku kejahatan di Subang,” rincinya.
Seiring dengan itu, Tito menandaaskan yang kedua karena kerja sama secara kompak mereka mampu berdua membangun lahan tidurnya menjadi lahan produksi di Kalimantan Barat. Saya sebagai pimpinan Polri kompak luar biasa angota Polri dan TNI yang ada di jajaran terbawa Babinsa dan Babinkantibmas . “Saya berharap dua ini akan menjadi roll model bagi anggota Polri dan angota Babinsa di jajaran lainnya disemua lini. Saya yakin dengan pemberian recafri yang kompak oleh top anggota Babinkantibmas di Kalimantan Barat ini mereka berharap untuk memproduktifkan lahan tidur yang tentu akan sangat bermanfaat dalam rangka membantu para petani
Yang ada di daerah itu, “ tandasnya .
Jadi, Tito menambahkan Marilah rekan-rekan sekalian sore ini di Jumat yang baik ini samangat keramat yang happy itu juga kebanggan bagi kami Polri san saya sudah minta ijin pada Bapak Panglima tadi pagi .” Panglima TNI juga mengijinkan dan berterima kasih memberikan penghargaan dua anggota TNI AD dari Kapolri itu dikatakan kepada saya dan juga disampaikan kepada yang mendapat penghargaan,” tambahnya. (vk)
JAKARTA(KORANRAKYAT.COM)- Proses pendalaman kasus Saracen penyidik Bareskrim Polri telah memeriksa Bendahara Saracen, Mirda alias Retno, sebagai saksi terkait kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian dan konten berbau SARA oleh kelompok Saracen.
Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Korupsi Kombes Irwan Anwar saat dihubungi ,Kamis (5/10)2017 mengatakan, Retno diperiksa penyidik kemarin Rabu (4/10)2017. “Pasalnya, Retno, Bendahara Saracen, kan orang Boyolali, pangggilan kedua tidak datang, akhirnya didatangi sama Polres," ujarnya.
Selanjutnya, Irwan menegaskan penyidik sempat kesulitan saat akan memeriksa Retno. Karena Retno beralasan tak punya ongkos sehingga tidak bisa memenuhi panggilan penyidik. Akhirnya, penyidik berinisiatif datang dari Jakarta untuk menghampiri Retno. Di tengah perjalanan, Retno menghubungi penyidik bahwa dia sudah dalam perjalanan ke Jakarta. “Dia minta diganti saja biayanya, kan main-main. Jadi anggota mubazir ke sana," tegasnya.
Untuk itu, Irwan menjelaskan dalam pemeriksaan ternyata Retno membawa serta pengacaranya saat diperiksa penyidik. Padahal, sebelumnya dia mengaku tak punya uang. Pemeriksaan Retno dilakukan untuk mengetahui aliran dana dari pihak luar ke kelompok mereka. “Dari laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap 15 rekening Saracen, ditemukan sejumlah nama. Penyidik menelusuri nama-nama tersebut untuk mencari tahu hubungan mereka dengan kelompok Saracen,” jelasnya.
Lebih lanjut, Irwan menrincinya penyidik juga akan mengonfirmasi soal dugaan aliran dana Rp 75 juta dari Asma Dewi. Dewi juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyebaran ujaran kebencian dan konten berbau SARASementara itu, dua saksi lainnya, Dwiyadi dan Riandi juga diperiksa sebagai saksi pada hari ini. Keduanya baru memenuhi panggilan pada Kamis siang. "Mereka ini adik dan kakak. Satu di (pengurus) Tamasya Al Maidah, satu di Saracen," rincinya.
Dari pendalaman, Irwan mengungkapkan keduanya tidak hadir pada pemeriksaan Senin (2/10/2017) lalu dan meminta dijadwal ulang."Mereka minta hari ini alasannya pengacaranya masih dampingi klien yang lain,"ungkapnya.
Menyinggu ke 4 tersangka, Irwan menandaskan dalam kasus ini, polisi menetapkan empat pengurus Saracen sebagai tersangka. Mereka adalah Mohammad Faisal Todong, Sri Rahayu Ningsih, Jasriadi, dan Mahammad Abdullah Harsono.”Mereka menyebarkan konten ujaran kebencian dan berbau SARA di media sosial sesuai pesanan dengan tarif Rp 72 juta,” tandasnya.
Media yang digunakan untuk menyebar konten tersebut antara lain di Grup Facebook Saracen News, Saracen Cyber Team, situs Saracennews.com, dan berbagai grup lain yang menarik minat warganet untuk bergabung. Hingga saat ini, diketahui jumlah akun yang tergabung dalam jaringan Grup Saracen lebih dari 800.000 akun (vk)