Print this page
Tuesday, 11 October 2016 22:33

Kapolri Akui Masih Banyak Polisi Arogan dan Koruptif

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Jakarta,koranrakyat.com -Sesuai dengan program kerja Kapolri memasuki 100 hari yang digelar dengan visi profesional, moderen  dan terpercaya. Namun diakui kultural melekat yang masih perlu dirubah arogan dan koruptif. Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian ditemui  di Rupatama Mabes Polri, Selasa (11/10)2016 mengatakan, waktu satu hingga dua tahun tak cukup untuk membenahi Polri."Apalagi kultur yang melekat pada Polri saat ini adalah arogan dan koruptif. Pandangan masyarakat itu dan berdasarkan pengamatan dan pengalaman," ujarnya.

Selanjutnya. Tito menegaskan masih banyak ditemui oknum polisi yang melakukan hal bertentangan dengan etik, bahkan melawan hukum. "Sikap arogansi, budaya yang masih koruptif, dan pengguna kekerasan eksesif, itu masih ada," tegasnya.

 Tito menjelaskan Perilaku negatif itu memicu rendahnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri.Pembakaran kantor polisi dan perlawanan kepada aparat menunjukkan bahwa masyarakat tidak merasakan kenyamanan dengan apa yang dilakukan oknum kepolisian." Itu disimpulkan bahwacommander wish yang selama ini gencar dia gaungkan belum menyentuh hingga ke unit kepolisian level bawah, seperti tingkat polsek. Para pelaksana di lapangan para Bintara Tamtama sampai para perwira pertama pun belum banyak mengetahui sehingga mereka belum menyadari bahwa betapa pentingnyapublic trust," jelasnya.

Lebih jauh, Tito merincinya dengan. tegas dalam menjatuhkan reward and punishment(penghargaan dan sanksi). Bagi polisi atau unit kepolisiannya yang melanggar etik, Tito janji akan menindak tegas. Seperti yang terjadi pada Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Komisaris Bersar Franky Haryanto, ia dimutasi karena diduga memeras tersangka kasus narkoba yang ditangani.

"Saya langsung melakukan video conference, saya ambil alih serah terimanya di depan saya dan itu di seluruh Indonesia memonitor," rinciannya.

Menyinggung award, Tito menandaskan sementara itu penghargaan diberikan kepada polisi berprestasi. Seperti yang diberikan Tito kepada anggota Polres Bekasi yang menangkap pelaku perampokan." Ini diberikan dan dirinya tak akan segan-segan memberi hukuman maupun penghargaan kepada anggota kepolisian yang berhak menerimanya," tandasnya

Jadi, Tito menambahkan menyadari bahwa ekpektasi masyarakat kepadanya untuk mereformasi Polri sangat tinggi, maka ia berupaya sebisa mungkin melakukan perubahan.

"Reformasi telah dilakukan, tapi yang paling tidak berhasil reformasi kuktural karena tidak seperti memencet lampu yang langsung hidup. Butuh proses," tambahnya. (vk)

 

Read 7901 times
Redaksi

Latest from Redaksi

Login to post comments